Bos Honda Malas Hakimi Lorenzo
A
A
A
CATALUNYA - Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig kembali mengungkit tentang keputusuan Jorge Lorenzo pensiun hingga kembali ke garasi Yamaha. Dalam sebuah kesempatan, dia berkata bahwa secara pribadi dirinya mengaku senang dengan keputusan X-Fuera angkat kaki dari tim, sebab di musim pertamanya pembalap asal Spanyol itu sangat buruk.
Dari 19 putaran yang dijalani sirkus MotoGP pada tahun lalu. Lorenzo tercatat hanya mampu menjalani 15 seri saja, sedangkan empat lainnya absen setelah mengalami cedera.
Selama 15 balapan musim lalu, hasil yang diberikan Lorenzo kurang begitu mengesankan. Betapa tidak, pemilik nomor 99 itu tidak pernah berada di posisi 10 besar. Posisi terbaiknya berada di peringkat 11 saat mengaspal di Sirkuit Le Mans, Prancis.
Serangkaian hasil minor ditambah masalah cedera memaksa Lorenzo memutuskan pensiun pada November lalu. Tapi setelah statusnya bersama tim Honda selesai pada Desember lalu, Lorenzo justru kembali ke garasi tim Yamaha sebagai pembalap penguji tim Yamaha.
"Ketika seorang pembalap jatuh seperti di Montmelo atau Assen, saya mengerti bahwa dia tidak berjalan dengan baik meskipun ia benar-benar berusaha. Kami telah mencoba keduanya tetapi hidup bukanlah apa yang Anda inginkan, dan pada akhirnya itu tidak berjalan dengan baik," ungkap Puig dikutip dari Corsedimoto, Jumat (27/3/2020).
"Demikian juga, dapat dikatakan bahwa pemutusan kontrak itu damai. Kami mengerti bahwa dia tidak ingin melanjutkan dan kami tidak akan memaksanya."
Pada saat itu di rumah HRC mereka tidak membuang waktu untuk mendatangkan Alex Marquez. “Hal yang baik tentang kehidupan adalah bahwa setiap orang dapat dan harus melakukan apa yang mereka inginkan. Jika dia (Jorge) memilih untuk menjadi pembalap uji Yamaha, itu karena dia mungkin meninggalkan sesuatu di dalam, itu adalah motor yang dia tahu, dia suka," sambung Puig.
"Saya bukan siapa-siapa untuk menghakimi dia atau untuk berdiskusi mengenai masalah ini. Saya hanya berharap itu berjalan baik dan, di atas semua itu, saya bahagia, karena sebenarnya dia tidak bersenang-senang tahun lalu," pungkas Puig.
Dari 19 putaran yang dijalani sirkus MotoGP pada tahun lalu. Lorenzo tercatat hanya mampu menjalani 15 seri saja, sedangkan empat lainnya absen setelah mengalami cedera.
Selama 15 balapan musim lalu, hasil yang diberikan Lorenzo kurang begitu mengesankan. Betapa tidak, pemilik nomor 99 itu tidak pernah berada di posisi 10 besar. Posisi terbaiknya berada di peringkat 11 saat mengaspal di Sirkuit Le Mans, Prancis.
Serangkaian hasil minor ditambah masalah cedera memaksa Lorenzo memutuskan pensiun pada November lalu. Tapi setelah statusnya bersama tim Honda selesai pada Desember lalu, Lorenzo justru kembali ke garasi tim Yamaha sebagai pembalap penguji tim Yamaha.
"Ketika seorang pembalap jatuh seperti di Montmelo atau Assen, saya mengerti bahwa dia tidak berjalan dengan baik meskipun ia benar-benar berusaha. Kami telah mencoba keduanya tetapi hidup bukanlah apa yang Anda inginkan, dan pada akhirnya itu tidak berjalan dengan baik," ungkap Puig dikutip dari Corsedimoto, Jumat (27/3/2020).
"Demikian juga, dapat dikatakan bahwa pemutusan kontrak itu damai. Kami mengerti bahwa dia tidak ingin melanjutkan dan kami tidak akan memaksanya."
Pada saat itu di rumah HRC mereka tidak membuang waktu untuk mendatangkan Alex Marquez. “Hal yang baik tentang kehidupan adalah bahwa setiap orang dapat dan harus melakukan apa yang mereka inginkan. Jika dia (Jorge) memilih untuk menjadi pembalap uji Yamaha, itu karena dia mungkin meninggalkan sesuatu di dalam, itu adalah motor yang dia tahu, dia suka," sambung Puig.
"Saya bukan siapa-siapa untuk menghakimi dia atau untuk berdiskusi mengenai masalah ini. Saya hanya berharap itu berjalan baik dan, di atas semua itu, saya bahagia, karena sebenarnya dia tidak bersenang-senang tahun lalu," pungkas Puig.
(bbk)