Geser Posisi Rafael Nadal, Djokovic : Ini Prestasi Fenomenal
A
A
A
LONDON - Keinginan Novak Djokovic untuk kembali menduduki peringkat satu dunia akhirnya tercapai. Ia pun mengakui jika keberhasilannya mengudeta Rafael Nadal sebagai prestasi fenomenal.
Pengesan Djokovic sebagai pemuncak tenis dunia baru dirilis ATP pada awal pekan ini. Tapi sebenarnya sejak turnamen Paris Masters dimana Nadal mundur lantaran cedera perut secara otomatis posisinya langsung digeser Djokovic.
Ini adalah kali kelima Djokovic menjadi petenis nomor satu dunia. Kali terakhir ia menduduki posisi puncak pada 2016. Petenis asal Serbia pun sudah menyamai prestasi yang pernah dibuat Roger Federer dan Jimmy Connors sejak pemeringkat ATP dihitung secara komputerisasi pada 1973.
"Merefleksikan apa yang saya lalui dalam setahun terakhir, ini adalah pencapaian yang cukup fenomenal. Tentu saja saya sangat, sangat senang dan bangga tentang hal itu," ujarnya dikutip Reuters, Selasa (6/11/2018).
"Lima bulan lalu ketika Anda bertanya soal itu pada saya,....itu sangat tidak mungkin pada saat itu mempertimbangkan peringkat dan cara bermain saya," tuturnya.
Tak salah jika Djokovic merasa pretasinya ini fenonemal. Sebab, ketika ia tampil kembali tahun ini atau tepatnya pada Mei lalu, peringkatnya ada di 22 dunia. Itu memang penampilan perdananya setelah lama absen lantaran cedera. Peringkat 22 itu merupakan posisi terendah Djokovic atau menyamai ketika ia masih menjadi petenis remaja pada 2006 silam.
Tapi dengan 43 kemenangan dan hanya mengalami 3 kekalahan termasuk meraih gelar Wimbledon dan AS Terbuka, peringkat Djokovic terus merangkak naik. Capaian Djokovic ini pernah juga dibuat oleh Marat Safin yang merangkak dari posisi 38 dunia pada 2000 sampai sebelumnya Safin bertengger di peringkat kedua di akhir tahun.
Pengesan Djokovic sebagai pemuncak tenis dunia baru dirilis ATP pada awal pekan ini. Tapi sebenarnya sejak turnamen Paris Masters dimana Nadal mundur lantaran cedera perut secara otomatis posisinya langsung digeser Djokovic.
Ini adalah kali kelima Djokovic menjadi petenis nomor satu dunia. Kali terakhir ia menduduki posisi puncak pada 2016. Petenis asal Serbia pun sudah menyamai prestasi yang pernah dibuat Roger Federer dan Jimmy Connors sejak pemeringkat ATP dihitung secara komputerisasi pada 1973.
"Merefleksikan apa yang saya lalui dalam setahun terakhir, ini adalah pencapaian yang cukup fenomenal. Tentu saja saya sangat, sangat senang dan bangga tentang hal itu," ujarnya dikutip Reuters, Selasa (6/11/2018).
"Lima bulan lalu ketika Anda bertanya soal itu pada saya,....itu sangat tidak mungkin pada saat itu mempertimbangkan peringkat dan cara bermain saya," tuturnya.
Tak salah jika Djokovic merasa pretasinya ini fenonemal. Sebab, ketika ia tampil kembali tahun ini atau tepatnya pada Mei lalu, peringkatnya ada di 22 dunia. Itu memang penampilan perdananya setelah lama absen lantaran cedera. Peringkat 22 itu merupakan posisi terendah Djokovic atau menyamai ketika ia masih menjadi petenis remaja pada 2006 silam.
Tapi dengan 43 kemenangan dan hanya mengalami 3 kekalahan termasuk meraih gelar Wimbledon dan AS Terbuka, peringkat Djokovic terus merangkak naik. Capaian Djokovic ini pernah juga dibuat oleh Marat Safin yang merangkak dari posisi 38 dunia pada 2000 sampai sebelumnya Safin bertengger di peringkat kedua di akhir tahun.
(bbk)