Hubungan Lorenzo dan Tim Honda Mulai Memanas
A
A
A
MISANO - Hubungan antara Jorge Lorenzo mulai memanas. Hal tersebut terkait dengan komentar manajer tim Repsol Honda Alberto Puig yang meminta Lorenzo lebih meningkatkan skillnya untuk bisa mengimbangi aksi Marc Marquez di lintasan MotoGP 2019.
Namun komentar Puig ini langsung disambar Lorenzo. Juara tiga kali MotoGP mengaku tidak mengerti dengan ucapan Puig yang meminta dirinya untuk lebih ganas lagi dengan meningkatkan keberanian dan kemauan.
"Ya, dia bos dan orang yang sangat saya hormati karena saya pikir dia tahu tentang motor dan MotoGP]ini," jawab Lorenzo dilansir Crash, Jumat (13/9/2019).
"Tetapi bagaimana dia mengatakan bahwa saya tidak mencoba dan tidak mengambil risiko dengan motor ini. Saya mengalami kecelakaan besar, selalu karena saya ingin mencoba untuk mendapatkan hasil yang baik," sambung Lorenzo.
"Mungkin itu masalahnya. Saya mendorong terlalu banyak sebelum tahu persis karakter motor dan itu sebabnya saya jatuh dan cedera. Ini membuat segalanya jauh lebih sulit. Karena semuanya berasal dari cedera. Tanpa cedera, saya yakin saya bisa, mungkin tidak memenangkan balapan, tetapi finis di podium dan di lima besar."
Tak bisa dipungkiri sejak bergabung dengan Honda, Lorenzo mengalami banyak kendala. Selain kesulitan beradaptasi dengan tunggangan, cedera usai kecelakaan di Assen tercatat yang terparah. Ia absen selama dua bulan untuk memulihkan patah tulang belakang.
Karenanya Lorenzo tidak diterima dituding tidak menunjukkan semangat juang di Honda. Ia lantas membandingkan ketika masih di Ducati.
"Saya juga berjuang tahun pertama di Ducati, tetapi saya lebih banyak berjuang kali ini karena sebelum musim dimulai, saya mengalami dua cedera besar tahun lalu, cedera kaki di Aragon dan pergelangan tangan di Thailand. Kemudian di pra-musim saya juga mengalami retak tulang skafoid. Di Qatar saya mengalami beberapa tulang rusuk saya patah dan yang besar ada di Assen."
"Saya tidak pernah 100% fit untuk mengendarai Honda, jadi saya tidak akan pernah bisa mendorong secara maksimal. Seperti ini di MotoGP itu sulit, terlebih lagi ketika Anda tidak merasa benar-benar nyaman dengan motor itu," papar Lorenzo.
Namun komentar Puig ini langsung disambar Lorenzo. Juara tiga kali MotoGP mengaku tidak mengerti dengan ucapan Puig yang meminta dirinya untuk lebih ganas lagi dengan meningkatkan keberanian dan kemauan.
"Ya, dia bos dan orang yang sangat saya hormati karena saya pikir dia tahu tentang motor dan MotoGP]ini," jawab Lorenzo dilansir Crash, Jumat (13/9/2019).
"Tetapi bagaimana dia mengatakan bahwa saya tidak mencoba dan tidak mengambil risiko dengan motor ini. Saya mengalami kecelakaan besar, selalu karena saya ingin mencoba untuk mendapatkan hasil yang baik," sambung Lorenzo.
"Mungkin itu masalahnya. Saya mendorong terlalu banyak sebelum tahu persis karakter motor dan itu sebabnya saya jatuh dan cedera. Ini membuat segalanya jauh lebih sulit. Karena semuanya berasal dari cedera. Tanpa cedera, saya yakin saya bisa, mungkin tidak memenangkan balapan, tetapi finis di podium dan di lima besar."
Tak bisa dipungkiri sejak bergabung dengan Honda, Lorenzo mengalami banyak kendala. Selain kesulitan beradaptasi dengan tunggangan, cedera usai kecelakaan di Assen tercatat yang terparah. Ia absen selama dua bulan untuk memulihkan patah tulang belakang.
Karenanya Lorenzo tidak diterima dituding tidak menunjukkan semangat juang di Honda. Ia lantas membandingkan ketika masih di Ducati.
"Saya juga berjuang tahun pertama di Ducati, tetapi saya lebih banyak berjuang kali ini karena sebelum musim dimulai, saya mengalami dua cedera besar tahun lalu, cedera kaki di Aragon dan pergelangan tangan di Thailand. Kemudian di pra-musim saya juga mengalami retak tulang skafoid. Di Qatar saya mengalami beberapa tulang rusuk saya patah dan yang besar ada di Assen."
"Saya tidak pernah 100% fit untuk mengendarai Honda, jadi saya tidak akan pernah bisa mendorong secara maksimal. Seperti ini di MotoGP itu sulit, terlebih lagi ketika Anda tidak merasa benar-benar nyaman dengan motor itu," papar Lorenzo.
(bbk)