Drawing 8 Besar Piala Presiden: Persebaya Sebut Semua Musuh Berat
A
A
A
JAKARTA - Hari ini, drawing babak 8 Besar Piala Presiden 2019 diselenggarakan di Jakarta. Arema FC, Kalteng Putra, dan Madura United bakal menjadi calon lawan Green Force. Drawing akan menentukan siapa di antara mereka yang akan melawan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
’’Kita siap bermain di mana pun, tapi bermain di GBT adalah sebuah keuntungan tersendiri karena didukung langsung puluhan ribu Bonek,"kata Djadjang Nurdjaman, pelatih Persebaya. seperti dikutip dari laman resmi persebaya.id
Soal lawan, Djanur tidak mau pilih-pilih. Semua tim yang lolos ke 8 besar menurut dia adalah tim yang kuat. Punya keunggulan masing-masing. ’’Saya sampaikan kepada pemain bahwa semua calon lawan kuat. Kalteng Putra baru saja mengalahkan Persipura, Madura United memiliki banyak pemain bintang, dan Arema FC memiliki kesolidan tersendiri,’’ulasnya.
Pelatih juara Liga Indonesia musim 2014 ini yakin timnya siap menghadapi siapa pun lawannya. "Semua lawan berat, tapi kami siap untuk menghadapi siapa pun di 8 besar, terlebih lagi kemungkinan pemain yang memperkuat timnas bisa bergabung dengan tim," tutupnya.
Sebelum menghadapi babak 8 Besar pekan depan, Persebaya akan mengadakan satu kali uji coba. Rencananya Kamis (21/3) besok Irfan Jaya dkk akan menjalani pertandingan uji coba.
Fokus Persebaya menjelang babak 8 Besar Piala Sudirman adalah memperkuat benteng. Dari hasil evaluasi, gawang Persebaya mudah kebobolan di babak pertama dalam dua pertandingan pertama penyisihan Grup A Piala Presiden 2019. Kondisi itu menjadi perhatian pelatih Djadjang Nurdjaman menjelang babak delapan besar.
”Masih ada banyak waktu (persiapan). Saya hitung-hitung, bisa sampai sembilan kali latihan lagi. Artinya, kami sudah harus siap jika saatnya tiba (pertandingan),” kata pelatih yang akrab disapa Dajnur itu usai sesi latihan di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, pagi ini (19/3) seperti dikutip dari laman resmi persebaya.id.
Dia mengaku sudah mengantongi sejumlah materi evaluasi. Dia menilai penampilan Misbakus Solikin dkk pada penyisihan grup kemarin selalu telat panas. Alhasil, Persebaya harus tertinggal lebih dulu.
Di laga pertama, Persebaya kebobolan dua gol saat melawan Perseru Serui. Di babak pertama, dalam tempo empat menit. Masing-masing melalui Nur Akbar Jawara Munir (34’) dan Delfin Rumbino (38’). Meski akhirnya Persebaya membalikkan keadaan menjadi 3-2.
Saat melawan Persib Bandung, gawang Persebaya yang dikawal Abdul Rohim bergetar pada menit ke-31, melalui Erwin Ramdani. Namun, tim kebanggaan
Bonek itu menutup paro pertama dengan skor imbang 1-1 setelah Manuchehr Jalilov mencetak gol di menit ke-37. Persebaya mengakhiri laga dengan kemenangan 3-2.
”Situasi itu yang termasuk materi evaluasi. Kami tidak boleh dalam situasi tersebut lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya. Anak-anak pantang untuk terlena, walau bisa bangkit di babak kedua. Tetapi itu terlalu riskan. Saya pikir kami harus selalu siap 2 x 45 menit,” jelas Djanur.
Djanur juga menyayangkan lini belakang Persebaya yang kebobolan empat kali dalam tiga laga. Pelatih asal Majalengka itu menyatakan terus berupaya membenahi kekurangan tersebut. ”Meski nanti saat 8 besar komposisi akan berbeda, tetap perlu ada evaluasi. Karena kemasukan empat gol itu kurang bagus,” terangnya.
