Sentuhan pertama Martinez berbuah manis
A
A
A
Sindonews.com - Kapten Tim Piala Fed Spanyol, Conchita Martinez, sukses membayar kepercayaan dirinya dengan membawa timnya menundukkan Ukraina untuk melangkah ke playoff Grup Dunia. Martinez pun berhasil mewarnai debutnya sebagai kapten tim dengan kemenangan 3-1 atas Ukraina, pada 9-10 Februari lalu.
Meskipun Martinez memuji upaya timnya saat mampu menyapu kemenangan di hari pertama, dia enggan mengesampingkan kemungkinan kebangkitan dari Ukraina. "Kami berada dalam posisi yang baik, tapi kami tidak bisa santai, kami unggul dua poin di atas, tapi kami masih butuh satu lagi, kami harus menjaga konsentrasi dan fokus kami," ujar sang nakhoda usai menjalani laga di hari pertama.
Ucapan Martinez pun terbukti mujarab untuk timnya, yang saat ini diperkuat oleh Lourdes Dominguez Lino, Silvia Soler-Espinosa, Maria-Teresa Torro-Flor, dan Nuria Llagustera Vives. Setelah di hari pertama, Dominguez Lino dan Espinosa menyumbangkan poin untuk Spanyol, maka di hari pertandingan selanjutnya, giliran Torro-Flor yang memastikan kemenangan Spanyol. Sementara pertandingan terakhir di nomor ganda sudah tidak terlalu berpengaruh lagi, sehingga pasangan Vives/Torro-Flor pun menyerah kepada Yuliya Beygelzimer/Olga Savchuk. Harapan Ukraina untuk mematenkan satu tempat di playoff Grup Dunia pun hancur.
"Rasa percaya diri saya naik, tapi kami membutuhkan satu poin lagi dan itu tidak pernah mudah untuk menutupnya," ungkap Martinez, sebagaimana dikutip laman resmi Piala Fed, Selasa (12/2) waktu setempat. "Itu adalah debut Torro-Flor, dan dia sedikit gugup, tapi itu bagus bisa menyaksikan dia meraih angka di pertandingan," tambahnya.
Presiden Federasi Tenis Spanyol (RFET), Jose Luis Escanuela, pun memberikan pujiannya kepada Martinez. Escanuela mengungkapkan bahwa Martinez dan tim telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menempatkan Spanyol kembali pada peta tenis wanita.
Pengalaman Martinez ketika masih aktif bermain di lapangan, bahkan ia pernah menempati peringkat dua dunia pada Oktober 1995, terbukti cukup berharga bagi negaranya. Dia ahli dalam mengkombinasikan semangat muda dengan pengalaman pemain yang lebih tua ketika memilih timnya. Selanjutnya, kita nantikan saja, apakah ramuannya itu tetap akan mujarab saat mereka memainkan laga playoff ke Grup Dunia pada 20-21 April mendatang.
Meskipun Martinez memuji upaya timnya saat mampu menyapu kemenangan di hari pertama, dia enggan mengesampingkan kemungkinan kebangkitan dari Ukraina. "Kami berada dalam posisi yang baik, tapi kami tidak bisa santai, kami unggul dua poin di atas, tapi kami masih butuh satu lagi, kami harus menjaga konsentrasi dan fokus kami," ujar sang nakhoda usai menjalani laga di hari pertama.
Ucapan Martinez pun terbukti mujarab untuk timnya, yang saat ini diperkuat oleh Lourdes Dominguez Lino, Silvia Soler-Espinosa, Maria-Teresa Torro-Flor, dan Nuria Llagustera Vives. Setelah di hari pertama, Dominguez Lino dan Espinosa menyumbangkan poin untuk Spanyol, maka di hari pertandingan selanjutnya, giliran Torro-Flor yang memastikan kemenangan Spanyol. Sementara pertandingan terakhir di nomor ganda sudah tidak terlalu berpengaruh lagi, sehingga pasangan Vives/Torro-Flor pun menyerah kepada Yuliya Beygelzimer/Olga Savchuk. Harapan Ukraina untuk mematenkan satu tempat di playoff Grup Dunia pun hancur.
"Rasa percaya diri saya naik, tapi kami membutuhkan satu poin lagi dan itu tidak pernah mudah untuk menutupnya," ungkap Martinez, sebagaimana dikutip laman resmi Piala Fed, Selasa (12/2) waktu setempat. "Itu adalah debut Torro-Flor, dan dia sedikit gugup, tapi itu bagus bisa menyaksikan dia meraih angka di pertandingan," tambahnya.
Presiden Federasi Tenis Spanyol (RFET), Jose Luis Escanuela, pun memberikan pujiannya kepada Martinez. Escanuela mengungkapkan bahwa Martinez dan tim telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menempatkan Spanyol kembali pada peta tenis wanita.
Pengalaman Martinez ketika masih aktif bermain di lapangan, bahkan ia pernah menempati peringkat dua dunia pada Oktober 1995, terbukti cukup berharga bagi negaranya. Dia ahli dalam mengkombinasikan semangat muda dengan pengalaman pemain yang lebih tua ketika memilih timnya. Selanjutnya, kita nantikan saja, apakah ramuannya itu tetap akan mujarab saat mereka memainkan laga playoff ke Grup Dunia pada 20-21 April mendatang.
(nug)