Tandang ke Kalimantan, tak ada alasan performa turun
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah klub peserta Indonesia Super League (ISL) 2013 mengistirahatkan timnya saat mengawali Ramadan. Beberapa di antaranya bahkan mendapat waktu luang cukup lama. Persib Bandung sendiri memiliki dua puluh hari tanpa pertandingan di awal Ramadan kali ini.
Namun, jadwal yang tak jauh padat dari bulan biasa, harus siap dilakoni tim-tim peserta di pertengahan bulan puasa nanti. Di Ramadan ini, skuad Pangeran Biru akan menjalani dua pertandingan tandang. Yaitu pada 26 Juli dengan menyambangi Stadion Demang Lehman Martapura, Kalimantan Selatan. Setelah bertandang ke markas Barito Putra tersebut, Firman Utina dkk bergeser ke arah timur Kalimantan untuk bertanding melawan Persiba Balikpapan pada 30 Juli.
Di sisi lain, dua pertandingan itu sangat berharga bagi Persib sebagai ajang mengumpulkan nilai tambahan. Tiga poin di masing-masing laga diperkirakan menjadi bidikan skuad Pangeran Biru agar bisa bertahan di persaingan papan atas klasemen. Apalagi, musim ini tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat tersebut mengincar posisi runner-up agar bisa tampil di panggung Piala AFC.
Memasuki Ramadan, Pelatih Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman memang sudah punya program khusus untuk anak asuhnya. secara garis besar, tensi latihan tidak jauh berbeda dengan bulan-bulan biasanya. Hanya saja, terdapat perubahan jadwal berlatih Atep dkk.
"Selama Bulan Ramadhan, kami akan menjalani latihan sore hari. Tapi intensitasnya tidak akan berbeda dengan latihan biasa. Hanya waktu saja yang berubah," kata Djanur.
Menghadapi dua laga tandang yang sangat penting bagi skuad besutannya, pelatih berusia 53 tahun ini pun tidak khawatir Atep dkk mengalami penurunan kondisi. Kunci dari stabilnya performa Pangeran Biru selama Ramadhan nanti, ucap Djanur, adalah masa adaptasi di beberapa hari pertama puasa.
"Satu-dua hari pasti akan terasa perbedaannya dengan hari-hari biasa. Itu wajar karena para pemain sedang dalam masa adaptasi. Tapi selepas itu, semua akan berjalan seperti biasanya. Saya rasa pemain juga sudah terbiasa latihan saat puasa di tahun-tahun sebelumnya," kata Djanur.
Hal serupa diungkapkan defender Aang Suparman. Pemain yang berposisi sebagai centerback ini mengaku tidak pernah bermasalah dengan penampilannya saat berpuasa. Hanya saja, masa adaptasi memang harus dijalani semua pemain yang melakoni kewajiban tersebut.
"Tidak ada alasan bulan Ramadan kami bertanding atau berlatih loyo tanpa semangat. Beberapa hari pasti terasa pengaruhnya, bagaimana lemesnya bermain sepak bola saat puasa. Tapi setelah itu ya main seperti biasa saja, tidak terpengaruh, karena memang itu adaptasi. Hal yang sama juga saya rasakan di musim-musim sebelumnya," kata Aang.
Namun, jadwal yang tak jauh padat dari bulan biasa, harus siap dilakoni tim-tim peserta di pertengahan bulan puasa nanti. Di Ramadan ini, skuad Pangeran Biru akan menjalani dua pertandingan tandang. Yaitu pada 26 Juli dengan menyambangi Stadion Demang Lehman Martapura, Kalimantan Selatan. Setelah bertandang ke markas Barito Putra tersebut, Firman Utina dkk bergeser ke arah timur Kalimantan untuk bertanding melawan Persiba Balikpapan pada 30 Juli.
Di sisi lain, dua pertandingan itu sangat berharga bagi Persib sebagai ajang mengumpulkan nilai tambahan. Tiga poin di masing-masing laga diperkirakan menjadi bidikan skuad Pangeran Biru agar bisa bertahan di persaingan papan atas klasemen. Apalagi, musim ini tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat tersebut mengincar posisi runner-up agar bisa tampil di panggung Piala AFC.
Memasuki Ramadan, Pelatih Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman memang sudah punya program khusus untuk anak asuhnya. secara garis besar, tensi latihan tidak jauh berbeda dengan bulan-bulan biasanya. Hanya saja, terdapat perubahan jadwal berlatih Atep dkk.
"Selama Bulan Ramadhan, kami akan menjalani latihan sore hari. Tapi intensitasnya tidak akan berbeda dengan latihan biasa. Hanya waktu saja yang berubah," kata Djanur.
Menghadapi dua laga tandang yang sangat penting bagi skuad besutannya, pelatih berusia 53 tahun ini pun tidak khawatir Atep dkk mengalami penurunan kondisi. Kunci dari stabilnya performa Pangeran Biru selama Ramadhan nanti, ucap Djanur, adalah masa adaptasi di beberapa hari pertama puasa.
"Satu-dua hari pasti akan terasa perbedaannya dengan hari-hari biasa. Itu wajar karena para pemain sedang dalam masa adaptasi. Tapi selepas itu, semua akan berjalan seperti biasanya. Saya rasa pemain juga sudah terbiasa latihan saat puasa di tahun-tahun sebelumnya," kata Djanur.
Hal serupa diungkapkan defender Aang Suparman. Pemain yang berposisi sebagai centerback ini mengaku tidak pernah bermasalah dengan penampilannya saat berpuasa. Hanya saja, masa adaptasi memang harus dijalani semua pemain yang melakoni kewajiban tersebut.
"Tidak ada alasan bulan Ramadan kami bertanding atau berlatih loyo tanpa semangat. Beberapa hari pasti terasa pengaruhnya, bagaimana lemesnya bermain sepak bola saat puasa. Tapi setelah itu ya main seperti biasa saja, tidak terpengaruh, karena memang itu adaptasi. Hal yang sama juga saya rasakan di musim-musim sebelumnya," kata Aang.
(aww)