Dikalahkan Dortmund, Malaga klaim jadi korban 'rasisme'
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Malaga Abdullah Bin Nasser Al Thani mengutarakan kekecewaannya terkait kekalahan timnya dari Borussia Dortmund pada perempat-final Liga Champions, dini hari tadi. Pengusaha asal Qatar itu menuding skuad berjuluk Los Boquerones telah diperlakukan tidak adil dan kekelahan timnya merupakan bentuk rasisme.
Dalam pertandingan dini hari tadi, Dortmund akhirnya menjejakkan kakinya di semifinal Liga Champions 2013 setelah menekuk tamunya Malaga dengan skor akhir 3-2. Malaga yang sempat unggul lebih dulu 2-1, bahkan hingga menit ke 82 kedudukan tidak berubah. Kemenangan Malaga yang sudah di depan mata sirna setelah Marco Reus dan Felipe Santana mencetak gol pada masa injury time.
Kekalahan ini memicu kemarahan pemilik Malaga asal Qatar yang melalui media sosial Twitter yang mengklaim timnya telah menjadi korban 'rasisme', meski tidak jelas siapa yang di tuduh melakukan hal tersebut. Tapi sepertinya kicauan Al Thani karena menilai keputusan wasit telah merugikan timnya yang membuat langkah Malaga harus terhenti dari Liga Champions, ia bahkan meminta UEFA untuk melakukan penyelidikan.
"Saya minta maaf karena harus pergi dengan cara ini, ketidakadilan dan rasisme. Ini bukan sepak bola, tapi rasisme yang terlihat jelas. Saya berharap UEFA membuka penyelidikan menyeluruh mengenai klub Spanyol (yang telah kalah) keluar dengan cara ini, yang tidak menunjang semangat olahraga," tulus Al Thani di akun pribadinya @ANAALThani seperti dilansir Sky Sports, Rabu (10/4/2013).
Dalam pertandingan dini hari tadi, Dortmund akhirnya menjejakkan kakinya di semifinal Liga Champions 2013 setelah menekuk tamunya Malaga dengan skor akhir 3-2. Malaga yang sempat unggul lebih dulu 2-1, bahkan hingga menit ke 82 kedudukan tidak berubah. Kemenangan Malaga yang sudah di depan mata sirna setelah Marco Reus dan Felipe Santana mencetak gol pada masa injury time.
Kekalahan ini memicu kemarahan pemilik Malaga asal Qatar yang melalui media sosial Twitter yang mengklaim timnya telah menjadi korban 'rasisme', meski tidak jelas siapa yang di tuduh melakukan hal tersebut. Tapi sepertinya kicauan Al Thani karena menilai keputusan wasit telah merugikan timnya yang membuat langkah Malaga harus terhenti dari Liga Champions, ia bahkan meminta UEFA untuk melakukan penyelidikan.
"Saya minta maaf karena harus pergi dengan cara ini, ketidakadilan dan rasisme. Ini bukan sepak bola, tapi rasisme yang terlihat jelas. Saya berharap UEFA membuka penyelidikan menyeluruh mengenai klub Spanyol (yang telah kalah) keluar dengan cara ini, yang tidak menunjang semangat olahraga," tulus Al Thani di akun pribadinya @ANAALThani seperti dilansir Sky Sports, Rabu (10/4/2013).
(akr)