Erislandy Lara Merasa Lebih Layak Menang ketimbang Hurd
A
A
A
LAS VEGAS - Mantan juara kelas menengah junior WBA Super/IBO, Erislandy "The American Dream" Lara sangat kecewa dengan skor pertarungan dalam kekalahannya melawan juara IBF, Jarrett "Swift" Hurd di Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (8/4) WIB.
Petinju kelahiran Guantanamo, Kuba itu sempat terjatuh di ronde terakhir atau ke-12, setelah menerima hook kiri Hurd. Mata kanannya juga bengkak. Namun, Lara merasa jika dia lebih banyak unggul di ronde-ronde lainnya.
"Selain ronde terakhir, saya pikir saya memenangkan pertarungan ini dengan mudah. Itu bukan untuk memutuskan pertarungan. Saya memenangkan pertarungan. Satu pukulan dalam pertarungan tidak menentukan pertarungan," kata Lara seperti dilansir World Boxing News.
"Itu adalah pertarungan yang hebat untuk para fans. Saya berdiri di sana, berjuang dan itu menyenangkan. Saya pikir saya jelas memenangkan pertarungan. Sekali lagi keputusan bertentangan dengan saya, tetapi kami harus melakukan pertandingan ulang," Lara menambahkan.
Dalam pertarungan melawan Hurd ini, Lara menderita kekalahan angka (split decision). Satu hakim memberikan skor kemenangan 114-113. Namun, dua hakim lainnya mempunyai penilaian berbeda, keduanya sama-sama memberikan angka 114-113 untuk Hurd.
Unggul dalam duel penyatuan gelar tersebut, Hurd, 27 tahun, kini menyandang status sebagai juara kelas menengah junior atau welter super IBF/IBO/WBA Super. Dia juga menambah koleksi kemenangannya menjadi 22 (15KO) tanpa kekalahan.
Sedangkan, Lara, yang 11 April nanti genap berusia 35 tahun, menderita kekalahan ketiganya. Petinju kidal itu juga mempunyai torehan 25 kemenangan (14KO) dan dua kali imbang.
Petinju kelahiran Guantanamo, Kuba itu sempat terjatuh di ronde terakhir atau ke-12, setelah menerima hook kiri Hurd. Mata kanannya juga bengkak. Namun, Lara merasa jika dia lebih banyak unggul di ronde-ronde lainnya.
"Selain ronde terakhir, saya pikir saya memenangkan pertarungan ini dengan mudah. Itu bukan untuk memutuskan pertarungan. Saya memenangkan pertarungan. Satu pukulan dalam pertarungan tidak menentukan pertarungan," kata Lara seperti dilansir World Boxing News.
"Itu adalah pertarungan yang hebat untuk para fans. Saya berdiri di sana, berjuang dan itu menyenangkan. Saya pikir saya jelas memenangkan pertarungan. Sekali lagi keputusan bertentangan dengan saya, tetapi kami harus melakukan pertandingan ulang," Lara menambahkan.
Dalam pertarungan melawan Hurd ini, Lara menderita kekalahan angka (split decision). Satu hakim memberikan skor kemenangan 114-113. Namun, dua hakim lainnya mempunyai penilaian berbeda, keduanya sama-sama memberikan angka 114-113 untuk Hurd.
Unggul dalam duel penyatuan gelar tersebut, Hurd, 27 tahun, kini menyandang status sebagai juara kelas menengah junior atau welter super IBF/IBO/WBA Super. Dia juga menambah koleksi kemenangannya menjadi 22 (15KO) tanpa kekalahan.
Sedangkan, Lara, yang 11 April nanti genap berusia 35 tahun, menderita kekalahan ketiganya. Petinju kidal itu juga mempunyai torehan 25 kemenangan (14KO) dan dua kali imbang.
(nug)