Rancang pembalasan, SFC yakin pulang bawa poin
A
A
A
Sindonews.com - Sriwijaya FC (SFC) memiliki asumsi jika bertandang ke markas PSPS Pekanbaru adalah cara termudah untuk mengambil tiga angka. Atau sama seperti yang dilakukan beberapa tim lain, yang dengan mudah keluar dari kandang Askar Batuah-julukan PSPS, dengan kemenangan.
Memang M Isnaini dkk sudah terbiasa dengan kekalahan-kekalahan besar, saat anak-anak Pekanbaru ini ditinggalkan semua pemain bintangnya. Mulai dari ditekuk Persipura 1-5, dibantai Persela Lamongan 1-9. Berikutnya dipermalukan Persita 0- 5 dan Persib 0-4 dihadapan pendukung setia mereka. Terakhir dua kekalahan tandang atas Gresik United 1-5 dan kembali dibantai Arema Cronous dengan skor 1-7.
Derita yang dialami PSPS tersebutlah, yang bakal dimanfaatkan Laskar Wong Kito untuk mengikuti jejak tim-tim sebelumnya, dengan mudah keluar dari Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai. Tapi, tidak mudah bagi SFC untuk mengambil kemenangan di Rumbai. Karena PSPS akan memberikan perlawanan yang sengit, jika mereka berhadapan dengan SFC. Kalau di tanah Jawa ada perseteruan Persija versus Persib, maka di Sumatera juga telah terjadi persaingan berbalut dendam antara SFC dan PSPS.
Setiap SFC bermain ke kandang PSPS, maka perlakuan terhadap SFC akan berbeda dengan tim-tim lain yang juga akan bertanding dimarkas PSPS. SFC selalu mendapatkan teror dari suporter, terlepas apakah hasil akhir dari pertandingan tersebut menang atau kalah. Seperti yang terjadi pada musim 2010 lalu atau ketika SFC masih dimanajeri Ivan Venkov Kolev.
Saat itu Bus yang membawa Kayamba dkk, di lempari suporter PSPS saat mereka keluar dari stadion dengan kemenangan untuk SFC. Namun, kalau melihat statistik pertemuan kedua tim atau dari 10 kali pertemuan antara SFC dan PSPS, memang pertandingan kandang lebih banyak dimainkan di Palembang. Dari hasil tersebut, SFC menang 5 kali, PSPS menang 3 kali dan imbang 2 kali.
Sebelum mengarah pada perseteruan antara PSPS dan SFC, Asisten Manajer SFC Muchendi Mahzareki menuturkan, bahwa pihaknya sudah berbicara pada pelatih dan pemain, agar tetap pada fokus bermain di 6 partai sisa ini.
''Salah satunya kami harus bisa mengambil poin di kandang PSPS. Tapi kami juga paham, SFC akan menghadapi perlawanan yang berbeda seperti tim lain yang bertamu ke Rumbai. Ini yang harus kami waspadai, apakah itu permainan di lapangan atau di luar lapangan,” tuturnya.
Atas dasar itulah, Muchendi mengatakan semua pemain sebaiknya tidak menganggap remeh PSPS, yang memang saat ini timnya lebih banyak menggunakan tenaga pemain U-21.
''Saya rasa semua tim yang akan menghadapi PSPS, berpikir akan memenangkan pertandingan dengan mudah. Tapi saya berharap pemain tidak melakukan hal itu, sebelum bermain selama 90 menit, jangan pernah lagi menganggap lawan itu mudah ditaklukkan,” sambung putra sulung Bupati OKI Ishak Mekki itu.
Sementara pelatih kepala SFC Kas Hartadi mengungkapkan, hal yang pertama yang harus dilakukan semua pemain SFC adalah memotivasi diri sendiri dan melupakan hasil buruk dipertandingan terakhir kemarin.
''Kami harus tetap berjalan dan bergerak, masih ada peluang jika kami bisa menjaganya. Sebelum kita mengharapkan bagaimana hasil pertandingan tim lain, kami juga wajib memenangkan nasib kami sendiri,” ungkapnya.
Pria asal Solo ini sendiri sudah mengetahui, meski PSPS berada di dasar klasemen, tapi pada pertandingan sebelumnya di Palembang, PSPS dapat menahan SFC tanpa satu gol pun dan pertandingan pun berakhir imbang tanpa gol.
