Red Bull Racing Persiapkan Max Verstappen Musim Depan
A
A
A
SILVERSTONE - Red Bull Racing pesimistis bisa membawa Max Verstappen menjadi juara dunia Formula One (F1) tahun ini. Namun, mereka optimistis sang pembalap tampil lebih baik pada musim depan. Bos tim Red Bull Christian Horner menilai, Verstappen mulai menunjukkan kehebatannya dalam beberapa balapan terakhir, termasuk kemenangan sensasional yang dicatatkannya pada GP Austria dua pekan lalu.
Capaian itu membuatnya berhasil naik posisi ke peringkat tiga klasemen pembalap sementara dengan 126 poin. Dia hanya terpaut dari duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Namun, Horner tidak yakin Verstappen bisa mengalahkan dua rivalnya itu. Tapi, dia tetap akan berusaha memberikan mobil terbaik untuk pembalapnya.
Apalagi Horner menilai sikap Verstappen telah berubah sejak berpisah dengan Daniel Ricciardo yang hijrah ke Renault. Pembalap asal Belanda ini kini mengambil peran sebagai pemimpin dalam tim bersama rekan setim anyarnya, Pierre Gasly. Bukan hanya itu, Verstappen juga banyak dikaitkan dengan tim-tim lain untuk musim 2020.
Bahkan, pembalap berusia 21 tahun ini bisa menggunakan klausul dalam kontraknya untuk meninggalkan Red Bull lebih awal. Akan tetapi, Horner mengaku tetap menjaga Verstappen di dalam kokpit timnya dan berharap bisa membangun tim untuk Verstappen bersaing menjadi juara dunia pada tahun depan.
“Dia (Verstappen) adalah aset besar bagi kami. Kami harus memberinya mobil untuk bisa bersaing menjadi juara dunia. Pada 2019 akan selalu menjadi tahun transisi dengan mitra mesin baru (Honda) dan seluruh integrasi saat ini telah melampaui harapan internal. Dia sekarang sudah lima tahun di F1 serta memiliki kedewasaan dan menangani tekanan sangat baik,” ucap Horner dilansir gpblog.
Sampai saat ini Red Bull berhasil menyalip Ferrari untuk tempat kedua di klasemen konstruktor sementara F1 musim ini. Mereka juga berhasil menyelesaikan balapan di depan rival mereka dari Italia tersebut. Tapi, tahun depan, Horner menargetkan bertarung dengan Mercedes langsung sejak balapan pertama di Australia.
“Itu (defisit mesin) telah menjadi kelemahan Achilles kami sejak 2013. Bagi kami, 2019 akan menjadi tahun yang berkembang. Tetapi, target kami adalah berada dalam pertarungan kejuaraan sejak awal pada F1 2020,” kata Horner.
Jika dibekali dengan mobil sama kuat, Horner mengaku 100% menjagokan Verstappen. Sepanjang 24 balapan sejak GP Kanada tahun lalu, Verstappen mencetak tiga kemenangan, 10 podium, dan tidak pernah finis di luar lima besar. Kini dia berharap Verstappen kembali melanjutkan hasil positif saat balapan di Sirkuit Silverstone, Minggu (14/7) ini.
Capaian itu membuatnya berhasil naik posisi ke peringkat tiga klasemen pembalap sementara dengan 126 poin. Dia hanya terpaut dari duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Namun, Horner tidak yakin Verstappen bisa mengalahkan dua rivalnya itu. Tapi, dia tetap akan berusaha memberikan mobil terbaik untuk pembalapnya.
Apalagi Horner menilai sikap Verstappen telah berubah sejak berpisah dengan Daniel Ricciardo yang hijrah ke Renault. Pembalap asal Belanda ini kini mengambil peran sebagai pemimpin dalam tim bersama rekan setim anyarnya, Pierre Gasly. Bukan hanya itu, Verstappen juga banyak dikaitkan dengan tim-tim lain untuk musim 2020.
Bahkan, pembalap berusia 21 tahun ini bisa menggunakan klausul dalam kontraknya untuk meninggalkan Red Bull lebih awal. Akan tetapi, Horner mengaku tetap menjaga Verstappen di dalam kokpit timnya dan berharap bisa membangun tim untuk Verstappen bersaing menjadi juara dunia pada tahun depan.
“Dia (Verstappen) adalah aset besar bagi kami. Kami harus memberinya mobil untuk bisa bersaing menjadi juara dunia. Pada 2019 akan selalu menjadi tahun transisi dengan mitra mesin baru (Honda) dan seluruh integrasi saat ini telah melampaui harapan internal. Dia sekarang sudah lima tahun di F1 serta memiliki kedewasaan dan menangani tekanan sangat baik,” ucap Horner dilansir gpblog.
Sampai saat ini Red Bull berhasil menyalip Ferrari untuk tempat kedua di klasemen konstruktor sementara F1 musim ini. Mereka juga berhasil menyelesaikan balapan di depan rival mereka dari Italia tersebut. Tapi, tahun depan, Horner menargetkan bertarung dengan Mercedes langsung sejak balapan pertama di Australia.
“Itu (defisit mesin) telah menjadi kelemahan Achilles kami sejak 2013. Bagi kami, 2019 akan menjadi tahun yang berkembang. Tetapi, target kami adalah berada dalam pertarungan kejuaraan sejak awal pada F1 2020,” kata Horner.
Jika dibekali dengan mobil sama kuat, Horner mengaku 100% menjagokan Verstappen. Sepanjang 24 balapan sejak GP Kanada tahun lalu, Verstappen mencetak tiga kemenangan, 10 podium, dan tidak pernah finis di luar lima besar. Kini dia berharap Verstappen kembali melanjutkan hasil positif saat balapan di Sirkuit Silverstone, Minggu (14/7) ini.
(don)