Jelang MotoGP Brno, Yamaha Ngeri Marquez, Honda dan Lorenzo
A
A
A
BRNO - Tim Yamaha Factory Racing menyimak betul persaingan di papan klasemen pembalap MotoGP 2017 jelang dimulainya paruh kedua musim ini di Sirkuit Brno, Republik Ceko, Jumat-Minggu (4-6 Agustus). Itu karena dua pembalap mereka, Maverick Vinales dan Valentino Rossi, masih sama-sama punya peluang besar meraih gelar juara dunia.
Ya, empat pembalap hanya dibedakan oleh 10 poin di papan klasemen sementara pembalap jelang MotoGP Brno 2017. Marc Marquez (Repsol Honda) memimpin dengan 129 poin, sementara mengungguli Maverick Vinales (Yamaha Factory Racing/124), Andrea Dovizioso (Ducati/123), serta Valentino Rossi (Yamaha Factory Racing/119). Namun jangan lupa kalau peringkat kelima, Dani Pedrosa (Repsol Honda/103) masih punya peluang sama besarnya dengan mereka.
Menurut direktur tim Yamaha Factory Racing, Massimo ‘Maio’ Meregalli, tim berlambang garputala (Yamaha) bakal membentuk tim penyerang di sisa musim MotoGP 2017 demi mengganjal Marquez mempertahankan gelarnya. Yakni kombinasi dari seorang pemuda yang kelaparan (Vinales) dan orang tua yang tidak pernah surut determinasinya (Rossi).
“Kebugaran fisiknya, dedikasi dan semangatnya untuk olahraga ini adalah tidak sesuai dengan usianya yang 38 tahun, ia seperti pemuda berumur 22,” kata Maio memuji Rossi dalam wawancara yang diterbitkan surat kabar ternama di Kota Roma, Italia, Corriere dello Sport.
“Tiga musim beruntun finis sebagai runner-up klasemen akhir adalah hasil dari kondisi fisik, talenta dan kekuatan yang luar biasa. Bisa dikatakan jika kontraknya akan segera diperbarui satu atau dua tahun setelah 2018. Kami akan bicara tentang itu tahun depan,” ujar Maio.
Bagaimana dengan Vinales sejauh ini? “Tentunya proses pembelajaran ban Michelin yang baru, berjalan lebih dari yang kita duga, dan ini telah menghukum kami.”
“Dia sedikit masih kurang pengalaman, itu terlihat di Assen. Namun bagi pemuda 22 tahun ini adalah normal. Sejauh ini kami sangat senang dengan apa yang telah dia kerjakan,” ucap Maio.
Ditegaskan oleh Maio, jika timnya dan kedua pembalapnya ingin merebut gelar juara dunia MotoGP 2017, maka mulai seri Brno mereka harus berusaha menghindari kesalahan. Karena nantinya lawan tidak akan memberi apapun. Dalam hal ini, Meregalli tahu betul siapa yang harus ditakuti oleh Yamaha di paruh kedua musim ini.
“Saya berharap Honda menjadi lebih berbahaya. Talenta Marquez bakal menjadi elemen paling berbahaya di paruh kedua kejuaraan,” tukasnya.
Bagaimana dengan mantan pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo? “Sejujurnya saya berharap dia akan jauh lebih kompetitif. Tapi saya tidak merasa membuat penilaian, karena saya yakin kita akan melihat Lorenzo yang berbeda di bagian kedua kejuaraan,” simpulnya.
Ya, empat pembalap hanya dibedakan oleh 10 poin di papan klasemen sementara pembalap jelang MotoGP Brno 2017. Marc Marquez (Repsol Honda) memimpin dengan 129 poin, sementara mengungguli Maverick Vinales (Yamaha Factory Racing/124), Andrea Dovizioso (Ducati/123), serta Valentino Rossi (Yamaha Factory Racing/119). Namun jangan lupa kalau peringkat kelima, Dani Pedrosa (Repsol Honda/103) masih punya peluang sama besarnya dengan mereka.
Menurut direktur tim Yamaha Factory Racing, Massimo ‘Maio’ Meregalli, tim berlambang garputala (Yamaha) bakal membentuk tim penyerang di sisa musim MotoGP 2017 demi mengganjal Marquez mempertahankan gelarnya. Yakni kombinasi dari seorang pemuda yang kelaparan (Vinales) dan orang tua yang tidak pernah surut determinasinya (Rossi).
“Kebugaran fisiknya, dedikasi dan semangatnya untuk olahraga ini adalah tidak sesuai dengan usianya yang 38 tahun, ia seperti pemuda berumur 22,” kata Maio memuji Rossi dalam wawancara yang diterbitkan surat kabar ternama di Kota Roma, Italia, Corriere dello Sport.
“Tiga musim beruntun finis sebagai runner-up klasemen akhir adalah hasil dari kondisi fisik, talenta dan kekuatan yang luar biasa. Bisa dikatakan jika kontraknya akan segera diperbarui satu atau dua tahun setelah 2018. Kami akan bicara tentang itu tahun depan,” ujar Maio.
Bagaimana dengan Vinales sejauh ini? “Tentunya proses pembelajaran ban Michelin yang baru, berjalan lebih dari yang kita duga, dan ini telah menghukum kami.”
“Dia sedikit masih kurang pengalaman, itu terlihat di Assen. Namun bagi pemuda 22 tahun ini adalah normal. Sejauh ini kami sangat senang dengan apa yang telah dia kerjakan,” ucap Maio.
Ditegaskan oleh Maio, jika timnya dan kedua pembalapnya ingin merebut gelar juara dunia MotoGP 2017, maka mulai seri Brno mereka harus berusaha menghindari kesalahan. Karena nantinya lawan tidak akan memberi apapun. Dalam hal ini, Meregalli tahu betul siapa yang harus ditakuti oleh Yamaha di paruh kedua musim ini.
“Saya berharap Honda menjadi lebih berbahaya. Talenta Marquez bakal menjadi elemen paling berbahaya di paruh kedua kejuaraan,” tukasnya.
Bagaimana dengan mantan pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo? “Sejujurnya saya berharap dia akan jauh lebih kompetitif. Tapi saya tidak merasa membuat penilaian, karena saya yakin kita akan melihat Lorenzo yang berbeda di bagian kedua kejuaraan,” simpulnya.
(sbn)