Grigor Dimitrov Akui Sulit Jegal Roger Federer Naik Tahta
A
A
A
ROTTERDAM - Grigor Dimitrov mengakui sulit menjegal Roger Federer naik tahta untuk menjadi petenis nomor satu dunia. Tidak perlu jadi juara di Rotterdam Open 2018, lolos ke semifinal saja sudah cukup bagi Federer untuk menggantikan posisi Rafael Nadal di posisi puncak.
Peluang Federer cukup terbuka dengan lolos ke perempat final dan akan berhadapan dengan Robin Haase. Federer lolos ke babak delapan besar setelah menumbangkan Philipp Kohlschreiber dua set langsung 7-6 (8), 7-5, sedangkan Haase menang atas Tallon Griekspoor 6-4, 6-0.
Nah, satu-satunya petenis yang bisa menghadang Federer adalah Haase. Namun jika menyimak pertemuan selama ini petenis asal Belanda itu belum mampu menjinakan Federer.
Dari dua pertemuan selama ini Haase yang sekarang ada di peringkat 42 dunia selalu kalah. Kali terakhir kedua petenis ini bertemu di Kanada Masters tahun lalu yang dimenangkan Federer dengan 6-3, 7-6 (5).
Jika Federer berhasil menang, petenis yang baru saja menjadi juara Australia Terbuka 2018 akan tercatat di buku rekor sebagai petenis tertua yang mampu berada di peringkat dunia. Dengan usia 36 tahun, Federer mengalahkan rekor yang sebelumnya diraih Andre Agassi.
Dimitrov sendiri meramalkan kalau Haase akan sulit membendung laju Federer. "Tidak ada konsep atau kata untuk menggambarkan apa yang dia lakukan. Setiap waktu dia selalu membuat kejutan. Apa yang selalu diraihnya selalu tidak masuk akal. Kalau Federer berhasil meraih peringkat nomor satu dunia, rekornya akan sulit dipecahkan," kata Dimitrov dilansir Express, Jumat (16/2/2018).
Dimitrov sendiri sudah memastikan lolos ke semifinal setelah mengalahkan Andrey Rublev. Dengan kemenangan ini berpeluang bertemu dengan Federer di partai puncak.
Peluang Federer cukup terbuka dengan lolos ke perempat final dan akan berhadapan dengan Robin Haase. Federer lolos ke babak delapan besar setelah menumbangkan Philipp Kohlschreiber dua set langsung 7-6 (8), 7-5, sedangkan Haase menang atas Tallon Griekspoor 6-4, 6-0.
Nah, satu-satunya petenis yang bisa menghadang Federer adalah Haase. Namun jika menyimak pertemuan selama ini petenis asal Belanda itu belum mampu menjinakan Federer.
Dari dua pertemuan selama ini Haase yang sekarang ada di peringkat 42 dunia selalu kalah. Kali terakhir kedua petenis ini bertemu di Kanada Masters tahun lalu yang dimenangkan Federer dengan 6-3, 7-6 (5).
Jika Federer berhasil menang, petenis yang baru saja menjadi juara Australia Terbuka 2018 akan tercatat di buku rekor sebagai petenis tertua yang mampu berada di peringkat dunia. Dengan usia 36 tahun, Federer mengalahkan rekor yang sebelumnya diraih Andre Agassi.
Dimitrov sendiri meramalkan kalau Haase akan sulit membendung laju Federer. "Tidak ada konsep atau kata untuk menggambarkan apa yang dia lakukan. Setiap waktu dia selalu membuat kejutan. Apa yang selalu diraihnya selalu tidak masuk akal. Kalau Federer berhasil meraih peringkat nomor satu dunia, rekornya akan sulit dipecahkan," kata Dimitrov dilansir Express, Jumat (16/2/2018).
Dimitrov sendiri sudah memastikan lolos ke semifinal setelah mengalahkan Andrey Rublev. Dengan kemenangan ini berpeluang bertemu dengan Federer di partai puncak.
(bbk)