Sosok Leo Rolly Carnando Pengguncang Bulu Tangkis Ganda Dunia
A
A
A
Satu gelar juara dunia dari dua tiket final menjadi pencapaian luar biasa dari pebulu tangkis masa depan Indonesia, Leo Rolly Carnando. Leo mengobati kegagalan mempertahankan gelar ganda campuran dengan menjadi juara dunia ganda putra.
Gelar juara dunia direbut Leo yang berpasangan dengan Daniel Marthin setelah menumpas musuh bebuyutannya dari China, Di Zi Jian/Wang Chang di final. Dalam final seru selama 41 menit, unggulan kedua itu menang straight game 21-19, 21-18 di Kazan Gymnasium Center, Rusia, Minggu (13/10) malam WIB.
Gelar juara dunia itu melengkapi status juara Asia yang juga direbutnya bersama Daniel dengan menumpoas musuh yang sama, Di/Wang. Hebatnya, Leo/Daniel ketika menjadi juara Asia mampu menumpas Di/Wang di kandangnya, China. Leo mengaku sempat dilanda ketegangan sebelum turun di final ganda putra. Kegagalan di ganda campuran membuatnya terbebani.
’’Saya sempat ragu dan tegang, masa sih masuk ke final di dua nomor, nggak ada satu pun yang juara? Akhirnya saya merasa senang sekali bisa juara karena sudah lama Indonesia tidak dapat gelar juara dunia junior di ganda putra," ucap Leo seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Di final ganda putra, Leo/Daniel tampil percaya diri dengan menguasai permainan. Kedua pasangan memang sudah sering bertemu dan saling mengalahkan. Usai kemenangan ini, Leo/Daniel kian unggul dalam rekor pertemuan menjadi 3-2.
"Kami sudah sering ketemu, sudah sama-sama tahu permainan masing-masing. Mereka tipe mainnya kencang dan banyak drive, kami sudah jagain," ujar Leo setelah pertandingan.Keberhasilan menjadi juara dunia ganda putra mengobati kesedihan Leo yang gagal mempertahankan gelar ganda campuran bersama Indah Cahya Sari Jamil. Duet Leo/Indah yang merupakan juara Asia harus mengakui keunggulan rival bebuyutannya dari China, Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling dengan skor 17-21, 17=21.
Gelar juara dunia direbut Leo yang berpasangan dengan Daniel Marthin setelah menumpas musuh bebuyutannya dari China, Di Zi Jian/Wang Chang di final. Dalam final seru selama 41 menit, unggulan kedua itu menang straight game 21-19, 21-18 di Kazan Gymnasium Center, Rusia, Minggu (13/10) malam WIB.
Gelar juara dunia itu melengkapi status juara Asia yang juga direbutnya bersama Daniel dengan menumpoas musuh yang sama, Di/Wang. Hebatnya, Leo/Daniel ketika menjadi juara Asia mampu menumpas Di/Wang di kandangnya, China. Leo mengaku sempat dilanda ketegangan sebelum turun di final ganda putra. Kegagalan di ganda campuran membuatnya terbebani.
’’Saya sempat ragu dan tegang, masa sih masuk ke final di dua nomor, nggak ada satu pun yang juara? Akhirnya saya merasa senang sekali bisa juara karena sudah lama Indonesia tidak dapat gelar juara dunia junior di ganda putra," ucap Leo seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Di final ganda putra, Leo/Daniel tampil percaya diri dengan menguasai permainan. Kedua pasangan memang sudah sering bertemu dan saling mengalahkan. Usai kemenangan ini, Leo/Daniel kian unggul dalam rekor pertemuan menjadi 3-2.
"Kami sudah sering ketemu, sudah sama-sama tahu permainan masing-masing. Mereka tipe mainnya kencang dan banyak drive, kami sudah jagain," ujar Leo setelah pertandingan.Keberhasilan menjadi juara dunia ganda putra mengobati kesedihan Leo yang gagal mempertahankan gelar ganda campuran bersama Indah Cahya Sari Jamil. Duet Leo/Indah yang merupakan juara Asia harus mengakui keunggulan rival bebuyutannya dari China, Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling dengan skor 17-21, 17=21.
(aww)