Antoine Griezmann, sang Kreator Serangan Les Bleus
A
A
A
MOSKOW - Kapten tim Prancis boleh saja kiper Hugo Lloris. Namun, yang mengendalikan pola seranganLes Bleus adalah Antoine Griezmann. Ya, Griezmann, 27, adalah sosok menakutkan bagi tim-tim lawan. Penyerang Prancis itu, bukan hanya piawai dalam mengatur pola serangan, juga jago mengeksekusi bola mati. Dua dari empat gol Prancis saat menundukkan Kroasia pada final Piala Dunia 2018 tak lepas dari skill-nya.
Gol pertama Prancis hasil sundulan bunuh diri striker Kroasia Mario Mandzukic, misalnya, adalah buah dari akurasi tendangan bebas Griezmann dari luar ko tak penalti. Itu pula yang dilakukannya saat membawa kemenangan Les Bleus atas Uruguay dan Belgia.
Umpan matangnya yang dimanfaatkan Raphael Varane dan Samuel Umtiti mampu berbuah gol kemenangan. Begitu juga gol kedua Prancis yang dibukukan lewat tendangan penalti Griezmann yang berkelas, sama seperti yang dilakukannya saat dia menjebol gawang Argentina di titik putih.
Bahkan, gol ketiga lewat tendangan Paul Pogba pun merupakan hasil skema matang serangan balik yang dirancangnya. Kylian Mbappe yang berlari sangat cepat menusuk lini pertahanan Kroasia dengan mengoper bola kepada Griezmann. Bola tersebut kemudian dikirim kepada Pogba yang berdiri bebas di luar kotak penalti dan itu dimaksimalkannya dengan menjebol gawang Danijel Subasic.
Wajar jika dengan peran besar itu Griezmann mendapatkan predikat man of the match. Pasalnya, serangan-serangan tajam Prancis terhadap Kroasia tak lepas dari kepiawaiannya memanfaatkan momentum untuk menggedor pertahanan Kroasia. Dialah otak sukses Les Bleus meng angkat trofi Piala Dunia untuk kedua kali setelah 1998.
“Sebetulnya saya masih hampir tidak percaya Prancis bisa menjadi juara pada Piala Dunia 2018. Percayalah, saya akan menjadi orang pertama yang membeli jersey Prancis dengan dua bintang,” ujar Griezmann, dilansir situs resmi FIFA. Griezmann wajar sempat tak percaya dengan kenyataan kemenangan timnya. Pasalnya, Kroasia yang dimotori Luka Modric juga tampil sangat bagus sejak peluit babak pertama dibunyikan.
Beruntung, Les Bleus solid dalam pertahanan dan serangan balik mereka sehingga mengubur mimpi Kroasia menjadi juara dunia baru di Rusia. Yang jelas, Griezmann begitu bahagia bisa berkontribusi besar bagi Les Bleus. Apalagi, dia juga mampu mengoleksi empat gol dalam tujuh laga bersama Prancis di Piala dunia 2018 Rusia.
Dengan total empat gol itu, Griezmann (bersama Mbappe) menjadi pencetak gol terbanyak kedua Prancis di Piala Dunia setelah Just Fontaine yang mencetak 13 gol pada Piala Dunia 1958 di Swedia. “Sejujurnya, saya tidak tahu itu. Bahkan, saya tahu itu terdengar seperti klise, karena tim datang sebelum yang lain. Saya bukan siapa-siapa tanpa tim,” tandas pemain Atletico Madrid itu.
Selain itu, Griezmann juga terpilih sebagai pemain terbaik ketiga (Bronze Ball ) di Piala Dunia versi FIFA. Dia hanya kalah dari Luka Modric (Kroasia) yang mendapatkan Golden Ball dan Eden Hazard (Belgia) dengan Silver Ball. Dengan kesuksesannya itu pula Griezmann digadang-gadang akan menjadi penerima penghargaan Ballon d’Or tahun ini.
Gol pertama Prancis hasil sundulan bunuh diri striker Kroasia Mario Mandzukic, misalnya, adalah buah dari akurasi tendangan bebas Griezmann dari luar ko tak penalti. Itu pula yang dilakukannya saat membawa kemenangan Les Bleus atas Uruguay dan Belgia.
Umpan matangnya yang dimanfaatkan Raphael Varane dan Samuel Umtiti mampu berbuah gol kemenangan. Begitu juga gol kedua Prancis yang dibukukan lewat tendangan penalti Griezmann yang berkelas, sama seperti yang dilakukannya saat dia menjebol gawang Argentina di titik putih.
Bahkan, gol ketiga lewat tendangan Paul Pogba pun merupakan hasil skema matang serangan balik yang dirancangnya. Kylian Mbappe yang berlari sangat cepat menusuk lini pertahanan Kroasia dengan mengoper bola kepada Griezmann. Bola tersebut kemudian dikirim kepada Pogba yang berdiri bebas di luar kotak penalti dan itu dimaksimalkannya dengan menjebol gawang Danijel Subasic.
Wajar jika dengan peran besar itu Griezmann mendapatkan predikat man of the match. Pasalnya, serangan-serangan tajam Prancis terhadap Kroasia tak lepas dari kepiawaiannya memanfaatkan momentum untuk menggedor pertahanan Kroasia. Dialah otak sukses Les Bleus meng angkat trofi Piala Dunia untuk kedua kali setelah 1998.
“Sebetulnya saya masih hampir tidak percaya Prancis bisa menjadi juara pada Piala Dunia 2018. Percayalah, saya akan menjadi orang pertama yang membeli jersey Prancis dengan dua bintang,” ujar Griezmann, dilansir situs resmi FIFA. Griezmann wajar sempat tak percaya dengan kenyataan kemenangan timnya. Pasalnya, Kroasia yang dimotori Luka Modric juga tampil sangat bagus sejak peluit babak pertama dibunyikan.
Beruntung, Les Bleus solid dalam pertahanan dan serangan balik mereka sehingga mengubur mimpi Kroasia menjadi juara dunia baru di Rusia. Yang jelas, Griezmann begitu bahagia bisa berkontribusi besar bagi Les Bleus. Apalagi, dia juga mampu mengoleksi empat gol dalam tujuh laga bersama Prancis di Piala dunia 2018 Rusia.
Dengan total empat gol itu, Griezmann (bersama Mbappe) menjadi pencetak gol terbanyak kedua Prancis di Piala Dunia setelah Just Fontaine yang mencetak 13 gol pada Piala Dunia 1958 di Swedia. “Sejujurnya, saya tidak tahu itu. Bahkan, saya tahu itu terdengar seperti klise, karena tim datang sebelum yang lain. Saya bukan siapa-siapa tanpa tim,” tandas pemain Atletico Madrid itu.
Selain itu, Griezmann juga terpilih sebagai pemain terbaik ketiga (Bronze Ball ) di Piala Dunia versi FIFA. Dia hanya kalah dari Luka Modric (Kroasia) yang mendapatkan Golden Ball dan Eden Hazard (Belgia) dengan Silver Ball. Dengan kesuksesannya itu pula Griezmann digadang-gadang akan menjadi penerima penghargaan Ballon d’Or tahun ini.
(don)