Team Sauerland Gaet Petinju Kelas Penjelajah Nigeria
A
A
A
LONDON - Petinju kelas penjelajah potensial dari Nigeria, Mikael Lawal menandatangani kontrak kerjasama jangka panjang dengan perusahaan promosi tinju, Team Sauerland. Bersama dengan Sauerland, petinju 22 tahun itu mengarahkan pandangannya untuk mendominasi ring tinju dunia.
"Saya sangat senang Team Sauerland memberi saya kesempatan ini. Kata-kata tidak bisa benar-benar menggambarkannya. Datang dari tempat asalku, orang biasanya tidak mendapatkan kesempatan seperti ini, jadi saya akan meraihnya dengan kedua tangan dan membuat mereka bangga," tutur Lawal, dikutip ESPN.
Petinju yang berdomisili di Inggris ini ingin membuktikan diri dengan menggapai sukses seusai melakukan kesepakatan dengan Sauerland. "Saya tahu saya masih muda dan saya harus jalan jauh, tapi rencanaku adalah mendominasi divisi penjelajah, saya ingin memenangkan semua gelar!" tandas petinju yang mengasah kemampuan di Stonebridge Boxing Club di London.
Sejak melakoni debut profesional pada April lalu, Lawal tercatat sudah menjalani dua pertarungan yang seluruhnya diselesaikannya dengan kemenangan TKO. "Saya tahu saya terkena pukulan besar, tapi saya tidak hanya mencari KO, saya selalu ingin mengarungi banyak ronde dan mendapatkan lebih banyak pengalaman, tapi jika KO datang, itu akan datang," jelasnya.
Lawal merupakan salah satu cerita sukses dari Stonebridge Boxing Club, yang berjuang dari masalah finansial dan nyaris tutup pada 2009. Beruntung, Tim Sauerland menggelontorkan dana agar klub tinju tersebut tetap eksis dan menelorkan bakat-bakat tinju terbaik. "Kami sudah menjalin hubungan dengan Team Sauerland sejak 2009," ujar Direktur Stonebridge Boxing Club, Aamir Ali.
"Nisse Sauerland mendatangi kami setelah melihat sebuah berita di koran tentang penutupan gym, dan telah mendukung kami sejak itu. Mereka membuat kami terus berjalan, mereka telah membuat kami tetap hidup dan mereka telah menjadi bagian besar Stonebridge Boxing Club, dan salah satu produknya adalah Mikael," terang Aamir Ali.
Lawal adalah petarung pertama dari Stonebridge Boxing Club yang menjadi profesional, namun menegaskan bahwa dia tidak akan menjadi yang terakhir. "Saya mungkin yang pertama berpaling pro di Stonebridge Boxing Club, tapi saya pasti tidak akan menjadi yang terakhir. Ada begitu banyak bakat di gym, dan saya harap bisa menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak saya," katanya.
Sementara itu, promotor Nisse Sauerland yakin petinju muda tersebut bisa berkembang menjadi juara dunia di masa mendatang. "Kami berencana untuk menjaga agar Mikael tetap sibuk dan memberinya pengalaman sebanyak mungkin, dia masih muda dan perlu berkembang, tapi dengan dukungan kami, saya yakin dia bisa menjadi juara dunia masa depan," harapnya.
"Saya sangat senang Team Sauerland memberi saya kesempatan ini. Kata-kata tidak bisa benar-benar menggambarkannya. Datang dari tempat asalku, orang biasanya tidak mendapatkan kesempatan seperti ini, jadi saya akan meraihnya dengan kedua tangan dan membuat mereka bangga," tutur Lawal, dikutip ESPN.
Petinju yang berdomisili di Inggris ini ingin membuktikan diri dengan menggapai sukses seusai melakukan kesepakatan dengan Sauerland. "Saya tahu saya masih muda dan saya harus jalan jauh, tapi rencanaku adalah mendominasi divisi penjelajah, saya ingin memenangkan semua gelar!" tandas petinju yang mengasah kemampuan di Stonebridge Boxing Club di London.
Sejak melakoni debut profesional pada April lalu, Lawal tercatat sudah menjalani dua pertarungan yang seluruhnya diselesaikannya dengan kemenangan TKO. "Saya tahu saya terkena pukulan besar, tapi saya tidak hanya mencari KO, saya selalu ingin mengarungi banyak ronde dan mendapatkan lebih banyak pengalaman, tapi jika KO datang, itu akan datang," jelasnya.
Lawal merupakan salah satu cerita sukses dari Stonebridge Boxing Club, yang berjuang dari masalah finansial dan nyaris tutup pada 2009. Beruntung, Tim Sauerland menggelontorkan dana agar klub tinju tersebut tetap eksis dan menelorkan bakat-bakat tinju terbaik. "Kami sudah menjalin hubungan dengan Team Sauerland sejak 2009," ujar Direktur Stonebridge Boxing Club, Aamir Ali.
"Nisse Sauerland mendatangi kami setelah melihat sebuah berita di koran tentang penutupan gym, dan telah mendukung kami sejak itu. Mereka membuat kami terus berjalan, mereka telah membuat kami tetap hidup dan mereka telah menjadi bagian besar Stonebridge Boxing Club, dan salah satu produknya adalah Mikael," terang Aamir Ali.
Lawal adalah petarung pertama dari Stonebridge Boxing Club yang menjadi profesional, namun menegaskan bahwa dia tidak akan menjadi yang terakhir. "Saya mungkin yang pertama berpaling pro di Stonebridge Boxing Club, tapi saya pasti tidak akan menjadi yang terakhir. Ada begitu banyak bakat di gym, dan saya harap bisa menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak saya," katanya.
Sementara itu, promotor Nisse Sauerland yakin petinju muda tersebut bisa berkembang menjadi juara dunia di masa mendatang. "Kami berencana untuk menjaga agar Mikael tetap sibuk dan memberinya pengalaman sebanyak mungkin, dia masih muda dan perlu berkembang, tapi dengan dukungan kami, saya yakin dia bisa menjadi juara dunia masa depan," harapnya.
(nug)