Dipecat Sepihak, Ranieri Jadi Korban Pengkhianatan Leicester City
A
A
A
LONDON - Pengkhianatan. Itu yang dirasakan Claudio Ranieri setelah dipecat secara sepihak sebagai pelatih Leicester City. The Tinkerman menilai petinggi The Foxes tidak menepati perkataannya. Setelah sukses mengantarkan Pasukan Rubah menciptakan sejarah dengan menjuarai Liga Primer 2015/2016, Ranieri kini mendapati dirinya jadi pengangguran. Pelatih asal Italia itu didepak lantaran Leicester menelan sejumlah hasil buruk dan terancam terdegradasi.Jamie Vardy dkk sudah mencatat lima kekalahan beruntun di kompetisi domestik, dan kini terdampar di posisi 17 dengan 21 angka. Leicester kini hanya terpaut satu angka dari zona merah.Meski Leicester terpuruk, Ranieri tidak sepantasnya dipecat. Sebab, 16 hari lalu kakek berusia 65 tahun itu mendapat jaminan tidak akan di depak. Kabarnya, semua pihak, termasuk pemain akan terus mendukungnya. Ranieri disebut-sebut bisa terus bertugas di King Power Stadium. Tapi, itu tidak terbukti. Begitu pulang lagi ke Inggris setelah armadanya kalah 1-2 dari Sevilla di Liga Champions, mantan pelatih Chelsea itu diberi tahu telah di PHK.Ranieri memang mendapat kompensasi sebesar 3 juta pounds atas pemecatan itu. Tapi, sejumlah orang dekatnya mengatakan kalau Ranieri marah karena telah diperlakukan tidak adil. “Claudio Ranieri murka karena merasa dikhianti para pemain dan petinggi Leicester City. Padahal, 16 hari lalu dia mendapat jaminan dari manajemen akan terus dipercaya (sebagai pelatih,” jelas kawan Ranieri yang tidak ingin disebut namanya, dilansir the sun.
(mir)