Capirossi, Melandri, dan Stoner Kuat, Tapi Rossi Paling Komplet
A
A
A
BOLOGNA - Lama tak muncul di hadapan publik. Carlos Checa kembali hadir dalam sebuah acara salah satu sponsor pribadinya di Italia. GPOne berkesempatan mewawancarai pria 44 tahun yang pernah berkompetisi selama 16 musim di Kejuaraan Dunia Balap GP Motor itu. Berikut petikan secuil wawancara dengan juara dunia Superbike 2011 bersama tim Althea Ducati tersebut.
Banyak orang bilang, Anda telah berkorban banyak selama berkarier di dunia balap hingga usia 43 tahun (di Superbike)?
“Di awal karier, aku pergi ke trek dengan motorku di muat di van. Aku akan tidur di tenda, dan itu semua cukup sederhana. Aku punya harapan besar, dan aku mengakui bahwa aku akan berjuang untuk hidup seperti itu. Pada saat itu, aku mengalami semua hal yang sangat intens, aku jatuh, aku akan bangkit lagi, melanjutkan, dan punya keinginan kuat untuk melakukannya.”
Pada 2008 Anda pindah ke Superbike hingga 2013. Total Anda mengemas 222 balapan di GP Motor dan Superbike. Yang terindah tentunya juara dunia Superbike 2011 dengan Althea Ducati. Tanggapan Anda?
“Memenangkan kejuaraan yang fantastis. Sangat mudah untuk mengingat kemenangan, tetapi mencapai hasil itu adalah proses yang panjang dan intens, dengan berbagai kesulitan, namun aku terus bekerja keras buat mencapainya. Selama karierku, aku telah belajar dari banyak orang, hampir semua orang sebenarnya. Aku telah mempertahankan hubungan baik dengan semua orang hingga sekarang di luar lintasan.”
Apakah Anda masih memacu motor atau lebih sering di luar lintasan?
“Tidak, aku tidak memacu motor lagi di lintasan. Aku hanya melakukan beberapa tes untuk Ducati tahun ini. Aku juga duta Ducati dan Nolan, yang telah bersamaku di sepanjang karierku. Terkadang aku ikut reli mobil hanya buat bersenang-senang, serta berlomba enduro.”
Kapan Anda mau kembali ke lintasan motor?
“Aku masih punya waktu untuk memutuskan, siapa tahu. Mungkin bagus untuk memiliki sebuah tim, untuk membantu pembalap pendatang baru. Meskipun aku tidak mau menyertakan ibu dan ayah mereka (sambil tertawa). Karena seorang pelatih dari sebuah tim selalu penting.”
Dalam kecelakaan hebat di Donington pada 1998, Anda pernah kehilangan penglihatan, hingga limpa Anda dicopot dan sempat mengalami stroke. Tapi setelah pulih, Anda kembali bersaing di lintasan. Siapa pembalap pesaing terhebat di masa Anda? Apakah Max Biaggi, Kenny Roberts, Alex Criville, Alex Barros, Garry Mc Coy, Mick Doohan, atau Sete Gibernau?
“Banyak sekali pesaingku, sulit untuk mengatakan siapa yang paling hebat. Capirossi, Stoner, dan Melandri juga pembalap besar seperti mereka (di atas), dan semuanya juga kuat.”
“Ciri utama dari pembalap untuk menjadi besar adalah kekuatan mentalnya, serta kemampuan untuk menahan di saat dia tertekan. Pembalap itu juga harus menginginkan satu hal – untuk menang. Aku yakin bahwa rivalku yang paling komplet dan lengkap adalah Valentino Rossi.”
Jika Anda bisa memulai dari awal, apa yang akan Anda lakukan, atau apa yang akan Anda tidak akan ulangi?
“Jika aku melihat ke belakang, aku akan mengatakan bahwa, jika aku bisa memulai, aku akan melakukannya lagi, tepat sampai hari ini.”
Banyak orang bilang, Anda telah berkorban banyak selama berkarier di dunia balap hingga usia 43 tahun (di Superbike)?
“Di awal karier, aku pergi ke trek dengan motorku di muat di van. Aku akan tidur di tenda, dan itu semua cukup sederhana. Aku punya harapan besar, dan aku mengakui bahwa aku akan berjuang untuk hidup seperti itu. Pada saat itu, aku mengalami semua hal yang sangat intens, aku jatuh, aku akan bangkit lagi, melanjutkan, dan punya keinginan kuat untuk melakukannya.”
Pada 2008 Anda pindah ke Superbike hingga 2013. Total Anda mengemas 222 balapan di GP Motor dan Superbike. Yang terindah tentunya juara dunia Superbike 2011 dengan Althea Ducati. Tanggapan Anda?
“Memenangkan kejuaraan yang fantastis. Sangat mudah untuk mengingat kemenangan, tetapi mencapai hasil itu adalah proses yang panjang dan intens, dengan berbagai kesulitan, namun aku terus bekerja keras buat mencapainya. Selama karierku, aku telah belajar dari banyak orang, hampir semua orang sebenarnya. Aku telah mempertahankan hubungan baik dengan semua orang hingga sekarang di luar lintasan.”
Apakah Anda masih memacu motor atau lebih sering di luar lintasan?
“Tidak, aku tidak memacu motor lagi di lintasan. Aku hanya melakukan beberapa tes untuk Ducati tahun ini. Aku juga duta Ducati dan Nolan, yang telah bersamaku di sepanjang karierku. Terkadang aku ikut reli mobil hanya buat bersenang-senang, serta berlomba enduro.”
Kapan Anda mau kembali ke lintasan motor?
“Aku masih punya waktu untuk memutuskan, siapa tahu. Mungkin bagus untuk memiliki sebuah tim, untuk membantu pembalap pendatang baru. Meskipun aku tidak mau menyertakan ibu dan ayah mereka (sambil tertawa). Karena seorang pelatih dari sebuah tim selalu penting.”
Dalam kecelakaan hebat di Donington pada 1998, Anda pernah kehilangan penglihatan, hingga limpa Anda dicopot dan sempat mengalami stroke. Tapi setelah pulih, Anda kembali bersaing di lintasan. Siapa pembalap pesaing terhebat di masa Anda? Apakah Max Biaggi, Kenny Roberts, Alex Criville, Alex Barros, Garry Mc Coy, Mick Doohan, atau Sete Gibernau?
“Banyak sekali pesaingku, sulit untuk mengatakan siapa yang paling hebat. Capirossi, Stoner, dan Melandri juga pembalap besar seperti mereka (di atas), dan semuanya juga kuat.”
“Ciri utama dari pembalap untuk menjadi besar adalah kekuatan mentalnya, serta kemampuan untuk menahan di saat dia tertekan. Pembalap itu juga harus menginginkan satu hal – untuk menang. Aku yakin bahwa rivalku yang paling komplet dan lengkap adalah Valentino Rossi.”
Jika Anda bisa memulai dari awal, apa yang akan Anda lakukan, atau apa yang akan Anda tidak akan ulangi?
“Jika aku melihat ke belakang, aku akan mengatakan bahwa, jika aku bisa memulai, aku akan melakukannya lagi, tepat sampai hari ini.”
(sbn)