Kabar Terakhir 1 Hari Jelang Tes Pramusim MotoGP 2017 Qatar (Bag II)
A
A
A
LOSAIL - Hanya sehari jelang tes pramusim terakhir MotoGP 2017 yang digelar di Sirkuit Losail, Qatar, Jumat (10/3). Situs Motorsport lewat editor Oriol Puigdemont, memberikan analisisnya. Kali ini merupakan bagian yang kedua atau penghabisan.
Ducati dan Lorenzo
Seperti yang dikatakan Andrea Dovizioso, ada cara berbeda untuk melihat pada performa Ducati. Menurutnya, situasi saat ini lebih baik daripada tahun lalu. Akan tetapi, tampaknya masih kurang bagi Lorenzo. Desmosedici GP17 tidak seperti yang dia inginkan, memiliki kelemahan di tikungan dan yang justru ini merupakan titik terkuat sang pembalap dalam gaya balapnya.
Kecepatan Lorenzo saat long run (13 lap) terpaut 0,9 detik per lap lebih lambat dari pembalap tercepat. Jelas, itu tidak masuk dalam rencana Ducati. Alhasil, belum diketahui bagaimana performa Lorenzo dan Dovizioso saat seri pembuka Qatar, salah satu sirkuit yang seharusnya membuat Ducati unggul. Selain itu, patut dinantikan pula desain fairing anyar pada Desmosedici GP.
Honda
Tidak perlu diragukan bahwa Honda menemukan peningkatan besar dibandingkan tahun lalu saat tes pramusim. Marc Marquez boleh saja mengatakan motornya – terutama mesin baru – belum cukup siap, tapi Anda bisa jelas melihat lap cepat yang dicetaknya di Phillip Island.
Terlepas dari catatan waktu, tim kini memiliki arah jelas untuk diikuti, setelah mendiagnosis titik kekuatan dan kelemahan dari RC213V 2017. Marquez menempuh 271 lap (atau 1.192 km) di Phillip Isand – membuatnya sebagai pembalap paling aktif di trek selama tiga hari tes.
Salah satu lap yang ditempuh Marquez bahkan hanya terpaut 0,2 detik dari catatan waktu terbaik Maverick Vinales dalam hal race pace. Sebagai tambahan, Dani Pedrosa tampak lebih nyaman di atas motor baru Honda, yang menunjukkan adanya langkah kemajuan penting dari RC213V.
Maverick Vinales
Tes pramusim Phillip Island menjadi gambaran bahwa ada dua pembalap berpeluang merebut gelar juara, yakni Marquez dan Vinales. Namun, kita masih harus mencari tahu siapa pembalap ketiga yang menjadi kandidat kuat – mungkin Valentino Rossi atau Jorge Lorenzo.
Kendati demikian, Vinales diyakini akan ambil bagian dalam perebutan gelar juara. Selain tampil kencang pada putaran tunggal (single lap) – mematahkan rekor lap miliknya sendiri dengan keunggulan 0,6 detik – Vinales juga menunjukkan kecepatan yang konsisten, dia tidak membuat kesalahan sepanjang sesi tes.
Prospek untuk melihat kombinasi kompetitif dari duet Vinales-Yamaha ini begitu menggoda, dan siapapun yang meragukan pembalap muda Spanyol itu perlu upaya keras untuk masuk klub elit ‘alien’ MotoGP, tampaknya harus berpikir ulang lagi.
Valentino Rossi
Valentino Rossi telah memacu motor sebaik yang dia bisa, tapi aneh melihat atmosfer di dalam garasinya. Pembalap Italia itu kesulitan di Phillip Island, yang mana Vinales muncul sebagai pembalap tercepat Yamaha.
Rossi lebih lambat 0,4 detik dari rekan setim anyarnya itu pada single lap, dan terpaut 0,6 detik pada long run (simulasi balap). Jika itu terjadi saat balap akhir pekan, maka dia mungkin akan finis di posisi keenam.
