Murray tantang pemain kriket di atas ring
A
A
A
Sindonews.com - Keberhasilan meraih sejumlah gelar yang disabet Andy Murray di lapangan tenis sudah tidak diragukan lagi. Namun apa jadinya, jika juara Miami Masters 2013 tersebut akan bertarung di atas ring dengan mantan pemain cricket, Andrew Flintoff yang lebih dulu sudah memulai karirnya di dunia tinju.
Pengakuan ini dilontarkannya saat konferensi pers usai mengalahkan David Ferrer di pertandingan final Miami Masters. Bahkan Murray yang kini berhasil menggeser posisi Roger Federer, telah mengkonfirmasi pertarungan amal menghadapi Flintoff akan berlangsung di Arena Braehead Glasgow, Skotlandia, pada 20 Juli mendatang.
Flintoff sendiri sebenarnya telah mengakhiri karirnya di olahraga cricket pada tahun 2010 lalu. Namun sejak itu ia mulai berpikir bahwa ia masih menginginkan tampil, akhirnya ia memilih untuk mengubah haluan di olahraga tinju. Meski begitu, keputusannya tersebut dinilai sangat tepat. Pasalnya, dalam pertarungan perdananya Flintoff berhasil memenangkan debutnya di dunia tinju kelas berat saat mengalahkan Richard Dawson yang berlangsung di Manchester Arena, (1/12) lalu.
Murray mengakui bahwa keinginannya untuk menjajal olahraga tinju tersebut sudah diimpikannya pada masa kanak-kanak lalu. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut petenis yang kini berusia 25 tahun itu sudah melakukan komunikasi dengan pelatih tinju ternama Freddie Roach. "Roach telah mendengar tentang keinginan saya itu untuk bertarung di ring tinju. Bahkan secara pribadi ia telah memastikan akan melatih saya," terangnya di blog resmi Murray seperti dilansir MurraysWorld, Senin (1/4/2013).
"Mendengar hal itu saya hanya tertawa dan harus menyiapkan dana yang besar sebelum pertarungan amal tersebut berlangsung," lanjutnya.
Kendati demikian, Ivan Lendl selaku pelatih Murray, mengatakan jika keputusannya untuk memilih olahraga tinju adalah hal yang salah dipilih. Karena juara AS terbuka musim lalu itu tidak memiliki keterampilan lebih untuk beraksi di atas ring.
"Sebenarnya itu keputusan Murray, tapi aku merasa dia seperti mengambil tindakan yang bodoh. Sebab tinju memerlukan seperangkat keterampilan yang berbeda dan kemungkinan cedera terlalu besar baginya. Jika Murray terus pergi mengikuti keinginannya tersebut, maka kami mungkin harus meninjau persiapan kami," tutup Lendl.
Pengakuan ini dilontarkannya saat konferensi pers usai mengalahkan David Ferrer di pertandingan final Miami Masters. Bahkan Murray yang kini berhasil menggeser posisi Roger Federer, telah mengkonfirmasi pertarungan amal menghadapi Flintoff akan berlangsung di Arena Braehead Glasgow, Skotlandia, pada 20 Juli mendatang.
Flintoff sendiri sebenarnya telah mengakhiri karirnya di olahraga cricket pada tahun 2010 lalu. Namun sejak itu ia mulai berpikir bahwa ia masih menginginkan tampil, akhirnya ia memilih untuk mengubah haluan di olahraga tinju. Meski begitu, keputusannya tersebut dinilai sangat tepat. Pasalnya, dalam pertarungan perdananya Flintoff berhasil memenangkan debutnya di dunia tinju kelas berat saat mengalahkan Richard Dawson yang berlangsung di Manchester Arena, (1/12) lalu.
Murray mengakui bahwa keinginannya untuk menjajal olahraga tinju tersebut sudah diimpikannya pada masa kanak-kanak lalu. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut petenis yang kini berusia 25 tahun itu sudah melakukan komunikasi dengan pelatih tinju ternama Freddie Roach. "Roach telah mendengar tentang keinginan saya itu untuk bertarung di ring tinju. Bahkan secara pribadi ia telah memastikan akan melatih saya," terangnya di blog resmi Murray seperti dilansir MurraysWorld, Senin (1/4/2013).
"Mendengar hal itu saya hanya tertawa dan harus menyiapkan dana yang besar sebelum pertarungan amal tersebut berlangsung," lanjutnya.
Kendati demikian, Ivan Lendl selaku pelatih Murray, mengatakan jika keputusannya untuk memilih olahraga tinju adalah hal yang salah dipilih. Karena juara AS terbuka musim lalu itu tidak memiliki keterampilan lebih untuk beraksi di atas ring.
"Sebenarnya itu keputusan Murray, tapi aku merasa dia seperti mengambil tindakan yang bodoh. Sebab tinju memerlukan seperangkat keterampilan yang berbeda dan kemungkinan cedera terlalu besar baginya. Jika Murray terus pergi mengikuti keinginannya tersebut, maka kami mungkin harus meninjau persiapan kami," tutup Lendl.
(wir)