Lewis Hamilton Terancam Dipecat Mercedes?
A
A
A
ABU DHABI - Kabar mengejutkan datang dari garasi tim Mercedes. Lewis Hamilton diklaim bakal dipecat lantaran membangkang dari perintah tim selama bertarung di Grand Prix Abu Dhabi.
Hamilton keluar sebagai pemenang balapan di Sirkuit Yas Marina, Minggu (27/11/2016) dengan catatan waktu 1 jam 38 menit 04.013 detik. Pembalap Inggris mengasapi rekan setimnya Nico Rosberg yang terpaut 00.439 detik atau menempati posisi kedua.
Hasil tersebut membuat Rosberg tetap keluar sebagai juara dunia Formula 1 2016. Perolehan poinnya hingga seri terakhir tak terkejar Hamilton yang tertinggal lima angka. (Baca Juga: Hasil Lengkap GP Abu Dhabi dan Klasemen Akhir Formula 1 2016)
Namun kabar mengejutkan datang dari beberapa media ternama di Inggris. Seperti diberitakan Sky Sports, Senin (28/11/2016), Hamilton sedang jadi headline lantaran terancam dipecat Mercedes setelah balapan di Abu Dhabi.
Harian National mengklaim, ada satu instruksi dari Mercedes yang tidak dipatuhi Hamilton saat berpacu di Sirkuit Yas Marina. Perintah itu adalah ketika Hamilton diminta mekanik tim Paddy Lowe meningkatkan kecepatan agar tidak terkejar Rosberg jelang finis.
Instruksi Paddy tersebut sedianya memperingatkan Hamilton soal keselamatan. Jika tidak menambah kecepatan, bukan tidak mungkin Ia gagal menangkan balapan dan justru berisiko menggagalkan Rosberg jadi juara dunia. Tapi rupanya perintah tersebut diabaikan Hamilton yang membuat bos Mercedes Toto Wolff diklaim langsung marah.
Laporan yang sama juga dipublikasikan Daily Mirror. Harian tersebut menulis jika kontrak Hamilton bisa saja diputus atau mungkin dihukum dengan larangan tampil dalam balapan selanjutnya.
"Mengacau perbuatan yang tidak bisa diterima di tim dan perusahaan manapun. Mengabaikan perintah tim sama saja menganggap dirinya lebih penting ketimbang tim," ucap Wolff seperti dikutip Mirror.
"Mungkin sekarang bisa saja mengubah peraturan yang membuat pembalap lebih bebas. Atau kami menganggap prinsip-prinsip tim sudah tidak dihormati. Saya belum tahu mau salahkan siapa," tambahnya.
Sama halnya dengan Daily Mail, mereka menyebut Hamilton siap kehilangan kontrak senilai 30 juta dolar (Rp 503 miliar) lantaran membangkangi perintah Mercedes selama balapan. Sementara The Guardian dan Telegraph lebih yakin Mercedes hanya memberinya hukuman larangan balapan karena menolak perintah tim order.
"Lewis Hamilton bisa diskors Mercedes setelah berani dan berulang kali menentang perintah tim dalam usahanya menjegal Nico Rosberg jadi juara dunia pertamanya. Bukan hanya trik yang jadi bumerang baginya, tapi itu juga membuatnya berada dalam masalah serius dengan Mercedes, yang menganggapnya telah berbuat anarki," tulis Telegraph.
Sementara Sky Sport lebih yakin Hamilton hanya mendapat hukuman suspensi dalam balapan selanjutnya. Meski Rosberg berhasil jadi juara dunia, Hamilton tetap jadi aset utama Mercedes untuk menghadapi persaingan dengan Red Bull, Ferrari, dan McLaren.
Hamilton sendiri sudah memberi klarifikasi atas kabar tak mengenakkan tersebut. Menurutnya, Ia hanya berusaha menangkan trofi juara dunia tanpa sedikitpun bermaksud mengacaukan tim. "Lagipula, kami juga sudah juara konstruktor, kan?" bantahnya.
Hamilton keluar sebagai pemenang balapan di Sirkuit Yas Marina, Minggu (27/11/2016) dengan catatan waktu 1 jam 38 menit 04.013 detik. Pembalap Inggris mengasapi rekan setimnya Nico Rosberg yang terpaut 00.439 detik atau menempati posisi kedua.
Hasil tersebut membuat Rosberg tetap keluar sebagai juara dunia Formula 1 2016. Perolehan poinnya hingga seri terakhir tak terkejar Hamilton yang tertinggal lima angka. (Baca Juga: Hasil Lengkap GP Abu Dhabi dan Klasemen Akhir Formula 1 2016)
Namun kabar mengejutkan datang dari beberapa media ternama di Inggris. Seperti diberitakan Sky Sports, Senin (28/11/2016), Hamilton sedang jadi headline lantaran terancam dipecat Mercedes setelah balapan di Abu Dhabi.
Harian National mengklaim, ada satu instruksi dari Mercedes yang tidak dipatuhi Hamilton saat berpacu di Sirkuit Yas Marina. Perintah itu adalah ketika Hamilton diminta mekanik tim Paddy Lowe meningkatkan kecepatan agar tidak terkejar Rosberg jelang finis.
Instruksi Paddy tersebut sedianya memperingatkan Hamilton soal keselamatan. Jika tidak menambah kecepatan, bukan tidak mungkin Ia gagal menangkan balapan dan justru berisiko menggagalkan Rosberg jadi juara dunia. Tapi rupanya perintah tersebut diabaikan Hamilton yang membuat bos Mercedes Toto Wolff diklaim langsung marah.
Laporan yang sama juga dipublikasikan Daily Mirror. Harian tersebut menulis jika kontrak Hamilton bisa saja diputus atau mungkin dihukum dengan larangan tampil dalam balapan selanjutnya.
"Mengacau perbuatan yang tidak bisa diterima di tim dan perusahaan manapun. Mengabaikan perintah tim sama saja menganggap dirinya lebih penting ketimbang tim," ucap Wolff seperti dikutip Mirror.
"Mungkin sekarang bisa saja mengubah peraturan yang membuat pembalap lebih bebas. Atau kami menganggap prinsip-prinsip tim sudah tidak dihormati. Saya belum tahu mau salahkan siapa," tambahnya.
Sama halnya dengan Daily Mail, mereka menyebut Hamilton siap kehilangan kontrak senilai 30 juta dolar (Rp 503 miliar) lantaran membangkangi perintah Mercedes selama balapan. Sementara The Guardian dan Telegraph lebih yakin Mercedes hanya memberinya hukuman larangan balapan karena menolak perintah tim order.
"Lewis Hamilton bisa diskors Mercedes setelah berani dan berulang kali menentang perintah tim dalam usahanya menjegal Nico Rosberg jadi juara dunia pertamanya. Bukan hanya trik yang jadi bumerang baginya, tapi itu juga membuatnya berada dalam masalah serius dengan Mercedes, yang menganggapnya telah berbuat anarki," tulis Telegraph.
Sementara Sky Sport lebih yakin Hamilton hanya mendapat hukuman suspensi dalam balapan selanjutnya. Meski Rosberg berhasil jadi juara dunia, Hamilton tetap jadi aset utama Mercedes untuk menghadapi persaingan dengan Red Bull, Ferrari, dan McLaren.
Hamilton sendiri sudah memberi klarifikasi atas kabar tak mengenakkan tersebut. Menurutnya, Ia hanya berusaha menangkan trofi juara dunia tanpa sedikitpun bermaksud mengacaukan tim. "Lagipula, kami juga sudah juara konstruktor, kan?" bantahnya.
(mir)