Legiun Asing Persija Siap Tempur
A
A
A
JAKARTA - Dua legiun asing Persija Jakarta siap tempur menghadapi putaran kedua Liga 1. Alexandre Luiz Reame (Xan dao) dan Joan Tomas Campasol dipastikan bugar untuk membantu Macan Kemayoran menapaki papan atas klasemen. Laga kontra Persipura pekan depan akan menjadi ujian perdana keduanya di pentas sepak bola nasional.
Persija Jakarta mencoba membenahi kelemahan tim sepanjang putaran pertama dengan mendatangkan tiga pemain. Kedatangan dua bek, Fachruddin Aryanto dan Xandao, diharapkan menjadi kepingan puzzleyang hilang di lini pertahanan tim kebanggaan Jakmania tersebut.
Selama putaran pertama, Persija kerap gagal mempertahankan keunggulan bahkan menderita kekalahan akibat kebobolan pada babak kedua. Selama 70 menit pertandingan berjalan menjadi waktu paling krusial bagi Ismed Sofyan dkk.
Barito Putera, Persib Bandung, Arema FC, dan Persebaya memanfaatkan dengan baik kelemahan itu untuk mencuri angka dari Macan Kemayoran. Kelemahan ini bahkan dimaksimalkan PSIS Semarang untuk mengamankan poin penuh.
Hal ini tidak lepas dari menipisnya stok bek tengah Persija menyusul cedera berkepanjangan legiun asing Steven Paulle. Praktis hanya menyisakan Maman Abdurrahman dan Ryuji Utomo. Tony Sucipto atau Rohit Chand yang notabene gelandang kerap dimainkan untuk mengisi posisi tersebut.
Kelemahan ini diharapkan tertutupi dengan kehadiran Fachruddin dan Xandao mengingat keduanya berposisi centre back. Fachruddin notabene merupakan pemain berlabel timnas Indonesia dan Xandao yang sudah berpengalaman di kompetisi Eropa, seperti Spanyol, Rusia, dan Belgia.
Khusus Xandao, Persija memang seolah berjodoh dengan pemain asal Brasil ini di area pertahanan. Sebelumnya, ada benteng kokoh pada diri William Pachcho atau Jaimerson da Silva yang akhirnya mencoba petualangan baru bersama Madura United.
Sementara itu, gelandang Joan Tomas Campasol diharapkan bisa lebih baik dari playmakerBruno Matos yang dilepas Persija jelang berakhirnya putaran pertama. Tidak hanya menjadi pencetak gol, pemain asal Spanyol itu ditargetkan menjadi jenderal lapangan tengah Macan Kemayoran sekaligus penyuplai bola untuk bomber utama tim, Marko Simic.
Meskipun sudah masuk kategori pemain tua, namun Joan Tomas diyakini bisa menjadi solusi di lini tengah Persija. Jika menilik statistiknya sepanjang 2019 bersama tim asal Yunani, Pas Lamia, legiun berusia 34 tahun itu tampil sebanyak 31 kali dengan sumbangan empat gol.
Selain itu, Joan Tomas juga tercatat menghabiskan tujuh tahun di kompetisi Spanyol dan membela sejumlah tim salah satunya Celta Vigo. “Hasil pemeriksaan medis berjalan lancar dan sesuai perkiraan tidak ada kendala dengan kesehatan mereka berdua.
Mereka siap membela Persija di putaran kedua,” kata dokter tim Persija, dr Donny Kurniawan. Menurut dia, sebagai pemain profesional Xandao dan Joan Tomas sudah melalui rangkaian tes medis di tim sebelumnya. Hal inilah menjadi acuan dalam penandatanganan kontrak.
Pemeriksaan yang dilakukan Persija merupakan pengecekan kembali agar terdata secara resmi di rumah sakit. Xandao sendiri optimistis bisa segera beradaptasi dengan permainan Persija Jakarta.
Dia mengaku terinspirasi dengan deretan bek asal Brasil yang sukses bersama Macan Kemayoran, seperti William Pachecho dan Jaimerson da Silva. Karena itu, Xandao sudah tidak sabar bermain di depan suporter dan mengantarkan Persija kembali ke papan atas klasemen sementara Liga 1.
"Senang reputasi pemain belakang Brasil di Persija sangat baik. Tentu ini memotivasi saya tampil baik. Saya akan tampil baik bukan hanya bertahan, tapi menyerang. Saya termotivasi untuk bela Persija," ujarnya.
Joan Tomas Campasol mengaku tertarik bergabung ke Persija karena adanya sosok Julio Banuelos. Pelatih asal Spanyol ini banyak berbicara kepadanya mengenai Persija. "Saya kenal Persija dari Julio Banuelos. Setelah itu, saya mencari info dari media massa. Saya tahu Persija adalah tim besar dan punya fan baseyang banyak. Karena itu, saya mau mengikat kontrak dengan mereka," imbuh Joan.
