Diancam Virus Corona, Australia Tak Jamin F1 Bisa Digelar
A
A
A
MELBOURNE - Pemerintah Australia tak berani menjamin seri pembuka lomba balap mobil Formula 1 bisa digelar sesuai rencana, 15 Maret. Dengan kondisi yang terus dinamis, sangat mungkin ancaman virus corona membuat semua agenda berantakan.
Padahal jika melihat kesiapan, Albert Park bisa disebut sudah siap menyambut pembalap dan tim yang bakal berlomba. Menteri Pariwisata dan Olahraga Australia Martin Pakula sendiri mengindikasikan sarana dan prasarana tak ada masalah.
Problem terbesarnya sekarang adalah kemungkinan adanya peringatan dari pemerintah guna melindungi negara dari serangan virus corona. "Set-up sudah terjadi dan kami mengharapkan mesin dan tim akan tiba dari hari ini hingga akhir pekan. Jadi kami hampir pada titik di mana semua orang akan berada di sini dalam beberapa hari ke depan," kata Pakula dilansir Reuters, Rabu (4/3/2020).
"Tetapi setelah mengatakan itu, saya menyadari situasinya sangat dinamis dan sampai batas tertentu ada hal-hal yang di luar kendali. Ada keputusan yang dibuat oleh (pemerintah) atau mungkin dibuat di luar negeri."
"Saya sangat berharap dan percaya diri tetapi saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang hal itu dengan kepastian mutlak," sambung Pakula.
China sendiri yang akan menjadi tuan rumah pada 19 April telah lebih dulu membatalkan event. Bisa dimaklumi karena penyebaran virus berasal dari sana pada akhir tahun lalu.
Dari arena MotoGP pun sejumlah agenda jadi berantakan. Setelah GP Qatar membatalkan menggelar kelas utama, seri di Thailand pun mengalami penundaan. Amerika Serikat yang diperkirakan jadi seri pembuka MotoGP 2020 itu pun belum bisa memastikan.
Padahal jika melihat kesiapan, Albert Park bisa disebut sudah siap menyambut pembalap dan tim yang bakal berlomba. Menteri Pariwisata dan Olahraga Australia Martin Pakula sendiri mengindikasikan sarana dan prasarana tak ada masalah.
Problem terbesarnya sekarang adalah kemungkinan adanya peringatan dari pemerintah guna melindungi negara dari serangan virus corona. "Set-up sudah terjadi dan kami mengharapkan mesin dan tim akan tiba dari hari ini hingga akhir pekan. Jadi kami hampir pada titik di mana semua orang akan berada di sini dalam beberapa hari ke depan," kata Pakula dilansir Reuters, Rabu (4/3/2020).
"Tetapi setelah mengatakan itu, saya menyadari situasinya sangat dinamis dan sampai batas tertentu ada hal-hal yang di luar kendali. Ada keputusan yang dibuat oleh (pemerintah) atau mungkin dibuat di luar negeri."
"Saya sangat berharap dan percaya diri tetapi saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang hal itu dengan kepastian mutlak," sambung Pakula.
China sendiri yang akan menjadi tuan rumah pada 19 April telah lebih dulu membatalkan event. Bisa dimaklumi karena penyebaran virus berasal dari sana pada akhir tahun lalu.
Dari arena MotoGP pun sejumlah agenda jadi berantakan. Setelah GP Qatar membatalkan menggelar kelas utama, seri di Thailand pun mengalami penundaan. Amerika Serikat yang diperkirakan jadi seri pembuka MotoGP 2020 itu pun belum bisa memastikan.
(bbk)