Kedipan Mata dan Ciuman Bikin Napoli Tersingkir dari Liga Europa
A
A
A
LEIPZIG - Napoli tersingkir dari Liga Europa 2017/2018 setelah cuma menang 2-0 atas RasenBallsport (RB) Leipzig, Jumat (23/2/2018). Sebuah kedipan genit dan ciuman dituding jadi penyebab tersingkirnya Napoli.
Pada pertandingan yang berlangsung di Red Bull Arena Leipzig, Napoli membidik tiga gol tanpa balas. Sebab, mereka takluk 1-3 saat menjamu klub Bundesliga tersebut di leg pertama babak 32 besar, 16 Februari 2018 lalu.
Sayang, rencana tersebut gagal. Napoli cuma menang 2-0 lewat gol Piotr Zielinski (33') dan Lorenzo Insigne (86'). Sehingga, agregat skor menjadi 3-3. Leipzig lolos ke babak 16 besar karena produktivitas gol tandang.
Selepas pertandingan, Lorenzo Insigne mengatakan bahwa timnya bisa saja mencetak gol tambahan di sisa laga. Namun sebuah provokasi dilakukan asisten pelatih Ralph Hasenhuettl dari pinggir lapangan.
"Asisten manajer Leipzig memprovokasi saya. Dia mengedipkan mata pada saya dan mengirim ciuman. Dia mengejek saya," kata Lorenzo Insigne kepada Sky Sport Italia.
"Jika Anda dalam keadaan unggul, Anda harus diam dan menghormati lawan. Tetapi dia sangat berlebihan," kata Insigne.
Meski demikian, Insigne mengaku timnya pantas tersingkir setelah kebobolan tiga gol di leg pertama di kandang sendiri pekan lalu. Di luar itu, pemain 26 tahun merasa timnya lebih baik dari musim lalu khusunya di Liga Europa. (Baca juga: Menangi Leg Kedua Lawan RB Leipzig, Napoli Tetap Tersingkir )
Pada pertandingan yang berlangsung di Red Bull Arena Leipzig, Napoli membidik tiga gol tanpa balas. Sebab, mereka takluk 1-3 saat menjamu klub Bundesliga tersebut di leg pertama babak 32 besar, 16 Februari 2018 lalu.
Sayang, rencana tersebut gagal. Napoli cuma menang 2-0 lewat gol Piotr Zielinski (33') dan Lorenzo Insigne (86'). Sehingga, agregat skor menjadi 3-3. Leipzig lolos ke babak 16 besar karena produktivitas gol tandang.
Selepas pertandingan, Lorenzo Insigne mengatakan bahwa timnya bisa saja mencetak gol tambahan di sisa laga. Namun sebuah provokasi dilakukan asisten pelatih Ralph Hasenhuettl dari pinggir lapangan.
"Asisten manajer Leipzig memprovokasi saya. Dia mengedipkan mata pada saya dan mengirim ciuman. Dia mengejek saya," kata Lorenzo Insigne kepada Sky Sport Italia.
"Jika Anda dalam keadaan unggul, Anda harus diam dan menghormati lawan. Tetapi dia sangat berlebihan," kata Insigne.
Meski demikian, Insigne mengaku timnya pantas tersingkir setelah kebobolan tiga gol di leg pertama di kandang sendiri pekan lalu. Di luar itu, pemain 26 tahun merasa timnya lebih baik dari musim lalu khusunya di Liga Europa. (Baca juga: Menangi Leg Kedua Lawan RB Leipzig, Napoli Tetap Tersingkir )
(bbk)