5 Drama Petenis Cantik Yang Menggetarkan Jagat Tenis WTA 2019

Panggung tenis WTA musim 2019 berakhir dengan melahirkan banyak drama mengejutkan dari para petenis cantik dunia. Di antara kejutan dan kejutan, ada beberapa pertandingan yang sangat mengesankan. Di sinilah Martina Navratilova mengingat musim 2019, dengan lima momen mengesankan dalam setahun.



Barty Terbang Tinggi ke Puncak WTA

Kejutan terbesar 2019 adalah Ashleigh Barty mengakhiri musim ini dengan menjadi petenis tunggal putri No.1 dunia WTA. Sebelumnya tidak ada yang mengira Barty bisa terbang tinggi ke puncak WTA.

Pada awal tahun, Barty mengatakan dia berharap untuk tetap berada di Top 20. Semua perkiraan itu berubah ketika dia memenangkan gelar major pertamanya tahun ini di Grand Slam French Open, menempati peringkat No.1 pertama kalinya, menjuarai Final WTA, dan menutup musim ini menjadi petenis No. 1 dunia di akhir tahun. Bravo!



Osaka dan Gauff saling menghormati
Ada momen istimewa dan ajaib setelah Naomi Osaka mengalahkan Coco Gauff di babak ketiga AS Terbuka. Anda akan ingat bagaimana Osaka menghibur Gauff, dan kemudian mengundang petenis 15 tahun asal Amerika Serikat itu untuk menjadi bagian dari wawancara di lapangan. Saya pikir itu luar biasa melihat generasi baru yang begitu menghormati permainan, dan saling menghormati satu sama lain.

Generasi baru ini bersemangat untuk menang, dan mereka percaya diri tanpa sombong, dan mereka percaya mereka adalah bagian dari mereka, dan mereka percaya mereka bisa menang. Dan mereka menggabungkan api dan semangat kompetitif dengan sportivitas yang baik.

Saya berharap para pemain lain belajar dari mereka karena saya terkadang melihat para pemain tidak melakukan jabat tangan yang benar dan tidak menatap mata lawan mereka setelah kalah. Saya harap beberapa pemain belajar dari rasa hormat yang ditunjukkan Osaka dan Gauff. Ini contoh yang baik kepada anak-anak yang menonton dan untuk generasi berikutnya, dan itu adalah cara yang tepat. Jadi saya benar-benar didorong oleh generasi baru ini dan betapa hormatnya mereka, sementara bersaing sangat keras. Saya suka itu.


Andreescu Menunjukkan Keberaniannya
Dalam pikiran saya, pertandingan terbaik tahun ini adalah Bianca Andreescu mengalahkan Serena Williams di final AS Terbuka, sebuah drama dan sangat tak terduga. Pada awal musim, saya tentu saja tidak memilih Andreescu untuk memenangkan Grand Slam pada tahun 2019, dan saya tidak dapat membayangkan orang lain melakukannya juga - lagipula, dia berada di luar 100 teratas ketika tahun itu dimulai. Petenis 19 tahun asal Kanada itu tidak hanya memenangkan gelar major; dia melakukannya di AS Terbuka dan dia melakukannya melawan Williams di final, dan itu semua lebih mengesankan.


Halep yang Nyaris sempurna
Performa Simona Halep di final Wimbledon melawan Williams nyaris sempurna, dan kinerja tahun ini. Itu yang terbaik yang pernah saya lihat permainannya dari awal hingga akhir. Dia tidak pernah goyah, dia tidak pernah memiliki permainan yang buruk. Dia adalah mesin. Halep tahu persis apa yang harus dia lakukan dan kemudian dia melaksanakannya. Itu adalah performa yang hebat.



Kekecewaan Serena Williams

Dalam banyak hal, tahun itu cukup sulit bagi Serena Williams, yang tidak memenangkan gelar tunggal Grand Slam ke-24. Sementara dia mencapai dua final utama, di Wimbledon dan AS Terbuka, dia kalah di kedua pertandingan.

Faktor usia menjadi kendala bagi Serena untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya menghadapi petenis milenial yang tenaganya lebih fresh. Jadi sekarang ketika Williams mencapai final utama berikutnya, itu akan menjadi pertanyaan apakah dia bisa bermain tenis terbaiknya saat itu yang paling penting. Lebih dari segalanya, mental lebih dari fisik. Tapi seperti yang kita tahu, Williams dapat kembali dengan sepenuh hati sehingga saya berharap dia menjadi kuat pada tahun 2020.