Mitra Kukar nodai kandang Persegres

Jum'at, 08 Februari 2013 - 20:51 WIB
Mitra Kukar nodai kandang...
Mitra Kukar nodai kandang Persegres
A A A
Sindonews.com - Persegres Gresik terjungkal di kandang. Tim asuhan Suharno itu dipaksa bertekuk lutut di kaki Mitra Kukar 3-1 di Stadion Tri Dharma, Gresik, Jumat sore (8/2). Ini kekalahan pertama Laskar Joko Samudro di kandang sendiri di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013.

Bisa dibilang Persegres sedang mengalami hari buruk saat meladeni Mitra Kukar. Tampil tanpa Gustavo Chena dan Shohei Matsunaga, tim asuhan Suharno jauh dari permainan standar. Justru Mitra Kukar yang bermain enjoy seolah sebagai pemilik kandang.

Tertinggal dua gol di babak pertama melalui Zulham Zamrun (17' dan 38'), posisi Persegres benar-benar dalam tekanan. Gol Siswanto di awal babak kedua sebenarnya sempat menumbuhkan harapan tuan rumah. Sayang itu gol satu-satunya yang diciptakan tim kesayangan Ultras.

Hari buruk Persegres semakin lengkap kala Aldo Baretto gagal menyelesaikan tendangan penalti setelah salah seorang pemain Mitra handsball di kotak terlarang. Walau mengecoh kiper Syamsidar, tendangannya melayang ke atas mistar.

Fakta semakin menyesakkan saat kiper Persegres Agung Prasetyo melakukan blunder menyambut umpan silang Zulkifli Syukur. Bola yang meluncur deras membentur kaki Agung dan meluncur ke dalam gawang sendiri.

Pertandingan yang berjalan panas juga membuat wasit mengacungkan dua kartu merah, kepada Syamsidar di kubu Mitra Kukar dan Risky Novriansyah, striker tuan rumah. Keduanya melakukan adu fisik kala terjadi ketegangan antar pemain.

Cukup? Belum. Persegres bisa mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) jika melihat ulah penonton yang melakukan pelemparan ke dalam lapangan. Pelemparan bukan hanya botol minuman, tapi juga benda keras yakni batu. Ulah ini sempat menghentikan pertandingan selama beberapa menit.

''Absennya Matsunaga dan Chena sangat berpengaruh pada permainan tim. Kami kurang kreatif, sekaligus gagal memanfaatkan peluang. Jika saja penalti Aldo Baretto bisa diselesaikan dengan baik, mungkin hasilnya akan lain,” keluh Suharno selepas laga.

Suharno mengakui organisasi di pertahanan kacau balau di babak pertama, hingga membiarkan Zulham Zamrun lolos dan menceploskan dua gol. Padahal menurutnya lini pertahanan sudah ditugaskan untuk menyumbat aliran bola dari sayap, yakni Zulham dan Arif Suyono. “Babak pertama kami bertahan dengan snagat buruk,” katanya.

Sementara, pelatih Mitra Kukar Stefan Hansson puas sekaligus kecewa dengan fakta di Tri Dharma. Di sisi lain dia senang bisa memetik tiga angka, namun dia juga diresahkan bakal hilangnya kiper utama Syamsidar yang mendapat kartu merah.

''Pertandingan yang tidak mudah dan penuh tekanan. Saya senang bisa menang, tapi juga harus berpikir ada pemain yang hilang (Syamsidar). Saya rasa suasana di stadion kurang bagus dan penonton seharusnya bisa sportif dan tidak melempari pemain,” ucapnya.

Dengan hasil ini Mitra Kukar mengoleksi 15 poin sekaligus kembali memimpin klasemen sementara ISL yang sebelumnya sempat dikudeta Arema Cronous. Sementara Persegres masih tertahan di posisi ketiga dengan 12 angka.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0908 seconds (0.1#10.140)