Balap Formula 1, Inovasi Kemudi Mercedes Dianulir FIA

Jum'at, 03 April 2020 - 11:15 WIB
Balap Formula 1, Inovasi...
Balap Formula 1, Inovasi Kemudi Mercedes Dianulir FIA
A A A
BRACKLEY - Tim Mercedes AMG Petronas setuju dengan keputusan Federasi Automobil Internasional (FIA) untuk melarang menggunakan Dual-Axis Steering (DAS) pada Formula One (F1) 2021. Tapi, FIA mengizinkan Mercedes jika ingin menggunakan inovasi sistem kemudi tersebut pada mobil 2020 dalam F1 2021.

Mercedes memperkenalkan DAS saat tes pramusim 2020 di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Februari lalu. Teknologi itu dalam tahap pengembangan dan belum tentu digunakan. Cara kerja DAS memberi keleluasaan bagi pembalap untuk mengubah sudut pijakan ban depan saat di trek lurus dan tikungan dengan menarik atau mendorong kemudi.

Berdasarkan Artikel 10.4.2 dari Regulasi Teknis 2021 yang telah direvisi, FIA telah sepakat melarang penggunaan DAS mulai musim depan.

"Penyelarasan kembali sistem kemudi yang unik harus ditentukan fungsi monoton dari rotasi satu kemudi ke sumbu tunggal. Selain itu, perangkat bagian suspensi dan terhubung ke sistem kemudi harus tetap pada porosnya, yang mana hanya dapat digerakkan ke arah normal," ujar FIA, dilansir Autosport.

Meski bos Mercedes Toto Wolff membantah tambahan DAS ke mobil pembalapnya bisa mengurangi dua detik dalam satu putaran, dia tetap setuju FIA melarang penggunaan DAS pada 2021. Padahal, pihaknya menciptakan DAS untuk memberikan inovasi untuk F1 ke depan. Namun, itu justru menjadi polemik yang tidak mudah dipecahkan.

"Kami belum ingin mengungkapkan terlalu banyak tentang hal itu. Tapi, siapa pun yang berpikir itu akan memberi kami dua detik adalah salah. Ini adalah salah satu dari banyak inovasi pada mobil baru. Pada akhirnya, itu adalah paket keseluruhan yang sangat penting," kata Wolff.

Tidak hanya itu, dilarangnya DAS juga semata-mata menghindarkan tim peserta F1 dari over budget. Pasalnya, terbukti hanya Mercedes yang mendapatkan keuntungan. Apalagi, pendapatan tim peserta dipastikan berkurang pada F1 2020 karena lomba yang tak kunjung dimulai karena pandemi virus corona (Covid-19).

"Perubahan Regulasi Olahraga 2020 telah disetujui untuk memberikan fleksibilitas kepada FIA dan Formula 1 bereaksi terhadap krisis (yang sedang terjadi). FIA harus bisa mengatur kalender balap (musim depan) yang dapat menjaga nilai komersial sekaligus menekan pengeluaran sebanyak mungkin," ujar pihak FIA.

Tahun ini, F1 rencananya bakal menggelar 15-18 putaran karena sudah ada dua balapan yang dibatalkan. Sementara enam lainnya mengalami penundaan karena Covid-19. Beberapa lomba yang dijadwalkan Juni 2020 juga terancam ditunda karena kondisi kesehatan dunia yang tak kunjung menentu akibat pandemi virus korona.

Sempat muncul gagasan agar FIA dan Liberty Media menggelar dua lomba dalam satu putaran atau melonggarkan durasi balapan F1 2020 hingga Januari 2021. Untuk itu, FIA juga melakukan perubahan regulasi soal pengambilan suara dalam menentukan keputusan menjadi 60% dukungan anggota.

Itu dilakukan untuk mempercepat penyesuaian dengan kondisi saat ini. Perubahan soal batas penggunaan mesin dan pengembangan sistem aerodinamika juga dilakukan FIA. Terdapat juga ketentuan untuk memperpanjang penutupan pabrik jika masalah kesehatan masyarakat atau pembatasan pemerintah terus berlanjut. (Raikhul Amar)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0979 seconds (0.1#10.140)