Menatap angka perdana

Jum'at, 08 Februari 2013 - 15:42 WIB
Menatap angka perdana
Menatap angka perdana
A A A
Sindonews.com —Setelah berdarah-darah di tiga pertandingan pembuka Indonesia Super League (ISL), Persepam Madura United (P-MU) kini menatap angka perdana kala menyambut Persidafon Dafonsoro. Maklum, ini bakal menjadi laga kandang pertama di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (9/2).

Sebelumnya P-MU mendapat jadwal kurang menguntungkan karena harus melakoni tiga partai away berurutan, kontra Persela Lamongan (kalah 4-0), lawan Persipura Jayapura (kalah 4-0), dan kembali menelan kekalahan di kandang Persiwa Wamena 2-0.

Kendati menghadapi kondisi mental yang kurang menguntungkan, Pelatih P-MU Daniel Roekito berharap timnya memanfaatkan momentum di depan publik sendiri. Dia masih yakin pemain memiliki motivasi berlipat di bawah dukungan Kaconk-Mania, supporter P-MU.

Tak menghadapi problem berarti terkait kondisi di tim, Daniel optimistis angka perdana bisa diraih dari Persidafon Dafonsoro. “Saya masih yakin dengan kemampuan anak-anak. Mereka mempunyai daya juang tinggi dan tak sabar ingin mendapatkan poin pertama,” seru Daniel.

Tiga kekalahan beruntun diakuinya memang berefek kurang bagus pada tim. Namun dia berupaya ‘menghibur’ pemainnya bahwa kekalahan itu bukan hanya soal kualitas, tapi juga jadwal yang kurang menguntungkan. “Mereka cukup bisa menerima itu,” tambahnya.

Mantan pelatih Persik Kediri dan Arema Malang ini sedikit mendapat keuntungan karena calon lawan terhambat masalah penerbangan. Persidafon yang terlambat memesan tiket penerbangan, dijadwalkan baru tiba di Madura pada hari pertandingan.

Itu bakal menjadi ancaman serius bagi tim asuhan Erenst Pahelerang yang jelas terkurang kondisinya setelah perjalanan jauh Papua-Surabaya. Belum lagi perjalanan Bandara Juanda ke Pulau Madura yang masih membutuhkan beberapa jam.

Klub dengan julukan Gabus Sentani juga tidak memiliki kesempatan menjajal lapangan Gelora Bangkalan yang dijadwalkan Jumar (8/2). Namun Daniel tidak mau timnya merasa menang sebelum bertanding hanya karena kesulitan penerbangan calon lawan.

“Persidafon tentu sudah siap dengan kondisi itu dan kami tidak boleh terlena. Bagaimana pun kami harus konsentrasi dengan penampilan kami dan fokus memetik kemenangan. Saya rasa tiga angka akan menjadi sangat penting bagi kami,” tandasnya.

Memang, Laskar Sape Kerap hingga sekarang menjadi satu-satunya klub ISL yang belum mengoleksi angka. Jangankan mendapatkan poin, mencetak gol di pertandingan saja belum pernah. Defisit gol tergolong luar biasa, kebobolan 10 kali dan belum memasukkan sama sekali.

Sementara, Persidafon terpaksa memecah keberangkatan tim agar semua pemain terangkut ke Madura. “Ini masalah terbesar kami. Tim tidak bisa berlatih jelang pertandingan dan kemungkinan baru tiba di Madura beberapa jam sebelum pertandingan. Semoga tidak berimbas pada penampilan tim,” ucap Erenst Pahelerang, arsitek Persidafon, Jumat (8/2).(kukuh setyawan)

Persepam Madura (4-4-2):
Alfonsius Kelvan (gk), Ishak Djober, Fahrudin Aryanto, M Husen, Rossy Niprihanis (belakang), Kim Sung Yeon, Indriyanto Nugroho, Kristian Adelmund, Khusnul Yuli (tengah), Osas Saha, Zaenal Arif (depan).

Persidafon Dafonsoro (4-4-2)
Dian Ananta (gk), Christian Worabay, Eric Bayemi, Bejo Sugiantoro, Samuel Rumkabu (belakang), Korinus Finkrew, Eduard Ivakdalam, Izaac Wanggai, Ferdinand Pahabol (tengah), Alan Aronggear, Lukas Rumkabu (depan).
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2996 seconds (0.1#10.140)