Hingis Sebut Kemenangan di AS Terbuka Lebih Dramatis
A
A
A
NEW YORK - Petenis wanita veteran Swiss, Martina Hingis membawa pulang gelar ganda campuran grand slam AS Terbuka 2017, setelah bersama mitranya, Jamie Murray berhasil meringkus Chan Hao-Ching/Michael Venus 6-1, 4-6, 10-8 di laga pamungkas di Arthur Ashe Stadium, New York, Sabtu (9/9).
Usai kemenangan tersebut, Hingis mengungkapkan bahwa dia dan mitranya tahu bagaimana memainkan super tiebreak. "Saya yakin ketika kami masuk ke dalamnya, saya merasa seperti kami memiliki set pertama yang hebat, set kedua sedikit kami lepaskan, namun di super tiebreak saya tahu kami masih bisa mengangkatnya dan memainkan tenis yang hebat," tutur Hingis dikutip WTA Tennis.
"Saya selalu menikmati super tiebreak. Maksud saya, menang atau kalah, saya pikir itu untuk penonton, ini menyenangkan, karena ini membawa lebih banyak drama untuk itu," lanjut petenis kelahiran 30 September 1980.
Senada dengan Hingis, rekan satu timnya, Murray juga mengatakan bahwa mereka memainkan tiebreak yang hebat. "Banyak penonton benar-benar masuk ke dalamnya. Terdapat banyak keriuhan. Beberapa reli gila terjadi. Bagi kami, sangat menyenangkan pergi ke sana dan bermain dengan sangat bagus di stadion, banyak orang hadir untuk menonton," jelas Murray.
Sebelum merebut trofi AS Terbuka 2017, Hingis/Murray juga berhasil menggondol gelar grand slam Wimbledon, dua bulan lalu. Akan tetapi, Hingis lebih senang dengan keberhasilannya di AS Terbuka, karena lebih dramatis.
"Saya rasa yang ini sedikit lebih dramatis dari awal sampai akhir. Saya pikir di turnamen ini kadang kala seperti yang diketahui, kebetulan Anda kalah match point dan akhirnya menang. Itulah yang kami lakukan," ungkap Hingis.
Dengan tambahan gelar di AS Terbuka ini, Hingis secara keseluruhan mengoleksi 24 trofi grand slam. Dari keseluruhan itu, lima di antaranya diraih di sektor tunggal putri, 12 ganda putri, dan tujuh ganda campuran.
Hingis pun memiliki kesempatan untuk menambah koleksinya menjadi 25 apabila dia bersama Hao-Ching Yung-Jan berhasil mengalahkan Lucie Hradecka/Katerina Siniakova di final ganda putri AS Terbuka 2017.
Usai kemenangan tersebut, Hingis mengungkapkan bahwa dia dan mitranya tahu bagaimana memainkan super tiebreak. "Saya yakin ketika kami masuk ke dalamnya, saya merasa seperti kami memiliki set pertama yang hebat, set kedua sedikit kami lepaskan, namun di super tiebreak saya tahu kami masih bisa mengangkatnya dan memainkan tenis yang hebat," tutur Hingis dikutip WTA Tennis.
"Saya selalu menikmati super tiebreak. Maksud saya, menang atau kalah, saya pikir itu untuk penonton, ini menyenangkan, karena ini membawa lebih banyak drama untuk itu," lanjut petenis kelahiran 30 September 1980.
Senada dengan Hingis, rekan satu timnya, Murray juga mengatakan bahwa mereka memainkan tiebreak yang hebat. "Banyak penonton benar-benar masuk ke dalamnya. Terdapat banyak keriuhan. Beberapa reli gila terjadi. Bagi kami, sangat menyenangkan pergi ke sana dan bermain dengan sangat bagus di stadion, banyak orang hadir untuk menonton," jelas Murray.
Sebelum merebut trofi AS Terbuka 2017, Hingis/Murray juga berhasil menggondol gelar grand slam Wimbledon, dua bulan lalu. Akan tetapi, Hingis lebih senang dengan keberhasilannya di AS Terbuka, karena lebih dramatis.
"Saya rasa yang ini sedikit lebih dramatis dari awal sampai akhir. Saya pikir di turnamen ini kadang kala seperti yang diketahui, kebetulan Anda kalah match point dan akhirnya menang. Itulah yang kami lakukan," ungkap Hingis.
Dengan tambahan gelar di AS Terbuka ini, Hingis secara keseluruhan mengoleksi 24 trofi grand slam. Dari keseluruhan itu, lima di antaranya diraih di sektor tunggal putri, 12 ganda putri, dan tujuh ganda campuran.
Hingis pun memiliki kesempatan untuk menambah koleksinya menjadi 25 apabila dia bersama Hao-Ching Yung-Jan berhasil mengalahkan Lucie Hradecka/Katerina Siniakova di final ganda putri AS Terbuka 2017.
(nug)