7 bulan nggak gajian, karyawan PSSI Surabaya tagih Cholid
A
A
A
Sindonews.com - Bukan hanya pemain Persebaya IPL yang terancam nasibnya. Ternyata, lebih menderita lagi karyawan Pengcab PSSI Surabaya. Sudah tujuh bulan ini, gaji belum terbayar.
Ironisnya, Ketua Pengcab PSSI Cholid Ghoromah yang juga menjabat Direktur PT Persebaya Indonesia itu tidak pernah muncul sejak Januari lalu. "Ini masuk bulan ke tujuh sama sekali belum dibayar. Janji terus," ujar Muhammad Ali, kepala security Kantor Pengcab PSSI yang sekaligus Mes Persebaya di Jalan Karanggayam, Surabaya.
Bukan hanya security saja, total 25 karyawan Pengcab PSSI juga mengalami kondisi serupa. Bahkan beberapa karyawan sudah tidak masuk kantor sejak dua bulan. "Lima orang yang bagian dalam (administrasi) sudah tidak masuk," ujar Ali yang setiap bulan gajinya masih di bawah UMR ini.
Rata-rata setiap bulan gaji karyawan Pengcab PSSI berkisar antara Rp1 juta sampai Rp1,3 juta. Artinya, total sekitar 23 juta yang belum terbayar. "Kita hanya minta kepastian. Apakah dibayar atau tidak. Minimal datang bertemu dengan karyawan, sebagai bentuk tanggung jawab, tidak menghilang seperti ini, " harapnya.
Karena sudah tidak tahan lagi, mulai pekan depan seluruh karyawan akan mogok kerja. "Sebenarnya kita ingin tutup Mes ini, tapi tidak enak juga dengan pemain Persebaya. Karena jadi satu pengcab dan PSSI. Yang pasti kita mogok kerja saja, sampai ada kejelasan, " ucapnya.
Sebenarnya, lanjut Ali, beberapa bulan lalu ketika Gede Widiade masih menjabat CEO Persebaya, seluruh gaji karyawan akan ditalangi. "Pak Gede mau bayar tapi gak boleh sama Cholid. Entah gengsi atau bagaimana. Kita mau ke Saleh Mukadar tapi bukan tanggungjawab, karena selama ini yang bayar Pengcab PSSI Surabaya, " ujarnya.
Ironisnya, Ketua Pengcab PSSI Cholid Ghoromah yang juga menjabat Direktur PT Persebaya Indonesia itu tidak pernah muncul sejak Januari lalu. "Ini masuk bulan ke tujuh sama sekali belum dibayar. Janji terus," ujar Muhammad Ali, kepala security Kantor Pengcab PSSI yang sekaligus Mes Persebaya di Jalan Karanggayam, Surabaya.
Bukan hanya security saja, total 25 karyawan Pengcab PSSI juga mengalami kondisi serupa. Bahkan beberapa karyawan sudah tidak masuk kantor sejak dua bulan. "Lima orang yang bagian dalam (administrasi) sudah tidak masuk," ujar Ali yang setiap bulan gajinya masih di bawah UMR ini.
Rata-rata setiap bulan gaji karyawan Pengcab PSSI berkisar antara Rp1 juta sampai Rp1,3 juta. Artinya, total sekitar 23 juta yang belum terbayar. "Kita hanya minta kepastian. Apakah dibayar atau tidak. Minimal datang bertemu dengan karyawan, sebagai bentuk tanggung jawab, tidak menghilang seperti ini, " harapnya.
Karena sudah tidak tahan lagi, mulai pekan depan seluruh karyawan akan mogok kerja. "Sebenarnya kita ingin tutup Mes ini, tapi tidak enak juga dengan pemain Persebaya. Karena jadi satu pengcab dan PSSI. Yang pasti kita mogok kerja saja, sampai ada kejelasan, " ucapnya.
Sebenarnya, lanjut Ali, beberapa bulan lalu ketika Gede Widiade masih menjabat CEO Persebaya, seluruh gaji karyawan akan ditalangi. "Pak Gede mau bayar tapi gak boleh sama Cholid. Entah gengsi atau bagaimana. Kita mau ke Saleh Mukadar tapi bukan tanggungjawab, karena selama ini yang bayar Pengcab PSSI Surabaya, " ujarnya.
(aww)