Persija Jakarta mencoba membenahi kelemahan tim sepanjang putaran pertama dengan mendatangkan tiga pemain. Kedatangan dua bek, Fachruddin Aryanto dan Xandao, diharapkan menjadi kepingan puzzleyang hilang di lini pertahanan tim kebanggaan Jakmania tersebut.
Selama putaran pertama, Persija kerap gagal mempertahankan keunggulan bahkan menderita kekalahan akibat kebobolan pada babak kedua. Selama 70 menit pertandingan berjalan menjadi waktu paling krusial bagi Ismed Sofyan dkk.
Barito Putera, Persib Bandung, Arema FC, dan Persebaya memanfaatkan dengan baik kelemahan itu untuk mencuri angka dari Macan Kemayoran. Kelemahan ini bahkan dimaksimalkan PSIS Semarang untuk mengamankan poin penuh.
Hal ini tidak lepas dari menipisnya stok bek tengah Persija menyusul cedera berkepanjangan legiun asing Steven Paulle. Praktis hanya menyisakan Maman Abdurrahman dan Ryuji Utomo. Tony Sucipto atau Rohit Chand yang notabene gelandang kerap dimainkan untuk mengisi posisi tersebut.
Kelemahan ini diharapkan tertutupi dengan kehadiran Fachruddin dan Xandao mengingat keduanya berposisi centre back. Fachruddin notabene merupakan pemain berlabel timnas Indonesia dan Xandao yang sudah berpengalaman di kompetisi Eropa, seperti Spanyol, Rusia, dan Belgia.
Khusus Xandao, Persija memang seolah berjodoh dengan pemain asal Brasil ini di area pertahanan. Sebelumnya, ada benteng kokoh pada diri William Pachcho atau Jaimerson da Silva yang akhirnya mencoba petualangan baru bersama Madura United.
Sementara itu, gelandang Joan Tomas Campasol diharapkan bisa lebih baik dari playmakerBruno Matos yang dilepas Persija jelang berakhirnya putaran pertama. Tidak hanya menjadi pencetak gol, pemain asal Spanyol itu ditargetkan menjadi jenderal lapangan tengah Macan Kemayoran sekaligus penyuplai bola untuk bomber utama tim, Marko Simic.
Meskipun sudah masuk kategori pemain tua, namun Joan Tomas diyakini bisa menjadi solusi di lini tengah Persija. Jika menilik statistiknya sepanjang 2019 bersama tim asal Yunani, Pas Lamia, legiun berusia 34 tahun itu tampil sebanyak 31 kali dengan sumbangan empat gol.
Selain itu, Joan Tomas juga tercatat menghabiskan tujuh tahun di kompetisi Spanyol dan membela sejumlah tim salah satunya Celta Vigo. “Hasil pemeriksaan medis berjalan lancar dan sesuai perkiraan tidak ada kendala dengan kesehatan mereka berdua.
Mereka siap membela Persija di putaran kedua,” kata dokter tim Persija, dr Donny Kurniawan. Menurut dia, sebagai pemain profesional Xandao dan Joan Tomas sudah melalui rangkaian tes medis di tim sebelumnya. Hal inilah menjadi acuan dalam penandatanganan kontrak.
Pemeriksaan yang dilakukan Persija merupakan pengecekan kembali agar terdata secara resmi di rumah sakit. Xandao sendiri optimistis bisa segera beradaptasi dengan permainan Persija Jakarta.
Dia mengaku terinspirasi dengan deretan bek asal Brasil yang sukses bersama Macan Kemayoran, seperti William Pachecho dan Jaimerson da Silva. Karena itu, Xandao sudah tidak sabar bermain di depan suporter dan mengantarkan Persija kembali ke papan atas klasemen sementara Liga 1.
"Senang reputasi pemain belakang Brasil di Persija sangat baik. Tentu ini memotivasi saya tampil baik. Saya akan tampil baik bukan hanya bertahan, tapi menyerang. Saya termotivasi untuk bela Persija," ujarnya.
Joan Tomas Campasol mengaku tertarik bergabung ke Persija karena adanya sosok Julio Banuelos. Pelatih asal Spanyol ini banyak berbicara kepadanya mengenai Persija. "Saya kenal Persija dari Julio Banuelos. Setelah itu, saya mencari info dari media massa. Saya tahu Persija adalah tim besar dan punya fan baseyang banyak. Karena itu, saya mau mengikat kontrak dengan mereka," imbuh Joan.
(sha)