Langkah Tim Unggulan di Copa America Tidak Selalu Mulus
A
A
A
BAHIA - Langkah dua tim unggulan Copa America 2019, Argentina dan Brasil di match day kedua membuat pendukungnya menahan napas tegang. Tim Samba yang pesta tiga gol di laga pertama melawan Bolivia, dipaksa bermain imbang tanpa gol pada pertandingan kedua.
Argentina yang takluk di laga pembuka mereka, selamat dari lubang jarum setelah menahan imbang 1-1 Paraguay, kemarin pagi. Pertanyaannya, apa unggulan lainnya, seperti Cile sebagai juara bertahan dan Uruguay pemegang gelar terbanyak Copa America, akan mengalami nasib sama pada match day keduanya. Kebetulan Uruguay dan Cile sama-sama berada di Grup C.
Cile dan Uruguay memulai perjalanannya dengan baik. Cile misalnya, tim berjuluk La Roja tersebut menggasak Jepang 4-0, Selasa (18/6). Sedangkan Uruguay menang 4-0 atas Ekuador, Senin (17/6). Tapi ya itu, nasib Brasil dan Argentina bisa jadi rujukan pendukung kedua negara, bahwa Copa America tidak semulus yang dibayangkan.
Menyadari kejutan yang mungkin terjadi Pelatih Cile Reinaldo Rueda kemungkinan tetap menurunkan susunan pemain serupa seperti melawan Jepang ketika berhadapan dengan Ekuador di Arena Fonte Nova, pagi ini. Kuartet Mauricio Isla, Jean Beausejour, Gary Medel dan Guillermo Maripan bertugas menjaga pertahanan. Sedangkan di sektor depan, Eduardo Vargas bakal mendapakan dukungan dari Alexis Sanchez dan Jose Pedro Fuenzalida.
Vargas dan Sanchez sedang on fire setelah menyumbangkan gol saat melawan Jepang. Meski demikian, Cile tetaplah diunggulkan. Dalam 54 pertemuan terakhir melawan Ekuador, mereka sukses menorehkan 29 kemenangan. Itu lebih banyak ketimbang Ekuador yang baru mencatatkan 12 kemenangan. Rueda pun menginstruksikan timnya agar menjaga fokus saat melawan Ekuador dan memaksimalkan keuntungan lantaran saat ini memucaki klasemen sementara Grup C dengan tiga poin.
Dia yakin pengalaman menjuarai Copa America dua edisi sebelumnya bakal sangat membantu perjuang Cile di Brasil. “Cile memiliki banyak pemain berpengalaman. Semuanya telah mengenal satu sama lain dalam beberapa tahun terakhir. Kami senang kami mengawali Copa America 2019 dengan kemenangan dan kami ingin melanjutkannya,” tegas Rueda dilansir foxsportsasia.com.
Sementara itu, dijagokan menjadi salah satu kandidat terkuat membuat Pelatih Uruguay Oscar Tabarez tidak menganggapnya sebagai sebuah keuntungan. Dia justru mengatakan peluang timnya menjuarai Copa America 2019 sama dengan tim lainnya meski mereka memiliki banyak pemain yang merumput di Eropa. Tabarez menilai untuk melaju ke babak 16 besar, Uruguay harus bekerja ekstra keras.
Setelah menang 4-0 atas Ekuador, Senin (17/6), tim berjuluk Albiceleste tersebut menghadapi Jepang, tadi pagi. “Kami ingin melaju ke babak selanjutnya dan itu terbuka lebar. Tetapi, semuanya tergantung dengan laga-laga selanjutnya. Kami tidak boleh memikirkan yang lain. Kami harus menghormati setiap lawan,” tandasnya.
Argentina yang takluk di laga pembuka mereka, selamat dari lubang jarum setelah menahan imbang 1-1 Paraguay, kemarin pagi. Pertanyaannya, apa unggulan lainnya, seperti Cile sebagai juara bertahan dan Uruguay pemegang gelar terbanyak Copa America, akan mengalami nasib sama pada match day keduanya. Kebetulan Uruguay dan Cile sama-sama berada di Grup C.
Cile dan Uruguay memulai perjalanannya dengan baik. Cile misalnya, tim berjuluk La Roja tersebut menggasak Jepang 4-0, Selasa (18/6). Sedangkan Uruguay menang 4-0 atas Ekuador, Senin (17/6). Tapi ya itu, nasib Brasil dan Argentina bisa jadi rujukan pendukung kedua negara, bahwa Copa America tidak semulus yang dibayangkan.
Menyadari kejutan yang mungkin terjadi Pelatih Cile Reinaldo Rueda kemungkinan tetap menurunkan susunan pemain serupa seperti melawan Jepang ketika berhadapan dengan Ekuador di Arena Fonte Nova, pagi ini. Kuartet Mauricio Isla, Jean Beausejour, Gary Medel dan Guillermo Maripan bertugas menjaga pertahanan. Sedangkan di sektor depan, Eduardo Vargas bakal mendapakan dukungan dari Alexis Sanchez dan Jose Pedro Fuenzalida.
Vargas dan Sanchez sedang on fire setelah menyumbangkan gol saat melawan Jepang. Meski demikian, Cile tetaplah diunggulkan. Dalam 54 pertemuan terakhir melawan Ekuador, mereka sukses menorehkan 29 kemenangan. Itu lebih banyak ketimbang Ekuador yang baru mencatatkan 12 kemenangan. Rueda pun menginstruksikan timnya agar menjaga fokus saat melawan Ekuador dan memaksimalkan keuntungan lantaran saat ini memucaki klasemen sementara Grup C dengan tiga poin.
Dia yakin pengalaman menjuarai Copa America dua edisi sebelumnya bakal sangat membantu perjuang Cile di Brasil. “Cile memiliki banyak pemain berpengalaman. Semuanya telah mengenal satu sama lain dalam beberapa tahun terakhir. Kami senang kami mengawali Copa America 2019 dengan kemenangan dan kami ingin melanjutkannya,” tegas Rueda dilansir foxsportsasia.com.
Sementara itu, dijagokan menjadi salah satu kandidat terkuat membuat Pelatih Uruguay Oscar Tabarez tidak menganggapnya sebagai sebuah keuntungan. Dia justru mengatakan peluang timnya menjuarai Copa America 2019 sama dengan tim lainnya meski mereka memiliki banyak pemain yang merumput di Eropa. Tabarez menilai untuk melaju ke babak 16 besar, Uruguay harus bekerja ekstra keras.
Setelah menang 4-0 atas Ekuador, Senin (17/6), tim berjuluk Albiceleste tersebut menghadapi Jepang, tadi pagi. “Kami ingin melaju ke babak selanjutnya dan itu terbuka lebar. Tetapi, semuanya tergantung dengan laga-laga selanjutnya. Kami tidak boleh memikirkan yang lain. Kami harus menghormati setiap lawan,” tandasnya.
(don)