Persegres hambat jalan juara Arema
A
A
A
Sindonews.com - Jalan Arema Cronous untuk mengejar Persipura Jayapura sekaligus mengincar trofi Indonesia Super League (ISL) 2013 semakin terjal. Gelar juara semakin menjauh dari Arema setelah ditahan imbang Persegres Gresik United 1-1 di Stadion Kanjuruhan, Jumat (14/6) sore.
Kini Arema berjarak sebelas poin dari pemimpin klasemen sementara Persipura Jayapura yang telah mengoleksi 60 angka. Sedangkan Arema hanya menambah satu poin dan mengoleksi 49. Bahkan posisi Arema juga belum aman mengingat Sriwijaya FC masih mengintip di posisi ketiga.
Singo Edan sempat di atas angin ketika Greg Nwokolo menjebol gawang Sandy Firmansyah saat babak kedua berlangsung sekitar 10 menit. Namun, tandukan Ambrizal menit ke-78 membuyarkan pesta tim berjuluk Singo Edan. Arema benar-benar kehilangan keberuntungan dan konsentrasi di babak kedua.
Hasil imbang yang berarti kerugian besar ini dipengaruhi dua faktor, yakni gagalnya pinalti Beto Goncalves menit 63 serta kartu merah bek Victor Igbonefo. Beto dan Victor layak menjadi sosok yang paling menyesali hasil laga. Beto mendapat kesempatan memperbesar skor lewat titik putih ketika Christian Gonzalez dijatuhkan Lan Bastian di kotak terlarang.
Namun, tendangan Beto terlalu mudah dibaca kiper Sandy Firmansyah sekaligus kegagalan keduanya mengeksekusi penalti di putaran dua ISL. Memasuki akhir laga, Arema justru kehilangan satu pemain setelah Victor Igbonefo diusir wasit karena melanggar Rizky Novriansyah. Unggul jumlah permain membuat Persegres semakin percaya diri.
Benar saja, gelombang serangan membuahkan hasil setelah tandukan Ambrizal menaklukkan Kurnia Meiga. Tuan rumah yang berupaya mengejar kemenangan, tak mampu berbuat banyak karena tenangnya pertahanan tim tamu. Bagi Persegres, ini hasil yang luar biasa dan tentu saja mengejutkan.
"Hasil imbang sudah sangat bagus karena menghadapi Arema dengan kondisi pincang. Kami diuntungkan kegagalan penalti Arema serta kartu merah. Setelah Victor Igbonefo dikeluarkan wasit, pemain menjadi lebih semangat dan akhirnya bisa mendapatkan poin di Kanjuruhan," terang Widodo C Putro, Pelatih Persegres United.
Widodo mengakui pertandingan sangat berat karena dirinya tak bisa menampilkan tiga pemain utama, yakni striker Aldo Baretto, bek Sasa Zecevic, serta kiper Hery Prasetya. Beruntung, kiper kedua Sandy Firmansyah bermain brilian dan menggagalkan setidaknya lima peluang bersih tuan rumah.
"Arema tampaknya juga agak menurun. Biasanya mereka bisa keluar dari segala tekanan ketika bermain di kandang. Tapi kali ini kami yang lebih beruntung," tambah Widodo. Bagi Arema, ini untuk kedua kalinya gagal meraih angka sempurna di kandang setelah dikalahkan Persipura awal putaran dua.
Pelatih Arema Cronous Rahmad Darmawan cukup tenang menyikapi hilangnya angka di Kanjuruhan walau terlihat jelas ada kekecewaan. Dia membenarkan hilangnya Victor Igbonefo mengubah permainan Singo Edan secara keseluruhan. Pemain menjadi lebih bertahan dan sulit untuk menekan kecuali melakukan serangan balik.
"Untuk terus menyerang dan memburu gol lagi juga tidak mudah karena pemain mulai kelelahan. Saya rasa tim kurang konsentrasi sehingga harus kehilangan banyak momentum. Persegres bermain bagus dan tenang, apalagi setelah unggul jumlah pemain," terangnya.
