Kisah di Balik Pakaian Serba Putih ala Wimbledon

Kamis, 06 Juli 2017 - 04:00 WIB
Kisah di Balik Pakaian...
Kisah di Balik Pakaian Serba Putih ala Wimbledon
A A A
LONDON - Dari tahun ke tahun, grand slam Wimbledon mewajibkan kontestannya mengenakan pakaian serba putih. Tradisi tersebut jika dilanggar akan membuat sang petenis didiskuialifikasi dari turnamen.

Salah satu aturan Wimbledon yang paling terkenal adalah dress code serba putih. Bahkan, pakaian dalam para petenis juga harus putih dengan toleransi warna tidak lebih dari satu senti meter.

Menurut sejumlah sumber, aturan tersebut diyakini sudah ada sejak tahun 1800an, ketika tenis menjadi olahraga sopan yang dimainkan hanya oleh para wanita. Bercak keringat pada pakaian berwana dianggap tidak pantas, sehingga sampai sekarang dress code turnamen serba putih.

All England Club yang menjadi tuan rumah Wimbledon didirikan pada 1868 dengan nama All England Croquet Club. Penyelenggara turnamen baru memperkenalkan Lawn Tennis pada tahun 1875.

Meski tradisi tersebut dianggap baik oleh sebagian orang, namun tidak semua pemain menerimanya. Pada tahun 2015, Roger Federer pernah mengkritik kebijakan dress code di Wimbledon dengan menyebutnya sebagai aturan yang kaku.

Tahun ini, Venus Williams sempat mendapat peringatan karena menggunakan bra dengan tali berwarna di putaran pertama Wimbledon.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6451 seconds (0.1#10.140)