''Artinya pada putaran pertama kemarin, mereka bisa keluar dari kandang kita dengan membawa poin satu. Jadi kami harus membalas, paling tidak membawa poin yang sama,” pungkasnya.
Memang M Isnaini dkk sudah terbiasa dengan kekalahan-kekalahan besar, saat anak-anak Pekanbaru ini ditinggalkan semua pemain bintangnya. Mulai dari ditekuk Persipura 1-5, dibantai Persela Lamongan 1-9. Berikutnya dipermalukan Persita 0- 5 dan Persib 0-4 dihadapan pendukung setia mereka. Terakhir dua kekalahan tandang atas Gresik United 1-5 dan kembali dibantai Arema Cronous dengan skor 1-7.
Derita yang dialami PSPS tersebutlah, yang bakal dimanfaatkan Laskar Wong Kito untuk mengikuti jejak tim-tim sebelumnya, dengan mudah keluar dari Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai. Tapi, tidak mudah bagi SFC untuk mengambil kemenangan di Rumbai. Karena PSPS akan memberikan perlawanan yang sengit, jika mereka berhadapan dengan SFC. Kalau di tanah Jawa ada perseteruan Persija versus Persib, maka di Sumatera juga telah terjadi persaingan berbalut dendam antara SFC dan PSPS.
Setiap SFC bermain ke kandang PSPS, maka perlakuan terhadap SFC akan berbeda dengan tim-tim lain yang juga akan bertanding dimarkas PSPS. SFC selalu mendapatkan teror dari suporter, terlepas apakah hasil akhir dari pertandingan tersebut menang atau kalah. Seperti yang terjadi pada musim 2010 lalu atau ketika SFC masih dimanajeri Ivan Venkov Kolev.
Saat itu Bus yang membawa Kayamba dkk, di lempari suporter PSPS saat mereka keluar dari stadion dengan kemenangan untuk SFC. Namun, kalau melihat statistik pertemuan kedua tim atau dari 10 kali pertemuan antara SFC dan PSPS, memang pertandingan kandang lebih banyak dimainkan di Palembang. Dari hasil tersebut, SFC menang 5 kali, PSPS menang 3 kali dan imbang 2 kali.
Sebelum mengarah pada perseteruan antara PSPS dan SFC, Asisten Manajer SFC Muchendi Mahzareki menuturkan, bahwa pihaknya sudah berbicara pada pelatih dan pemain, agar tetap pada fokus bermain di 6 partai sisa ini.
''Salah satunya kami harus bisa mengambil poin di kandang PSPS. Tapi kami juga paham, SFC akan menghadapi perlawanan yang berbeda seperti tim lain yang bertamu ke Rumbai. Ini yang harus kami waspadai, apakah itu permainan di lapangan atau di luar lapangan,” tuturnya.
Atas dasar itulah, Muchendi mengatakan semua pemain sebaiknya tidak menganggap remeh PSPS, yang memang saat ini timnya lebih banyak menggunakan tenaga pemain U-21.
''Saya rasa semua tim yang akan menghadapi PSPS, berpikir akan memenangkan pertandingan dengan mudah. Tapi saya berharap pemain tidak melakukan hal itu, sebelum bermain selama 90 menit, jangan pernah lagi menganggap lawan itu mudah ditaklukkan,” sambung putra sulung Bupati OKI Ishak Mekki itu.
Sementara pelatih kepala SFC Kas Hartadi mengungkapkan, hal yang pertama yang harus dilakukan semua pemain SFC adalah memotivasi diri sendiri dan melupakan hasil buruk dipertandingan terakhir kemarin.
''Kami harus tetap berjalan dan bergerak, masih ada peluang jika kami bisa menjaganya. Sebelum kita mengharapkan bagaimana hasil pertandingan tim lain, kami juga wajib memenangkan nasib kami sendiri,” ungkapnya.
Pria asal Solo ini sendiri sudah mengetahui, meski PSPS berada di dasar klasemen, tapi pada pertandingan sebelumnya di Palembang, PSPS dapat menahan SFC tanpa satu gol pun dan pertandingan pun berakhir imbang tanpa gol.
''Artinya pada putaran pertama kemarin, mereka bisa keluar dari kandang kita dengan membawa poin satu. Jadi kami harus membalas, paling tidak membawa poin yang sama,” pungkasnya.
(aww)