Tanggung Biaya Pengobatan Korban, Arema: Ini Bukan Pencitraan
A
A
A
MALANG - Manajemen Arema FC bersedia menanggung biaya pengobatan para korban terluka hingga sembuh saat terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4) akhir pekan kemarin. Hal ini disampaikan langsung Media Officer Arema, Sudarmaji.
Kericuhan terjadi saat pertandingan Arema versus Persib Bandung memasuki akhir babak kedua, yakni tiga menit masa tambahan waktu. Penonton yang kecewa dengan kondisi pertandingan merangsek masuk ke lapangan dari sisi timur. (Baca juga: Buntut Kericuhan, Manajemen FC Buka Posko Pelaporan )
Wasit pun terpaksa menghentikan pertandingan yang berakhir imbang 2-2. Seperti dikutip dari Wearemania, Selasa (17/4/2018), jumlah korban yang terluka akibat insiden tersebut mencapai 214. Selain mendirikan posko pengaduan, manajemen Arema juga jemput bola mendatangi beberapa titik rumah sakit di mana Aremania dirawat, pada Senin (16/4) pagi. (Baca juga: Polisi Sebut Ada Pemicu yang Membuat Aremania Kecewa )
Pembina klub, Agus Soerjanto sendiri yang memimpin kunjungan tersebut. "Semua biaya pengobatan korban insiden ini ditanggung oleh manajemen Arema, baik korban yang rawat jalan atau rawat inap. Misal ada yang sudah membayar sendiri, bisa datang ke kantor Arema untuk mengklaim dengan membawa bukti-bukti pembayaran serta fotocopy KTP atas nama korban," kata Sudarmaji.
Kunjungan ke Aremania yang menjadi korban akan terus dilakukan hingga korban benar-benar pulih. Termasuk nanti jika ada data korban yang dilaporkan di posko pengaduan yang dibuka di dua tempat tersebut.
"Korban-korban ini akan terus kami kawal hingga sembuh, untuk yang masih sekolah pun akan kami berikan surat pernyataan dan izin dokter untuk rawat inap. Sekali lagi ini bukan pencitraan, tapi merupakan perhatian kami pada urusan kemanusiaan," tukas Sudarmaji.
Berikut Daftar Korban Aremania yang Rawat Inap
RS Wava Husada (merawat 43 pasien rawat jalan):
1. Hafidzah Ikbal, Tulungagung (ada benjolan di kepala, dan sempat pingsan)
2. Sulastri, Kromengan (luka di wajah)
3. Nur Fatimatul Zahro, Turen (operasi paha kiri)
4. M Dimas Arifin, Arjowinangun (terkilir)
RSUD Kanjuruhan (ratusan pasien rawat jalan):
1. Leonardo, Sawojajar (luka di tangan)
2. Noval, Tulungagung (dugaan gegar otak, dirujuk ke RSSA)
RS Hasta Husada (merawat 17 pasien):
1. Indahna Dian Prianti, Pakis (sesak, nyeri di dada)
RS Ben Mari (merawat 12 pasien):
Tidak ada yang opname
RS Teja Husada (merawat 8 pasien)
Tidak ada yang opname
Kericuhan terjadi saat pertandingan Arema versus Persib Bandung memasuki akhir babak kedua, yakni tiga menit masa tambahan waktu. Penonton yang kecewa dengan kondisi pertandingan merangsek masuk ke lapangan dari sisi timur. (Baca juga: Buntut Kericuhan, Manajemen FC Buka Posko Pelaporan )
Wasit pun terpaksa menghentikan pertandingan yang berakhir imbang 2-2. Seperti dikutip dari Wearemania, Selasa (17/4/2018), jumlah korban yang terluka akibat insiden tersebut mencapai 214. Selain mendirikan posko pengaduan, manajemen Arema juga jemput bola mendatangi beberapa titik rumah sakit di mana Aremania dirawat, pada Senin (16/4) pagi. (Baca juga: Polisi Sebut Ada Pemicu yang Membuat Aremania Kecewa )
Pembina klub, Agus Soerjanto sendiri yang memimpin kunjungan tersebut. "Semua biaya pengobatan korban insiden ini ditanggung oleh manajemen Arema, baik korban yang rawat jalan atau rawat inap. Misal ada yang sudah membayar sendiri, bisa datang ke kantor Arema untuk mengklaim dengan membawa bukti-bukti pembayaran serta fotocopy KTP atas nama korban," kata Sudarmaji.
Kunjungan ke Aremania yang menjadi korban akan terus dilakukan hingga korban benar-benar pulih. Termasuk nanti jika ada data korban yang dilaporkan di posko pengaduan yang dibuka di dua tempat tersebut.
"Korban-korban ini akan terus kami kawal hingga sembuh, untuk yang masih sekolah pun akan kami berikan surat pernyataan dan izin dokter untuk rawat inap. Sekali lagi ini bukan pencitraan, tapi merupakan perhatian kami pada urusan kemanusiaan," tukas Sudarmaji.
Berikut Daftar Korban Aremania yang Rawat Inap
RS Wava Husada (merawat 43 pasien rawat jalan):
1. Hafidzah Ikbal, Tulungagung (ada benjolan di kepala, dan sempat pingsan)
2. Sulastri, Kromengan (luka di wajah)
3. Nur Fatimatul Zahro, Turen (operasi paha kiri)
4. M Dimas Arifin, Arjowinangun (terkilir)
RSUD Kanjuruhan (ratusan pasien rawat jalan):
1. Leonardo, Sawojajar (luka di tangan)
2. Noval, Tulungagung (dugaan gegar otak, dirujuk ke RSSA)
RS Hasta Husada (merawat 17 pasien):
1. Indahna Dian Prianti, Pakis (sesak, nyeri di dada)
RS Ben Mari (merawat 12 pasien):
Tidak ada yang opname
RS Teja Husada (merawat 8 pasien)
Tidak ada yang opname
(bbk)