Target menang lagi, penggawa Persela wajib konsentrasi
A
A
A
Sindonews.com - Sukses menahan Pelita Bandung Raya (PBR) 2-2, Persela Lamongan kembali berkesempatan meladeni tim lemah. Lawan yang harus dihadapi pada Rabu (12/8) adalah PSPS Pekanbaru yang hingga sekarang masih mendengkur di dasar zona degradasi.
Jelas ini menjadi kesempatan terbaik Persela untuk meneruskan tren positif. Secara teknis maupun statistik, Persela masih jauh lebih bagus ketimbang calon lawannya itu. Pelatih caretaker Persela Didik Ludiyanto tinggal menekankan pentingnya konsentrasi tim selama 90 menit.
Aspek konsentrasi pantas menjadi perhatian jika mengaca pada proses gol kedua PBR ke jala Khoirul Huda di Stadion Si Jalak Harupat lalu. Pemain Persela terlena karena perhatian teralihkan pada pemain yang cedera. Sedangkan wasit tidak menghentikan pertandingan.
Alhasil, dalam situasi pecah konsentrasi, Gaston Castano tanpa kesulitan menanduk bola ke jala Khoirul Huda tanpa kawalan berarti dari pemain belakang Persela. ''Itu (konsentrasi) masuk dalam evaluasi setelah menghadapi PBR. Pelajaran untuk pemain bahwa hal sekecil apa pun bisa memengaruhi pertandingan,” ulas Didik Ludiyanto.
Konsentrasi pantas digarisbawahi mengingat kans besar Laskar Joko Tingkir memetik angka absolut di pertandingan tengah pekan ini. Menghadapi PSPS Pekanbaru yang secara mental sedang terpuruk dengan 14 kekalahan sepanjang musim ini, Persela sangat diunggulkan.
Didik sekaligus bertanggungjawab menjaga spirit tidak meremehkan kekuatan lawan. Maklum, Persela masih memiliki 'utang' karena belum pernah menang di pertandingan kandang putaran dua. Dua partai home sebelumnya berakhir imbang, yakni ketika menjamu Arema Cronous (0-0) dan Persegres Gresik United (1-1).
Kembalinya dua winger Inkyun Oh dan Jimmy Suparno mungkin bisa menambah soliditas tim asal pesisir utara Jawa Timur ini. Walau permainan Zaenal Arifin dan Fandi Eko Utomo cukup positif saat mengganti peran keduanya. Fandi bahkan memborong dua gol di Si Jalak Harupat.
Anak kandung legenda Persebaya Yusuf Ekodono itu semakin membuktikan dirinya layak menjadi pelanggan di tim utama. “Fandi sedang dalam performa bagus dan tidak menutup kemungkinan saya memainkannya lagi ketika menjamu PSPS. Saya lihat dulu kondisi pemain,” terang pelatih yang akrab disapa Didik Pacul ini.
Persela baru tiba di Lamongan pada Minggu (9/6) dan efektif hanya memiliki waktu dua hari sebagai persiapan kontra PSPS, termasuk masa recovery pemain. Faktor kebugaran pemain tentunya sangat penting dan kemungkinan besar skuat yang absen di Bandung dan kondisinya lebih bugar akan lebih diberi kepercayaan.
Sementara itu, belum ada kabar pasti kapan pelatih anyar Alfredio Vera bakal menangani tim Laskar Joko Tingkir. Kendati sudah didaftarkan ke PT Liga Indonesia, belum ada keputusan permanen soal statusnya. Jadilah, Didik Ludiyanto tetap konsentrasi mengawal tim sebagai caretaker.
Jelas ini menjadi kesempatan terbaik Persela untuk meneruskan tren positif. Secara teknis maupun statistik, Persela masih jauh lebih bagus ketimbang calon lawannya itu. Pelatih caretaker Persela Didik Ludiyanto tinggal menekankan pentingnya konsentrasi tim selama 90 menit.
Aspek konsentrasi pantas menjadi perhatian jika mengaca pada proses gol kedua PBR ke jala Khoirul Huda di Stadion Si Jalak Harupat lalu. Pemain Persela terlena karena perhatian teralihkan pada pemain yang cedera. Sedangkan wasit tidak menghentikan pertandingan.
Alhasil, dalam situasi pecah konsentrasi, Gaston Castano tanpa kesulitan menanduk bola ke jala Khoirul Huda tanpa kawalan berarti dari pemain belakang Persela. ''Itu (konsentrasi) masuk dalam evaluasi setelah menghadapi PBR. Pelajaran untuk pemain bahwa hal sekecil apa pun bisa memengaruhi pertandingan,” ulas Didik Ludiyanto.
Konsentrasi pantas digarisbawahi mengingat kans besar Laskar Joko Tingkir memetik angka absolut di pertandingan tengah pekan ini. Menghadapi PSPS Pekanbaru yang secara mental sedang terpuruk dengan 14 kekalahan sepanjang musim ini, Persela sangat diunggulkan.
Didik sekaligus bertanggungjawab menjaga spirit tidak meremehkan kekuatan lawan. Maklum, Persela masih memiliki 'utang' karena belum pernah menang di pertandingan kandang putaran dua. Dua partai home sebelumnya berakhir imbang, yakni ketika menjamu Arema Cronous (0-0) dan Persegres Gresik United (1-1).
Kembalinya dua winger Inkyun Oh dan Jimmy Suparno mungkin bisa menambah soliditas tim asal pesisir utara Jawa Timur ini. Walau permainan Zaenal Arifin dan Fandi Eko Utomo cukup positif saat mengganti peran keduanya. Fandi bahkan memborong dua gol di Si Jalak Harupat.
Anak kandung legenda Persebaya Yusuf Ekodono itu semakin membuktikan dirinya layak menjadi pelanggan di tim utama. “Fandi sedang dalam performa bagus dan tidak menutup kemungkinan saya memainkannya lagi ketika menjamu PSPS. Saya lihat dulu kondisi pemain,” terang pelatih yang akrab disapa Didik Pacul ini.
Persela baru tiba di Lamongan pada Minggu (9/6) dan efektif hanya memiliki waktu dua hari sebagai persiapan kontra PSPS, termasuk masa recovery pemain. Faktor kebugaran pemain tentunya sangat penting dan kemungkinan besar skuat yang absen di Bandung dan kondisinya lebih bugar akan lebih diberi kepercayaan.
Sementara itu, belum ada kabar pasti kapan pelatih anyar Alfredio Vera bakal menangani tim Laskar Joko Tingkir. Kendati sudah didaftarkan ke PT Liga Indonesia, belum ada keputusan permanen soal statusnya. Jadilah, Didik Ludiyanto tetap konsentrasi mengawal tim sebagai caretaker.
(aww)