Inilah legiun impor yang berpengaruh di klub
A
A
A
Sindonews.com - Klub-klub Indonesia Super League (ISL) Jawa Timur bakal dipadati pemain impor yang siap menunjukkan pamornya di kompetisi yang tak lama lagi bakal bergulir. Menariknya masing-masing klub memiliki pemain yang diprediksi bakal menjadi kekuatan kunci timnya.
Arema Cronous, Persela Lamongan, Persegres Gresik, hingga Persepam Madura United (P-MU), memiliki setidaknya satu pemain impor menjanjikan. Arema memiliki paling banyak nama tenar jika menghitung pengalaman dan kiprah mereka selama di Indonesia.
Klub yang didanai Bakrie Group melalui Pelita Cronous ini memiliki Keith Kayamba Gumbs, Thierry Gathuessi, Muhammad Ridhuan, Alberto Goncalves, dan berencana menambah legiun impor dari wilayah Asia. Nama-nama itu membuat Singo Edan berada di urutan teratas jika berbicara kualitas pemain asing.
Para pemain asing terbukti sering memengaruhi atmosfer di timnya, seperti contoh Gustavo Lopez di Persela Lamongan. Dia mampu memberikan kontribusi positif dan membawa Persela finish di urutan keempat musim lalu dengan assist, umpan sekaligus golnya.
Ingat juga bagaimana Alberto 'Beto' Goncalves menjadi penyerang paling menakutkan dan mencatatkan dirinya sebagai top scorer semasa di Persipura Jayapura. Nama besar Aldo Baretto juga belum pudar, hingga Persegres harus mengeluarkan nominal besar untuk mengontrak mantan pemain Persiba Balikpapan.
Kualitas seorang pemain tentu bukan sebuah jaminan tim bakal menggelora. Tapi paling tidak keberadaan mereka sudah memberikan kepercayaan diri kepada elemen tim lainnya. "Gustavo (Lopez) sangat penting bagi Persela. Kami sangat senang dan yakin tim ini bisa stabil saat dia kembali bergabung," demikian komentar bek Persela Roman Golian kala Gustavo Lopez kembali ke Persela.
Di bawah ini merupakan pemain-pemain impor yang diprediksi bakal menjadi kekuatan penting timnya. Walau belum semuanya moncer di pra musim, tapi kemampuan mereka sudah sangat menjanjikan untuk kompetisi yang sebenarnya.
1. Alberto Goncalves (Arema Cronous)
Keberadaan Alberto 'Beto' Goncalves di Arema ibaratnya mimpi yang menjadi kenyataan bagi Singo Edan. Bagaimana tidak, sejak musim lalu Arema ngebet mendatangkan pemain ini. Beto yang pilih bergabung Pelita Jaya, akhirnya benar-benar menjadi pemain Arema Cronous setelah klub ini diakuisisi Bakrie.
Selama pra musim, Beto terbukti menjadi tumpuan utama produktifitas klub kesayangan Aremania. Walau ada striker sekelas Christian Gonzales, Beto diperkirakan masih menjadi momok bagi benteng lawan. Naluri dan kecepatannya sangat bagus. Tinggal tergantung bagaimana pemain lain memberikan pelayanan kepada dia via umpan matang.
2. Muhammad Ridhuan (Arema Cronous)
Pemain asing asal Singapura ini empat musim bersama Singo Edan dan penampilannya masih tetap dinantikan Aremania. Ridhuan disebut-sebut menjadi jawaban dari kelemahan tim asuhan Rahmad Darmawan yang minim gelandang serang. Walau tak terlalu sering mencetak gol, kecepatan, dribble, serta crossing-nya efektif di sektor sayap.
Ridhuan berpotensi menjadi pembeda dari lini kedua setelah selama pra musim tidak berjalan maksimal. Pola 4-2-3-1 yang disukai pelatih tentu sangat membutuhkan peran Ridhuan di bagian kanan.
