Petenis Gurem Jadi Korban Kebangkitan Serena Williams
A
A
A
WELLINGTON - Kemenangan di babak pertama turnamen Auckland Classic benar-benar berarti sekali buat Serena Williams. Ia tidak peduli yang dikalahkan petenis gurem yang peringkatnya jauh di bawahnya. Serena merasa inilah saatnya untuk bangkit menghadapi musim 2017.
Dalam laga di ASB Tennis Centre, Selandia Baru, Selasa (3/1/2017), Serena memang masih terlalu kuat buat Pauline Parmentier. Petenis Prancis tersebut gagal membendung Serena yang memenangkan laga dengan 6-3, 6-4.
Buat Serena sukses tersebut sungguh berarti. Ini merupakan aksi perdananya setelah tidak bermain sejak dikalahkan Karolina Pliskova di final AS Terbuka pada September lalu. Cedera bahu jadi alasan mengapa petenis peringkat dua dunia itu harus rehat panjang.
"Ini adalah penampilan pertama sejak beberapa bulan lalu. Saya bermain dengan sangat baik," ucapnya dilansir Reuters.
Langkah Serena untuk terus melaju rasanya tidak begitu sulit. Di babak kedua, Serena akan bertemu dengan Madison Brengle. Bukan hanya dari soal pengalaman dan peringkat, menyimak pertemuan sebelumnya di Madrid Masters, Serena tanpa ampun bisa menyingkirkan Brengle dengan 6-0, 6-1.
Meski begitu, Serena tak boleh menganggap remeh Brengle yang kini menghuni peringkat 199 dunia. Ini merupakan penampilan perdana Serena dan semuanya masih perlu adaptasi lagi dengan kondisi lapangan.
Serena sendiri mengaku faktor non-teknis sedikit mempengaruhi ayunan raket dan pergerakan kaki. "Angin sangat kencang. Setiap hari saya berlatih di sini dan tidak ada angin. Tapi begitu pertandingan semuanya berubah. Ini memang tidak menyenangkan tapi sangat menarik."
Dalam laga di ASB Tennis Centre, Selandia Baru, Selasa (3/1/2017), Serena memang masih terlalu kuat buat Pauline Parmentier. Petenis Prancis tersebut gagal membendung Serena yang memenangkan laga dengan 6-3, 6-4.
Buat Serena sukses tersebut sungguh berarti. Ini merupakan aksi perdananya setelah tidak bermain sejak dikalahkan Karolina Pliskova di final AS Terbuka pada September lalu. Cedera bahu jadi alasan mengapa petenis peringkat dua dunia itu harus rehat panjang.
"Ini adalah penampilan pertama sejak beberapa bulan lalu. Saya bermain dengan sangat baik," ucapnya dilansir Reuters.
Langkah Serena untuk terus melaju rasanya tidak begitu sulit. Di babak kedua, Serena akan bertemu dengan Madison Brengle. Bukan hanya dari soal pengalaman dan peringkat, menyimak pertemuan sebelumnya di Madrid Masters, Serena tanpa ampun bisa menyingkirkan Brengle dengan 6-0, 6-1.
Meski begitu, Serena tak boleh menganggap remeh Brengle yang kini menghuni peringkat 199 dunia. Ini merupakan penampilan perdana Serena dan semuanya masih perlu adaptasi lagi dengan kondisi lapangan.
Serena sendiri mengaku faktor non-teknis sedikit mempengaruhi ayunan raket dan pergerakan kaki. "Angin sangat kencang. Setiap hari saya berlatih di sini dan tidak ada angin. Tapi begitu pertandingan semuanya berubah. Ini memang tidak menyenangkan tapi sangat menarik."
(bbk)