Gomes: Pelatih bukan jaminan menang
A
A
A
Sindonews.com - Akhir bulan ini, Persela Lamongan bakal melakukan tur ke Papua. Mereka, menghadapi Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura. Khusus kontra Persiwa, nama Gomes de Oliviera menjadi sosok utama karena statusnya sebagai mantan pelatih klub tersebut.
Gomes malah terbilang sukses kala menukangi Persiwa di Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012. Keberhasilannya membawa klub berjuluk Badai Pegunungan Tengah sekaligus menjadi salah satu faktor yang membuat Persela Lamongan kepincut merekrutnya.
Nah, pada pertandingan reuni nanti, Gomes dipandang sebagai kunci utama Persela dalam membidik angka. Alasannya jelas, Gomes tentu masih sangat mengenal karakter permainan serta sebagian kekuatan klub yang kini dilatih Subangkit tersebut.
Menariknya, Gomes dan Subangkit sama-sama bakal bereuni dengan mantan klubnya. Subangkit sendiri pernah melatih Laskar Joko Tingkir pada musim 2010-2011 lalu dan memiliki peran dalam mendatangkan kembali playmaker Gustavo Lopez ke Lamongan.
Disinggung soal sisi vital dirinya di laga tersebut, Gomes de Oliviera cenderung merendah dan menilai dia bukan jaminan utama meraih angka. Sukses atau tidak menggaet angka di Wamena menurutnya tetap dipengaruhi penampilan pemain di lapangan. Bukan semata status dirinya sebagai mantan pelatih Wamena.
''Saya akan memanfaatkan pengetahuan saya soal Persiwa. Tapi bagaimana pun semua tetap ditentukan upaya pemain di lapangan. Sejauh ini saya bangga dengan semangat pemain dan berharap itu tetap terjaga di pertandingan menghadapi Persiwa dan Persipura,” cetusnya, Selasa (22/1).
Walau sentuhannya sudah memuaskan LA Mania di laga perdana lalu, pelatih asal Brasil ini menyebut pelatih bukan satu-satunya jaminan memenangi laga. Pemain tetap menjadi aktor utama kesuksesan tim karena terlibat secara langsung dengan kekuatan lawan.
Dia juga mengakui laga di Papua menjadi ujian penting bagi perjalanan Persela ke depannya. Maklum, kemenangan 4-0 pada laga kontra Persepam Madura United sejatinya belum bisa dijadikan parameter stabil atau tidaknya klub yang bermarkas di Stadion Surajaya.
''Belum. Kami belum bisa mengatakan tim telah mapan. Belum ada alasan untuk mengatakan itu karena kami baru sekali bertanding. Kami perlu menunjukkan konsistensi di tiap pertandingan,” cetus pelatih yang cukup atraktif di pinggir lapangan ini.
Menghadapi Persiwa, kendala yang dihadapi Persela adalah suhu udara yang mungkin jauh lebih dingin. Apalagi jika disertai hujan, maka lapisan udara bisa lebih tipis dan membuat stamina pemain cepat terkuras. Inilah yang harus dipersiapkan Gomes sebelum berangkat ke Papua.
Gomes malah terbilang sukses kala menukangi Persiwa di Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012. Keberhasilannya membawa klub berjuluk Badai Pegunungan Tengah sekaligus menjadi salah satu faktor yang membuat Persela Lamongan kepincut merekrutnya.
Nah, pada pertandingan reuni nanti, Gomes dipandang sebagai kunci utama Persela dalam membidik angka. Alasannya jelas, Gomes tentu masih sangat mengenal karakter permainan serta sebagian kekuatan klub yang kini dilatih Subangkit tersebut.
Menariknya, Gomes dan Subangkit sama-sama bakal bereuni dengan mantan klubnya. Subangkit sendiri pernah melatih Laskar Joko Tingkir pada musim 2010-2011 lalu dan memiliki peran dalam mendatangkan kembali playmaker Gustavo Lopez ke Lamongan.
Disinggung soal sisi vital dirinya di laga tersebut, Gomes de Oliviera cenderung merendah dan menilai dia bukan jaminan utama meraih angka. Sukses atau tidak menggaet angka di Wamena menurutnya tetap dipengaruhi penampilan pemain di lapangan. Bukan semata status dirinya sebagai mantan pelatih Wamena.
''Saya akan memanfaatkan pengetahuan saya soal Persiwa. Tapi bagaimana pun semua tetap ditentukan upaya pemain di lapangan. Sejauh ini saya bangga dengan semangat pemain dan berharap itu tetap terjaga di pertandingan menghadapi Persiwa dan Persipura,” cetusnya, Selasa (22/1).
Walau sentuhannya sudah memuaskan LA Mania di laga perdana lalu, pelatih asal Brasil ini menyebut pelatih bukan satu-satunya jaminan memenangi laga. Pemain tetap menjadi aktor utama kesuksesan tim karena terlibat secara langsung dengan kekuatan lawan.
Dia juga mengakui laga di Papua menjadi ujian penting bagi perjalanan Persela ke depannya. Maklum, kemenangan 4-0 pada laga kontra Persepam Madura United sejatinya belum bisa dijadikan parameter stabil atau tidaknya klub yang bermarkas di Stadion Surajaya.
''Belum. Kami belum bisa mengatakan tim telah mapan. Belum ada alasan untuk mengatakan itu karena kami baru sekali bertanding. Kami perlu menunjukkan konsistensi di tiap pertandingan,” cetus pelatih yang cukup atraktif di pinggir lapangan ini.
Menghadapi Persiwa, kendala yang dihadapi Persela adalah suhu udara yang mungkin jauh lebih dingin. Apalagi jika disertai hujan, maka lapisan udara bisa lebih tipis dan membuat stamina pemain cepat terkuras. Inilah yang harus dipersiapkan Gomes sebelum berangkat ke Papua.
(aww)