3. Aldo Baretto (Persegres Gresik)
Keberanian Persegres Gresik mengeluarkan dana besar untuk menggaji Aldo Baretto tentu sangat beralasan. Pemain yang didatangkan dari Persiba Balikpapan ini masih dipandang sebagai penyerang kelas wahid di Indonesia. Sayang Aldo belum memiliki tandem yang menjanjikan sejak membela Laskar Joko Samudro.
Selama pra musim juga belum ada gol-gol yang membanjir dari kakinya. Kendati begitu, Aldo tetap menjadi elemen terpenting dan paling mencolok di tim asuhan Suharno. Penampilannya masih layak ditunggu di ISL nanti.
4. Osas Saha (Persepam MU)
Mungkin belum banyak penikmat bola nasional yang mengenal pemilik nama lengkap Osas Marvelous Ikpefue Saha. Sebelum bergabung Persepam Madura United (P-MU), warga Nigeria tersebut memang hanya bermain di klub kurang ngetop, seperti PSMS Medan dan PSAP Sigli. Tapi di klub lamanya tersebut Osas menjadi mesin gol memukau.
Bersama PSAP Sigli dia mencetak 29 gol dari 26 penampilannya, sedangkan di PSMS Medan musim lalu menceploskan 19 gol dari 36 penampilan. Sayang, selama pra musim bersama P-MU dia lebih sibuk dengan cedera sehingga performa pemain berusia 26 tahun ini belum begitu terlihat.
5. Gustavo Lopez (Persela)
Gustavo Lopez adalah raja di Persela. Itu harus diakui melihat performanya bersama Laskar Joko Tingkir dua musim terakhir. Roh permainan Persela benar-benar dipengaruhi kehadirannya di lapangan. Cerdas, skill tinggi, serta jiwa kepemimpinan, menjadikan Gustavo aset paling berharga di Stadion Surajaya.
Tak hanya LA Mania, namun banyak penikmat bola Indonesia yang terpikat permainannya. Gustavo adalah sosok playmaker yang diidamkan banyak tim. Selain berkontribusi pada tim, sepak terjangnya juga sangat menghibur.
Arema Cronous, Persela Lamongan, Persegres Gresik, hingga Persepam Madura United (P-MU), memiliki setidaknya satu pemain impor menjanjikan. Arema memiliki paling banyak nama tenar jika menghitung pengalaman dan kiprah mereka selama di Indonesia.
Klub yang didanai Bakrie Group melalui Pelita Cronous ini memiliki Keith Kayamba Gumbs, Thierry Gathuessi, Muhammad Ridhuan, Alberto Goncalves, dan berencana menambah legiun impor dari wilayah Asia. Nama-nama itu membuat Singo Edan berada di urutan teratas jika berbicara kualitas pemain asing.
Para pemain asing terbukti sering memengaruhi atmosfer di timnya, seperti contoh Gustavo Lopez di Persela Lamongan. Dia mampu memberikan kontribusi positif dan membawa Persela finish di urutan keempat musim lalu dengan assist, umpan sekaligus golnya.
Ingat juga bagaimana Alberto 'Beto' Goncalves menjadi penyerang paling menakutkan dan mencatatkan dirinya sebagai top scorer semasa di Persipura Jayapura. Nama besar Aldo Baretto juga belum pudar, hingga Persegres harus mengeluarkan nominal besar untuk mengontrak mantan pemain Persiba Balikpapan.
Kualitas seorang pemain tentu bukan sebuah jaminan tim bakal menggelora. Tapi paling tidak keberadaan mereka sudah memberikan kepercayaan diri kepada elemen tim lainnya. "Gustavo (Lopez) sangat penting bagi Persela. Kami sangat senang dan yakin tim ini bisa stabil saat dia kembali bergabung," demikian komentar bek Persela Roman Golian kala Gustavo Lopez kembali ke Persela.
