Suara PSMS dibagi dua di KLB

Kamis, 07 Maret 2013 - 16:43 WIB
Suara PSMS dibagi dua...
Suara PSMS dibagi dua di KLB
A A A
Sindonews.com - Status PSMS Medan sebagai pemilik suara di Kongres Luar Biasa PSSI, 17 Maret mendatang, sah sebagai voter. Sayang, meski berhak memberikan suara, dualisme klub berjuluk Ayam Kinantan itu mengharuskan suara masing-masing kubu menjadi setengah.

Anggota tim verifikasi perwakilan KPSI, Sefdin Saifudin dikutip dari Suara Merdeka mengatakan, dualisme klub seperti PSMS Medan, disepakati untuk memakai dua-duanya, yakni PSMS versi IPL dan PSMS versi ISL. Menurut Sefdin, jika dalam kongres terjadi voting, maka PSMS IPL memiliki suara setengah dan PSMS ISL juga setengah.

"Ini demi rasa keadilan. Jadi, nanti ada PSMS A dan PSMS B, masing-masing memiliki suara setengah. Kalau Persija yang dipakai klub yang main di ISL. Soalnya, Persija IPL tak memiliki home base. Masa mereka main di Madiun, kandang di Solo. Persija Madiun apa Persija Solo itu," katanya

Media Officer PSMS versi PT LPIS, Harizal mengatakan, keputusan PSSI hendaknya melihat dengan jeli permasalahan yang terjadi di klub PSMS Medan. Soal pembentukan pengurus, dia mengatakan, PSMS LPIS merupakan kepengurusan yang dibentuk untuk menggantikan kepengurusan lama PSMS yang dipimpin Rahudman Harahap, Wali Kota Medan.

"Yang pasti harapannya yang terbaik buat sepakbola Indonesia. Tapi seharusnya, PSSI harus jeli melihat apa yang terjadi di PSMS, harus dirunut ulang kejadiannya sebagaimana diketahui, inilah kepengurusan yang menggantikan kepemimpinan sebelumnya, dibentuk sah dihadiri oleh elemen olahraga di Kota Medan.

Menurutnya, keadilan yang coba dilakukan PSSI dinilai tidak pada tempatnya. Bertindak adil tidak melulu harus membagi dua suara. "Karena bertindak adil itu jalannya harus lurus, dirunut lagi. Apakah betul ini voternya kongres Solo?" Ucapp Harizal.

Namun, pihaknya mengaku, masih memikirkan langkah-langkah untuk menyikapi keputusan PSSI tersebut. "Belum ada arahan lebih lanjut, tapi yang pasti kami akan ambil sikap untuk ini," katanya.

Sementara itu, Media Officer PSMS versi PT LI, Abdi J Panjaitan mengaku keputusan PSSI "nyeleneh". Seperti apa menghitung suaranya?, hal itu akan menjadi masalah baru. "Ada pula voter setengah-setengah, bagaimana menghitung suaranya itu. Lucu kan?," ungkapnya.

Abdi mengakui, pihaknya baru mendengar kaar tersebut dari media massa yang memberitakan. Pihaknya meyakini, keputusan itu merupakan gagasan dari Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin.

"Kalau benar begitu, lucu saja. Mungkin pemberitahuan lisan sudah sampai ke ketua Umum. Tapi yang kami dengar seperti itu dan itu permintaan Djohar. Maksudnya dilihat dengan permintaan ini mengancurkan PSMS-nya juga. Tidak ada keputusan, mana PSMS yang sah dan mana yang tidak," sebutnya.

Pengesahan PSMS sebagai voter Kongres Luarbiasa PSSI, 7 Maret mendatang sebelumnya diharapkan bakal mensahkan salah satu PSMS dan menghilangkan dualisme yang terjadi dua tahun belakangan. Kondisi ini menurut Abdi bakal menghancurkan PSSI yang terus dilanda dualisme yang berkepanjangan. Masyarakat mengharapkan, kongres nanti akan menghasilkan keputusan yang membuat PSMS menjadi satu.

Belum lagi, dari sisi kesiapan, PSMS PT LI dinilai layak menjadi voter satu-satunya PSMS lantaran sudah menggelar kompetisi, sementara yang lain, masih jalan ditempat. "PT Liga sudah bertanding tiga kali. Sementara yang sana belum ada kontrak dan belum jelas kompetisinya," bebernya.

"Setengah-setengah kan lucu. Ini namanya menghancurkan PSMS dan membiarkan ada dua. Kalau memang satu-satu saja. Jangan dua," tandasnya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1047 seconds (0.1#10.140)