Intimidasi Jurnalis, Pemain PSIM Hisyam Tolle Dikecam AJI
A
A
A
YOGYAKARTA - Pemain PSIM Yogyakarta, Achmad Hisyam mendapat kecaman dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Pasalnya, pemain tersebut memaksa seorang wartawan peliput Liga 2 untuk menghapus rekaman gambar dirinya ketika ribut di lapangan.
Achmad Hisyam Tolle menjadi sorotan di dunia sepak bola nasional akibat ulahnya yang brutal. Ketika bertanding, dia menendang pemain Persis Solo pada laga bertajuk Derbi Mataram yang mempertemukan PSIM kontra Persis, Senin (21/10/2019) lalu.
Saat sedang menendang lawannya, seorang jurnalis foto bernama Budi Cahyono mengabadikan momen tersebut. Menyadari hal itu, Hisyam Tolle mendatangi sang wartawan kemudian meminta supaya gambar segera dihapus.
Ketua AJI Yogyakarta, Tommy Apriando, menyebut hal ini merupakan bentuk kekerasan terhadap jurnalis. Hisyam Tolle juga dianggap sudah menghalangi hak publik memperoleh berita akurat dan benar.
"Jurnalis itu bekerja untuk kepentingan publik," kata Tommy dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.
Selain Budi, menurut media lokal, jurnalis lain bernama Guntur Aga Putra juga mengalami intimidasi dalam laga PSIM vs Persis. Korban bahkan dicekik dan kameranya dirampas oleh oknum suporter.
Sebagai informasi, tugas jurnalis di Indonesia dijamin dan dilindungi Undang-Undang. Bahkan tertuang dalam UU 40/1999 tentang pers, bahwa setiap orang yang menghalangi fungsi dan tugas wartawan bisa dipidanakan dengan ancaman penjara 2 (dua) tahun atau denda maksimal Rp.500 juta.
Hisyam Tolle Minta Maaf di Media Sosial
Setelah 24 jam dari pertandingan tersebut, Tolle meminta maaf melalui media sosial. Dalam Instagram Story yang diunggah Selasa (22/10) malam, ia menuliskan permohonan maaf.
"Assalamualaikum Wr Wb. Saya pribadi mau menyampaikan perihal tentang kejadian kemarin pada saat pertandingan PSIM v PERSIS. pertama-tama saya memohon maaf atas prilaku saya yang buruk sebagai pesepak bola profesional, khususnya saya meminta maaf kepada pemain Persis Solo yang bersangkangkutan dan juga kepada wartawan, mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran yang berharga buat saya untuk ke depannya," tulis Tolle.
Pemain 25 tahun itu juga mengaku siap menerima hukuman lantaran tindakan buruk yang ia pertontonkan di lapangan.
"Tak ada pembelaan sama sekali atas prilaku buruk saya, dan saya pun siap menerima konsekuensi apa pun itu terhadap prilaku saya. Saya salah dan saya mengakui kesalahan saya, sekali lagi saya meminta maaf kepada semuanya yang kecawa dan sakit hati atas prilaku buruk saya," tulis Tolle
Achmad Hisyam Tolle menjadi sorotan di dunia sepak bola nasional akibat ulahnya yang brutal. Ketika bertanding, dia menendang pemain Persis Solo pada laga bertajuk Derbi Mataram yang mempertemukan PSIM kontra Persis, Senin (21/10/2019) lalu.
Saat sedang menendang lawannya, seorang jurnalis foto bernama Budi Cahyono mengabadikan momen tersebut. Menyadari hal itu, Hisyam Tolle mendatangi sang wartawan kemudian meminta supaya gambar segera dihapus.
Ketua AJI Yogyakarta, Tommy Apriando, menyebut hal ini merupakan bentuk kekerasan terhadap jurnalis. Hisyam Tolle juga dianggap sudah menghalangi hak publik memperoleh berita akurat dan benar.
"Jurnalis itu bekerja untuk kepentingan publik," kata Tommy dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.
Selain Budi, menurut media lokal, jurnalis lain bernama Guntur Aga Putra juga mengalami intimidasi dalam laga PSIM vs Persis. Korban bahkan dicekik dan kameranya dirampas oleh oknum suporter.
Sebagai informasi, tugas jurnalis di Indonesia dijamin dan dilindungi Undang-Undang. Bahkan tertuang dalam UU 40/1999 tentang pers, bahwa setiap orang yang menghalangi fungsi dan tugas wartawan bisa dipidanakan dengan ancaman penjara 2 (dua) tahun atau denda maksimal Rp.500 juta.
Hisyam Tolle Minta Maaf di Media Sosial
Setelah 24 jam dari pertandingan tersebut, Tolle meminta maaf melalui media sosial. Dalam Instagram Story yang diunggah Selasa (22/10) malam, ia menuliskan permohonan maaf.
"Assalamualaikum Wr Wb. Saya pribadi mau menyampaikan perihal tentang kejadian kemarin pada saat pertandingan PSIM v PERSIS. pertama-tama saya memohon maaf atas prilaku saya yang buruk sebagai pesepak bola profesional, khususnya saya meminta maaf kepada pemain Persis Solo yang bersangkangkutan dan juga kepada wartawan, mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran yang berharga buat saya untuk ke depannya," tulis Tolle.
Pemain 25 tahun itu juga mengaku siap menerima hukuman lantaran tindakan buruk yang ia pertontonkan di lapangan.
"Tak ada pembelaan sama sekali atas prilaku buruk saya, dan saya pun siap menerima konsekuensi apa pun itu terhadap prilaku saya. Saya salah dan saya mengakui kesalahan saya, sekali lagi saya meminta maaf kepada semuanya yang kecawa dan sakit hati atas prilaku buruk saya," tulis Tolle
(sha)