TJ Doheny Pulang dari Jepang dengan Sabuk Juara di Pinggang
TJ Doheny Pulang dari Jepang dengan Sabuk Juara di Pinggang
A
A
A
TOKYO - Petinju kelas bantam super Republik Irlandia, TJ Doheny sukses mencuri sabuk juara dunia versi IBF dari pertinju tuan rumah Ryosuke Iwasa dalam perjalanannya ke Tokyo, Jepang.
Laga dua petinju kidal sepanjang 12 ronde di Korakuen Hall, Kamis (16/8) ini berakhir dengan angka mutlak 116-112, 117-112 dan 115-113 buat Doheny. Pria berusia 31 tahun itu bertarung dengan luka di bawah kedua matanya selama lebih dari 10 ronde.
Meskipun demikian, Doheny masih mampu mendaratkan pukulan dan jab yang cukup memberikan kesan kepada ketiga hakim pertarungan. Pada ronde akhir, The Power tampak sudah kehabisan bahan bakar, akan tetapi hal itu tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Iwasa, yang memiliki kelebihan di postur tubuh.
Dalam catatan statistik tidak resmi CompuBox, Doheny secara keseluruhan berhasil mendaratkan pukulan lebih banyak ketimbang sang juara bertahan. Petinju yang pindah ke Australia sejak 10 tahun lalu itu mendaratkan 159 dari 604 pukulan, sedangkan Iwasa 143 dari 485 pukulan.
Iwasa terpaksa harus menelan kekalahan dalam laga mempertahankan gelar keduanya. Petinju 28 tahun itu kali pertama merebut sabuk juara IBF ketika menghentikan Yukinori Oguni pada September tahun lalu.
Kekalahan ini membuat rekor tanding Iwasa turun menjadi 25 kemenangan (16KO) dan tiga kekalahan. Di sudut lain, Doheny masih belum tersentuh kekalahan dalam 20 duel tinju profesionalnya, 14 di antaranya dengan KO/TKO.
Laga dua petinju kidal sepanjang 12 ronde di Korakuen Hall, Kamis (16/8) ini berakhir dengan angka mutlak 116-112, 117-112 dan 115-113 buat Doheny. Pria berusia 31 tahun itu bertarung dengan luka di bawah kedua matanya selama lebih dari 10 ronde.
Meskipun demikian, Doheny masih mampu mendaratkan pukulan dan jab yang cukup memberikan kesan kepada ketiga hakim pertarungan. Pada ronde akhir, The Power tampak sudah kehabisan bahan bakar, akan tetapi hal itu tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Iwasa, yang memiliki kelebihan di postur tubuh.
Dalam catatan statistik tidak resmi CompuBox, Doheny secara keseluruhan berhasil mendaratkan pukulan lebih banyak ketimbang sang juara bertahan. Petinju yang pindah ke Australia sejak 10 tahun lalu itu mendaratkan 159 dari 604 pukulan, sedangkan Iwasa 143 dari 485 pukulan.
Iwasa terpaksa harus menelan kekalahan dalam laga mempertahankan gelar keduanya. Petinju 28 tahun itu kali pertama merebut sabuk juara IBF ketika menghentikan Yukinori Oguni pada September tahun lalu.
Kekalahan ini membuat rekor tanding Iwasa turun menjadi 25 kemenangan (16KO) dan tiga kekalahan. Di sudut lain, Doheny masih belum tersentuh kekalahan dalam 20 duel tinju profesionalnya, 14 di antaranya dengan KO/TKO.
(nug)
Explore More