Melupakan adaptasi
A
A
A
Sindonews.com – Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman menuding kondisi lapangan Stadion Siliwangi, Bandung, sebagai biang kegagalan timnya bermain optimal yang berujung kegagalan memenuhi target meraih angka penuh saat meladeni Persita Tangerang di Stadion Siliwangi, Sabtu (25/5).
Sebelumnya Pelatih, Djadjang Nurdjaman memang wanti-wanti jika pertandingan dilaksanakan di Stadion Siliwangi. Sebab menurutnya dengan karakter permainan Persib yang lebih banyak mengandalkan umpan-umpan pendek. Kondisi lapangan Stadion Siliwangi bisa menjadi kendala.
“Persita sepertinya memang sengaja memilih pertandingan digelar di Stadion Siliwangi. Mereka pasti mengantisipasi jika bermain di Stadion Si Jalak Harupat, permainan kita mungkin akan lebih berkembang. Kalau bermain di sini (Stadion Siliwangi), alur bola menjadi kurang baik,” terang Djanur.
Tapi alasan faktor kondisi lapangan, sepertinya kurang relevan dengan apa yang dilakukan Persib sebelum melakoni duel kontra Pendekar Cisadane. Sebab faktanya, sejak Rabu siang (22/5) atau tiga hari sebelum laga, Persita sudah memastikan Stadion Siliwangi sebagai arena pertandingan.
Keputusan Persita tersebut, tidak lantas direspons dengan cepat oleh Persib yang masih berharap pertandingan dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat. Maung Bandung lupa jika kali ini yang memiliki hak menentukan tempat pertandingan adalah Persita, tim yang sekitar satu bulan lalu jadi bulan-bulan Persib lewat kemenangan meyakinkan 5-1.
Ironisnya Maung Bandung justru memilih berlatih di lapangan indoor dan tidak memilih melakukan sesi uji lapangan di Stadion Siliwangi. Padahal cukup penting untuk beradaptasi dengan karakter permukaan lapangan Stadion Siliwangi yang tidak bisa dikatakan semulus Stadion Si Jalak Harupat.
Keseluruhan permainan Persib saat menghadapi Persita sebenarnya tidak bisa dikatakan jelek. Dalam kondisi lapangan yang sedikit bergelombang dan licin, Maung Bandung masih mampu mendikte Persita. Walaupun dua kali Persib harus tertinggal dari Pendekar Cisadane.
Sebelumnya Pelatih, Djadjang Nurdjaman memang wanti-wanti jika pertandingan dilaksanakan di Stadion Siliwangi. Sebab menurutnya dengan karakter permainan Persib yang lebih banyak mengandalkan umpan-umpan pendek. Kondisi lapangan Stadion Siliwangi bisa menjadi kendala.
“Persita sepertinya memang sengaja memilih pertandingan digelar di Stadion Siliwangi. Mereka pasti mengantisipasi jika bermain di Stadion Si Jalak Harupat, permainan kita mungkin akan lebih berkembang. Kalau bermain di sini (Stadion Siliwangi), alur bola menjadi kurang baik,” terang Djanur.
Tapi alasan faktor kondisi lapangan, sepertinya kurang relevan dengan apa yang dilakukan Persib sebelum melakoni duel kontra Pendekar Cisadane. Sebab faktanya, sejak Rabu siang (22/5) atau tiga hari sebelum laga, Persita sudah memastikan Stadion Siliwangi sebagai arena pertandingan.
Keputusan Persita tersebut, tidak lantas direspons dengan cepat oleh Persib yang masih berharap pertandingan dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat. Maung Bandung lupa jika kali ini yang memiliki hak menentukan tempat pertandingan adalah Persita, tim yang sekitar satu bulan lalu jadi bulan-bulan Persib lewat kemenangan meyakinkan 5-1.
Ironisnya Maung Bandung justru memilih berlatih di lapangan indoor dan tidak memilih melakukan sesi uji lapangan di Stadion Siliwangi. Padahal cukup penting untuk beradaptasi dengan karakter permukaan lapangan Stadion Siliwangi yang tidak bisa dikatakan semulus Stadion Si Jalak Harupat.
Keseluruhan permainan Persib saat menghadapi Persita sebenarnya tidak bisa dikatakan jelek. Dalam kondisi lapangan yang sedikit bergelombang dan licin, Maung Bandung masih mampu mendikte Persita. Walaupun dua kali Persib harus tertinggal dari Pendekar Cisadane.
(wbs)