Disinggung soal semakin jauhnya dari Persipura Jayapura, pelatih dengan sapaan RD ini menolak bicara soal kans juara. Menurutnya paling penting saat ini adalah bekerja keras dan konsentrasi pada performa tim, karena banyak laga berat yang masih harus dilakoni.
Kini Arema berjarak sebelas poin dari pemimpin klasemen sementara Persipura Jayapura yang telah mengoleksi 60 angka. Sedangkan Arema hanya menambah satu poin dan mengoleksi 49. Bahkan posisi Arema juga belum aman mengingat Sriwijaya FC masih mengintip di posisi ketiga.
Singo Edan sempat di atas angin ketika Greg Nwokolo menjebol gawang Sandy Firmansyah saat babak kedua berlangsung sekitar 10 menit. Namun, tandukan Ambrizal menit ke-78 membuyarkan pesta tim berjuluk Singo Edan. Arema benar-benar kehilangan keberuntungan dan konsentrasi di babak kedua.
Hasil imbang yang berarti kerugian besar ini dipengaruhi dua faktor, yakni gagalnya pinalti Beto Goncalves menit 63 serta kartu merah bek Victor Igbonefo. Beto dan Victor layak menjadi sosok yang paling menyesali hasil laga. Beto mendapat kesempatan memperbesar skor lewat titik putih ketika Christian Gonzalez dijatuhkan Lan Bastian di kotak terlarang.
Namun, tendangan Beto terlalu mudah dibaca kiper Sandy Firmansyah sekaligus kegagalan keduanya mengeksekusi penalti di putaran dua ISL. Memasuki akhir laga, Arema justru kehilangan satu pemain setelah Victor Igbonefo diusir wasit karena melanggar Rizky Novriansyah. Unggul jumlah permain membuat Persegres semakin percaya diri.
Benar saja, gelombang serangan membuahkan hasil setelah tandukan Ambrizal menaklukkan Kurnia Meiga. Tuan rumah yang berupaya mengejar kemenangan, tak mampu berbuat banyak karena tenangnya pertahanan tim tamu. Bagi Persegres, ini hasil yang luar biasa dan tentu saja mengejutkan.
"Hasil imbang sudah sangat bagus karena menghadapi Arema dengan kondisi pincang. Kami diuntungkan kegagalan penalti Arema serta kartu merah. Setelah Victor Igbonefo dikeluarkan wasit, pemain menjadi lebih semangat dan akhirnya bisa mendapatkan poin di Kanjuruhan," terang Widodo C Putro, Pelatih Persegres United.
Widodo mengakui pertandingan sangat berat karena dirinya tak bisa menampilkan tiga pemain utama, yakni striker Aldo Baretto, bek Sasa Zecevic, serta kiper Hery Prasetya. Beruntung, kiper kedua Sandy Firmansyah bermain brilian dan menggagalkan setidaknya lima peluang bersih tuan rumah.
"Arema tampaknya juga agak menurun. Biasanya mereka bisa keluar dari segala tekanan ketika bermain di kandang. Tapi kali ini kami yang lebih beruntung," tambah Widodo. Bagi Arema, ini untuk kedua kalinya gagal meraih angka sempurna di kandang setelah dikalahkan Persipura awal putaran dua.
Pelatih Arema Cronous Rahmad Darmawan cukup tenang menyikapi hilangnya angka di Kanjuruhan walau terlihat jelas ada kekecewaan. Dia membenarkan hilangnya Victor Igbonefo mengubah permainan Singo Edan secara keseluruhan. Pemain menjadi lebih bertahan dan sulit untuk menekan kecuali melakukan serangan balik.
"Untuk terus menyerang dan memburu gol lagi juga tidak mudah karena pemain mulai kelelahan. Saya rasa tim kurang konsentrasi sehingga harus kehilangan banyak momentum. Persegres bermain bagus dan tenang, apalagi setelah unggul jumlah pemain," terangnya.
Disinggung soal semakin jauhnya dari Persipura Jayapura, pelatih dengan sapaan RD ini menolak bicara soal kans juara. Menurutnya paling penting saat ini adalah bekerja keras dan konsentrasi pada performa tim, karena banyak laga berat yang masih harus dilakoni.
(aww)