Jasa almarhum Suko terhadap sepak bola Indonesia
A
A
A
Sindonews.com – Di lapangan sosoknya dikenal karena disamping kemampuan skill dan teknisnya. Juga karena kerap berani bertarung dan punya kecepatan. Itulah Bambang Sukowiyono, gelandang legendaris Persib Bandung (1979-1989) yang meninggal dunia akibat penyakit kanker yang dideritanya, Kamis petang (1/8/2013).
Nama, Bambang Sukowiyono pantas masuk daftar pemain Persib Bandung yang layak dihormati jasa-jasanya. Baik saat masih aktif bermain maupun setelah pensiun dari sepak bola. Pada era 1980’an, Suko pernah beberapa kali membela tim nasional Indonesia.
Perjalanan karir Suko –sapaan akrab Sukowiyono- sebelum masuk ke Persib bisa dikatakan cukup panjang dan berliku. Bahkan menyisakan sekelumit cerita menarik yang layak disimak dan dipetik maknanya. Hingga kemudian namanya banyak disebut-sebut sebagai legenda Maung Bandung.
Suko lahir di Kota Solo dan sempat menghabiskan masa kecilnya di Dusun Bendo, Desa Naglik, Wonogiri, Jawa Tengah. Ia sudah langsung jatuh cinta pada sepak bola sejak kecil. Hingga usia remaja, Suko bersama keluarganya kembali tinggal di Kota Solo. Di Kota Batik tersebut, Suko mulai merintis dan serius bermain sepak bola, pada usia 17 tahun, Suko dipercaya membela Persis Yunior.
Dalam usia yang relatif masih sangat muda, Suko memutuskan merantau ke Bandung pada akhir 1970’an dan tinggal di kawasan Pasundan. Ia kemudian mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik tekstil. Di tengah kesibukannya, Suko tak pernah melupakan sepak bola. Suko tercatat sempat bergabung dengan klub amatir, Unilon dan klub anggota Persib, PS IPI.
Ia kerap melakoni pertandingan amatir bahkan hingga antar kampung yang secara disadari maupun tidak, membuat bakatnya di lapangan hijau tercium hingga membuat dirinya mendapatkan tawaran bermain dari Persib Bandung.
Meski tidak langsung memperkuat tim utama.Bermain di tim Persib B (pelapis), membuat kemampuan Suko lebih terasah. Hingga akhirnya pelatih legendaris Persib asal Polandia, Marek Janota memberinya kesempatan bermain di tim utama.
Singkat cerita Suko pada awal 1980’an mulai jadi salah satu pemain andalan di lini tengah Maung Bandung. Dua kali Suko nyaris membawa Persib ke tangga juara. Tapi dua kali pula PSMS Medan menjegal dan mengubur harapan Suko naik podium setelah Persib kalah di partai final kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985 lewat proses yang sama yakni adu penalti.
Dua kegagalan tersebut, membuat Suko dan rekan-rekan satu angkatannya kala itu. Lebih matang menghadapi situasi di partai final. Hal itu, dibuktikan ketika pada kesempatan berikutnya, tepatnya di kompetisi Perserikatan 1986, Persib tampil sebagai juara usai menaklukan Perseman Manokwari 1-0 di depan sekitar 150 ribu penonton yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno.(
Biodata
Nama : Bambang Sukowiyono
Lahir : Solo, 7 Februari 1961
Istri : Sri Hastuti S.Pd
Posisi : Gelandang
Anak : 2 Orang
Karir Bermain
1978 Persis Solo (Yunior)
1979-1989 Persib Bandung
1985-1988 Timnas Indonesia
Nama, Bambang Sukowiyono pantas masuk daftar pemain Persib Bandung yang layak dihormati jasa-jasanya. Baik saat masih aktif bermain maupun setelah pensiun dari sepak bola. Pada era 1980’an, Suko pernah beberapa kali membela tim nasional Indonesia.
Perjalanan karir Suko –sapaan akrab Sukowiyono- sebelum masuk ke Persib bisa dikatakan cukup panjang dan berliku. Bahkan menyisakan sekelumit cerita menarik yang layak disimak dan dipetik maknanya. Hingga kemudian namanya banyak disebut-sebut sebagai legenda Maung Bandung.
Suko lahir di Kota Solo dan sempat menghabiskan masa kecilnya di Dusun Bendo, Desa Naglik, Wonogiri, Jawa Tengah. Ia sudah langsung jatuh cinta pada sepak bola sejak kecil. Hingga usia remaja, Suko bersama keluarganya kembali tinggal di Kota Solo. Di Kota Batik tersebut, Suko mulai merintis dan serius bermain sepak bola, pada usia 17 tahun, Suko dipercaya membela Persis Yunior.
Dalam usia yang relatif masih sangat muda, Suko memutuskan merantau ke Bandung pada akhir 1970’an dan tinggal di kawasan Pasundan. Ia kemudian mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik tekstil. Di tengah kesibukannya, Suko tak pernah melupakan sepak bola. Suko tercatat sempat bergabung dengan klub amatir, Unilon dan klub anggota Persib, PS IPI.
Ia kerap melakoni pertandingan amatir bahkan hingga antar kampung yang secara disadari maupun tidak, membuat bakatnya di lapangan hijau tercium hingga membuat dirinya mendapatkan tawaran bermain dari Persib Bandung.
Meski tidak langsung memperkuat tim utama.Bermain di tim Persib B (pelapis), membuat kemampuan Suko lebih terasah. Hingga akhirnya pelatih legendaris Persib asal Polandia, Marek Janota memberinya kesempatan bermain di tim utama.
Singkat cerita Suko pada awal 1980’an mulai jadi salah satu pemain andalan di lini tengah Maung Bandung. Dua kali Suko nyaris membawa Persib ke tangga juara. Tapi dua kali pula PSMS Medan menjegal dan mengubur harapan Suko naik podium setelah Persib kalah di partai final kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985 lewat proses yang sama yakni adu penalti.
Dua kegagalan tersebut, membuat Suko dan rekan-rekan satu angkatannya kala itu. Lebih matang menghadapi situasi di partai final. Hal itu, dibuktikan ketika pada kesempatan berikutnya, tepatnya di kompetisi Perserikatan 1986, Persib tampil sebagai juara usai menaklukan Perseman Manokwari 1-0 di depan sekitar 150 ribu penonton yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno.(
Biodata
Nama : Bambang Sukowiyono
Lahir : Solo, 7 Februari 1961
Istri : Sri Hastuti S.Pd
Posisi : Gelandang
Anak : 2 Orang
Karir Bermain
1978 Persis Solo (Yunior)
1979-1989 Persib Bandung
1985-1988 Timnas Indonesia
(wbs)