Ya, lini belakang Persebaya bakal lebih kokoh. Setelah Hansamu Yama Pranata, Otavio Dutra, dan Ruben Karel Sanadi menyelesaikan tugas membela timnas Indonesia. Mereka berpeluang membela Persebaya di babak 8 besar Piala Presiden 2019.
’’Kita siap bermain di mana pun, tapi bermain di GBT adalah sebuah keuntungan tersendiri karena didukung langsung puluhan ribu Bonek,"kata Djadjang Nurdjaman, pelatih Persebaya. seperti dikutip dari laman resmi persebaya.id
Soal lawan, Djanur tidak mau pilih-pilih. Semua tim yang lolos ke 8 besar menurut dia adalah tim yang kuat. Punya keunggulan masing-masing. ’’Saya sampaikan kepada pemain bahwa semua calon lawan kuat. Kalteng Putra baru saja mengalahkan Persipura, Madura United memiliki banyak pemain bintang, dan Arema FC memiliki kesolidan tersendiri,’’ulasnya.
Pelatih juara Liga Indonesia musim 2014 ini yakin timnya siap menghadapi siapa pun lawannya. "Semua lawan berat, tapi kami siap untuk menghadapi siapa pun di 8 besar, terlebih lagi kemungkinan pemain yang memperkuat timnas bisa bergabung dengan tim," tutupnya.
Sebelum menghadapi babak 8 Besar pekan depan, Persebaya akan mengadakan satu kali uji coba. Rencananya Kamis (21/3) besok Irfan Jaya dkk akan menjalani pertandingan uji coba.
Fokus Persebaya menjelang babak 8 Besar Piala Sudirman adalah memperkuat benteng. Dari hasil evaluasi, gawang Persebaya mudah kebobolan di babak pertama dalam dua pertandingan pertama penyisihan Grup A Piala Presiden 2019. Kondisi itu menjadi perhatian pelatih Djadjang Nurdjaman menjelang babak delapan besar.
”Masih ada banyak waktu (persiapan). Saya hitung-hitung, bisa sampai sembilan kali latihan lagi. Artinya, kami sudah harus siap jika saatnya tiba (pertandingan),” kata pelatih yang akrab disapa Dajnur itu usai sesi latihan di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, pagi ini (19/3) seperti dikutip dari laman resmi persebaya.id.
Dia mengaku sudah mengantongi sejumlah materi evaluasi. Dia menilai penampilan Misbakus Solikin dkk pada penyisihan grup kemarin selalu telat panas. Alhasil, Persebaya harus tertinggal lebih dulu.
Di laga pertama, Persebaya kebobolan dua gol saat melawan Perseru Serui. Di babak pertama, dalam tempo empat menit. Masing-masing melalui Nur Akbar Jawara Munir (34’) dan Delfin Rumbino (38’). Meski akhirnya Persebaya membalikkan keadaan menjadi 3-2.
Saat melawan Persib Bandung, gawang Persebaya yang dikawal Abdul Rohim bergetar pada menit ke-31, melalui Erwin Ramdani. Namun, tim kebanggaan
Bonek itu menutup paro pertama dengan skor imbang 1-1 setelah Manuchehr Jalilov mencetak gol di menit ke-37. Persebaya mengakhiri laga dengan kemenangan 3-2.
”Situasi itu yang termasuk materi evaluasi. Kami tidak boleh dalam situasi tersebut lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya. Anak-anak pantang untuk terlena, walau bisa bangkit di babak kedua. Tetapi itu terlalu riskan. Saya pikir kami harus selalu siap 2 x 45 menit,” jelas Djanur.
Djanur juga menyayangkan lini belakang Persebaya yang kebobolan empat kali dalam tiga laga. Pelatih asal Majalengka itu menyatakan terus berupaya membenahi kekurangan tersebut. ”Meski nanti saat 8 besar komposisi akan berbeda, tetap perlu ada evaluasi. Karena kemasukan empat gol itu kurang bagus,” terangnya.
Ya, lini belakang Persebaya bakal lebih kokoh. Setelah Hansamu Yama Pranata, Otavio Dutra, dan Ruben Karel Sanadi menyelesaikan tugas membela timnas Indonesia. Mereka berpeluang membela Persebaya di babak 8 besar Piala Presiden 2019.
(aww)