Persiapan Terganggu Covid-19, Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 Dinilai Tepat

Sabtu, 28 Maret 2020 - 17:06 WIB
Persiapan Terganggu Covid-19, Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 Dinilai Tepat
Persiapan Terganggu Covid-19, Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 Dinilai Tepat
A A A
JAKARTA - Jonatan Christie memandang penundaan Olimpiade Tokyo 2020 ke tahun depan sebagai hal yang positif, meskipun jalan kualifikasi menuju hajatan empat tahunan itu menjadi lebih panjang bagi para atlet. Menurutnya, dalam keadaan darurat kesehatan seperti ini penundaan untuk kebaikan semua orang.

Persiapan seluruh negara peserta pun tentunya terganggu dengan adanya keputusan IOC dan PM Jepang terkait penundaan Olimpiade Tokyo 2020. Meski demikian, Jonatan menggarisbawahi bahwa saat ini hal utama adalah menghentikan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin banyak korban.

"Ditunda itu kan untuk kebaikan dan kesehatan semua manusia. Olimpiade bukan hal yang harus dilakukan saat ini juga karena sekarang yang lebih urgent itu adalah menghentikan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin banyak korban," jelas Jonatan dikutip dari Badmintonindonesia, Sabtu (28/3/2020).

"Persiapan kami dan pemain dari semua negara pasti terganggu selama Corona masih mewabah, jadi menurut saya memang sebaiknya diundur," kata pemain rangking tujuh dunia tersebut.

Sebelumnya, PBSI dan BAM masih menunggu mekanisme apa yang akan diberikan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait pembekuan peringkat pebulu tangkis dunia setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) resmi menunda hajatan Olimpiade Tokyo 2020. (Baca juga: PBSI dan BAM Tunggu Mekanisme Baru BWF Terkait Pembekuan Ranking )

Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, mengatakan pihaknya ingin menunggu perkembangan terkini, termasuk jika ada perubahan ketentuan dari BWF terkait kualifikasi olimpiade dan pembekuan ranking.

"Secara prinsip, PBSI akan mengirim pemain yang berpeluang besar mendapat medali. Kami tidak tahu keputusan BWF seperti apa nantinya, apakah akan ada hitungan baru lagi. Kami akan sesuaikan, sekarang kami belum bisa berkata bisa ada perubahan atau tidak," tutur Budiharto.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6739 seconds (0.1#10.140)