“Ada banyak hal harus dilakukan. Kami masih memiliki keraguan dan kami akan melihat cara berbeda untuk meningkatkan saat tes berikutnya di Qatar. Saya tidak puas karena kami belum mampu menyelesaikan masalah,” keluh Rossi yang sejauh ini kesulitan untuk mengikuti barisan depan. Tapi The Doctor masih memiliki waktu untuk perbaikan di tes pramusim Qatar.
Ducati dan Lorenzo
Seperti yang dikatakan Andrea Dovizioso, ada cara berbeda untuk melihat pada performa Ducati. Menurutnya, situasi saat ini lebih baik daripada tahun lalu. Akan tetapi, tampaknya masih kurang bagi Lorenzo. Desmosedici GP17 tidak seperti yang dia inginkan, memiliki kelemahan di tikungan dan yang justru ini merupakan titik terkuat sang pembalap dalam gaya balapnya.
Kecepatan Lorenzo saat long run (13 lap) terpaut 0,9 detik per lap lebih lambat dari pembalap tercepat. Jelas, itu tidak masuk dalam rencana Ducati. Alhasil, belum diketahui bagaimana performa Lorenzo dan Dovizioso saat seri pembuka Qatar, salah satu sirkuit yang seharusnya membuat Ducati unggul. Selain itu, patut dinantikan pula desain fairing anyar pada Desmosedici GP.
Honda
Tidak perlu diragukan bahwa Honda menemukan peningkatan besar dibandingkan tahun lalu saat tes pramusim. Marc Marquez boleh saja mengatakan motornya – terutama mesin baru – belum cukup siap, tapi Anda bisa jelas melihat lap cepat yang dicetaknya di Phillip Island.
Terlepas dari catatan waktu, tim kini memiliki arah jelas untuk diikuti, setelah mendiagnosis titik kekuatan dan kelemahan dari RC213V 2017. Marquez menempuh 271 lap (atau 1.192 km) di Phillip Isand – membuatnya sebagai pembalap paling aktif di trek selama tiga hari tes.
Salah satu lap yang ditempuh Marquez bahkan hanya terpaut 0,2 detik dari catatan waktu terbaik Maverick Vinales dalam hal race pace. Sebagai tambahan, Dani Pedrosa tampak lebih nyaman di atas motor baru Honda, yang menunjukkan adanya langkah kemajuan penting dari RC213V.
Maverick Vinales
Tes pramusim Phillip Island menjadi gambaran bahwa ada dua pembalap berpeluang merebut gelar juara, yakni Marquez dan Vinales. Namun, kita masih harus mencari tahu siapa pembalap ketiga yang menjadi kandidat kuat – mungkin Valentino Rossi atau Jorge Lorenzo.
Kendati demikian, Vinales diyakini akan ambil bagian dalam perebutan gelar juara. Selain tampil kencang pada putaran tunggal (single lap) – mematahkan rekor lap miliknya sendiri dengan keunggulan 0,6 detik – Vinales juga menunjukkan kecepatan yang konsisten, dia tidak membuat kesalahan sepanjang sesi tes.
Prospek untuk melihat kombinasi kompetitif dari duet Vinales-Yamaha ini begitu menggoda, dan siapapun yang meragukan pembalap muda Spanyol itu perlu upaya keras untuk masuk klub elit ‘alien’ MotoGP, tampaknya harus berpikir ulang lagi.
Valentino Rossi
Valentino Rossi telah memacu motor sebaik yang dia bisa, tapi aneh melihat atmosfer di dalam garasinya. Pembalap Italia itu kesulitan di Phillip Island, yang mana Vinales muncul sebagai pembalap tercepat Yamaha.
Rossi lebih lambat 0,4 detik dari rekan setim anyarnya itu pada single lap, dan terpaut 0,6 detik pada long run (simulasi balap). Jika itu terjadi saat balap akhir pekan, maka dia mungkin akan finis di posisi keenam.
“Ada banyak hal harus dilakukan. Kami masih memiliki keraguan dan kami akan melihat cara berbeda untuk meningkatkan saat tes berikutnya di Qatar. Saya tidak puas karena kami belum mampu menyelesaikan masalah,” keluh Rossi yang sejauh ini kesulitan untuk mengikuti barisan depan. Tapi The Doctor masih memiliki waktu untuk perbaikan di tes pramusim Qatar.
(sbn)