Di bawah ini merupakan pemain-pemain impor yang diprediksi bakal menjadi kekuatan penting timnya. Walau belum semuanya moncer di pra musim, tapi kemampuan mereka sudah sangat menjanjikan untuk kompetisi yang sebenarnya.
1. Alberto Goncalves (Arema Cronous)
Keberadaan Alberto 'Beto' Goncalves di Arema ibaratnya mimpi yang menjadi kenyataan bagi Singo Edan. Bagaimana tidak, sejak musim lalu Arema ngebet mendatangkan pemain ini. Beto yang pilih bergabung Pelita Jaya, akhirnya benar-benar menjadi pemain Arema Cronous setelah klub ini diakuisisi Bakrie.
Selama pra musim, Beto terbukti menjadi tumpuan utama produktifitas klub kesayangan Aremania. Walau ada striker sekelas Christian Gonzales, Beto diperkirakan masih menjadi momok bagi benteng lawan. Naluri dan kecepatannya sangat bagus. Tinggal tergantung bagaimana pemain lain memberikan pelayanan kepada dia via umpan matang.
2. Muhammad Ridhuan (Arema Cronous)
Pemain asing asal Singapura ini empat musim bersama Singo Edan dan penampilannya masih tetap dinantikan Aremania. Ridhuan disebut-sebut menjadi jawaban dari kelemahan tim asuhan Rahmad Darmawan yang minim gelandang serang. Walau tak terlalu sering mencetak gol, kecepatan, dribble, serta crossing-nya efektif di sektor sayap.
Ridhuan berpotensi menjadi pembeda dari lini kedua setelah selama pra musim tidak berjalan maksimal. Pola 4-2-3-1 yang disukai pelatih tentu sangat membutuhkan peran Ridhuan di bagian kanan.
3. Aldo Baretto (Persegres Gresik)
Keberanian Persegres Gresik mengeluarkan dana besar untuk menggaji Aldo Baretto tentu sangat beralasan. Pemain yang didatangkan dari Persiba Balikpapan ini masih dipandang sebagai penyerang kelas wahid di Indonesia. Sayang Aldo belum memiliki tandem yang menjanjikan sejak membela Laskar Joko Samudro.
Selama pra musim juga belum ada gol-gol yang membanjir dari kakinya. Kendati begitu, Aldo tetap menjadi elemen terpenting dan paling mencolok di tim asuhan Suharno. Penampilannya masih layak ditunggu di ISL nanti.
4. Osas Saha (Persepam MU)
Mungkin belum banyak penikmat bola nasional yang mengenal pemilik nama lengkap Osas Marvelous Ikpefue Saha. Sebelum bergabung Persepam Madura United (P-MU), warga Nigeria tersebut memang hanya bermain di klub kurang ngetop, seperti PSMS Medan dan PSAP Sigli. Tapi di klub lamanya tersebut Osas menjadi mesin gol memukau.
Bersama PSAP Sigli dia mencetak 29 gol dari 26 penampilannya, sedangkan di PSMS Medan musim lalu menceploskan 19 gol dari 36 penampilan. Sayang, selama pra musim bersama P-MU dia lebih sibuk dengan cedera sehingga performa pemain berusia 26 tahun ini belum begitu terlihat.
5. Gustavo Lopez (Persela)
Gustavo Lopez adalah raja di Persela. Itu harus diakui melihat performanya bersama Laskar Joko Tingkir dua musim terakhir. Roh permainan Persela benar-benar dipengaruhi kehadirannya di lapangan. Cerdas, skill tinggi, serta jiwa kepemimpinan, menjadikan Gustavo aset paling berharga di Stadion Surajaya.
Tak hanya LA Mania, namun banyak penikmat bola Indonesia yang terpikat permainannya. Gustavo adalah sosok playmaker yang diidamkan banyak tim. Selain berkontribusi pada tim, sepak terjangnya juga sangat menghibur.
(aww)