Revans panas demi tangga kedua
A
A
A
Sindonews.com - Pertarungan kedua antara Sriwijaya FC (SFC) kontra Mitra Kukar di Stadion Gelora Sriwijaya Sabtu sore (24/8) bakal berlangsung sengit. Pasalnya, kedua tim sangat membutuhkan kemenangan untuk menerobos pintu masuk runner-up.
Seandainya Naga Mekes-julukan Mitra Kukar, menang maka mereka akan menggeser Arema Cronous dan Persib Banding untuk berada di peringkat dua dengan 70 poin. Tapi kalau Laskar Wong Kito yang mendapatkan tiga poin, maka SFC akan menggeser posisi Mitra Kukar di peringkat 4, dengan poin 59 atau sama dengan poin yang dimiliki Arema dan Persib Bandung.
Untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan, maka dua nakhoda dari masing-masing tim, langsung menginstruksikan anak asuh mereka untuk bermain cepat dan terbuka. Bagi SFC sendiri, partai ini merupakan bagian dari pembalasan dendam mereka, atas kekalahan 4-2 di Tenggarong di putaran pertama lalu. Sebaliknya, Mitra Kukar sendiri ingin membuktikan bahwa mereka tim yang mampu mengembalikan konsistensi mereka.
Pelatih kepala SFC Kas Hartadi menuturkan, untuk membalas kekalahan di putaran pertama lalu dan mengembalikan kepercayaan diri terlebih dihadapan pendukung sendiri, maka semua pemain harus bekerja keras selama 90 menit, guna mendapatkan kemenangan.
''Tidak ada pengecualian, semua pemain harus bergerak dan kerja keras. kami akan menjaga ketat semua pergerakan pemain mereka. Saya tahu, Mitra Kukar memburu kemenangan di kandang kami. Jadi untuk mendapatkan poin tiga, kami harus all-out,” tegasnya.
Pelatih asal Solo ini mengingingkan, permainan anak asuhnya harus lebih bergairah seperti saat mereka mengalahkan Arema Indonesia 3-1 di Palembang beberapa waktu lalu. Sayangnya, Kas Hartadi masih kecewa dengan sikap PT Liga Indonesia yang menyatakan kalau playmaker SFC, Erick Weeks Lewis, tidak bisa dimainkan karena dapat hukuman akumulasi kartu kuning.
Itu setelah pihak SFC mendapatkan faksimil resmi dari PT Liga Indonesia, mengenai siapa saja pemain yang dilarang tampil saat laga SFC versus Mitra Kukar nanti. Tertulis, memang hanya ada satu pemain saja dari kubu SFC, Erick Weeks Lewis, yang dinyatakan dapat akumulasi kartu kuning. Pemain asal Liberia itu harus absen dengan alasan sudah mendapatkan kartu kuning lima kali.
''Kasus ini baru pertama kali saya alami. Sebelumnya tidak pernah ada kasus revisi kartu kuning seperti ini. Selepas pertandingan kita selalu dapat kertas hasil pertandingan asli dan waktu itu hanya ada dua pemain kita yang dapat kartu kuning, yakni Ponaryo Astaman dan Jupriyanto. Kini malah direvisi Erick nambah kartu kuning lagi, jelas ini buat kita bingung,” tandasnya.
Terlepas dari itu, Kas Hartadi tetap akan memilih fokus pada pertandingan yang diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan diri pemain. “Kita lihat saja nanti, yang jelas kami harus bangkit dan mengambil kemenangan,” tukasnya lagi.
Sementara pelatih Mitra Kukar Stefan Hansson mengatakan, kunci dari ambisi untuk menembus posisi kedua, ada pada laga ini. atas dasar itulah, dirinya akan memberi tekanan kepada SFC. “Tapi jika kalah, maka kami akan tergeser. Karena itu, kita tidak ingin anak-anak terpeleset,” ujarnya.
Walaupun ada ambisi besar bagi Hansson untuk mempecundangi SFC, tapi dia tetap mengingatkan Hamkah Hamzah dkk untuk mencermati semua pergerakan pemain SFC.
''SFC akan bermain lebih baik, jika menghadapi tim tangguh. Itu yang selalu ditunjukkan mereka saat bermain tandang atau kandang. Kami akan bermain lebih baik dari mereka, tapi saya juga tahu mereka tetap lawan yang berbahaya. Tidak ada pemain yang absen kecuali Seftia Hadi yang berhalangan,” tutupnya.
SFC
Pelatih : Kas Hartadi
Rivky Mokodompit (PG), Fandy Mochtar, Abdul Rahman, Lee Dong Won, Mahyadi Panggabean, Ahmad Jufrianto, Ponaryo Astaman, Ramdhani Lestaluhu, Tantan Dzalikha, Boakay Eddie Foday, Herman Dzumafo
Mitra Kukar
Pelatih : Stefan Hansson
Joice Sorongan (PG), Dedi Gusmawan, Hamka Hamzah, Park Chul Yung, Zulkifly Syukur, Daniel Frangipane, Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi, Zulham Zamrun, llija Spasojevic, Esteban Herrera
Seandainya Naga Mekes-julukan Mitra Kukar, menang maka mereka akan menggeser Arema Cronous dan Persib Banding untuk berada di peringkat dua dengan 70 poin. Tapi kalau Laskar Wong Kito yang mendapatkan tiga poin, maka SFC akan menggeser posisi Mitra Kukar di peringkat 4, dengan poin 59 atau sama dengan poin yang dimiliki Arema dan Persib Bandung.
Untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan, maka dua nakhoda dari masing-masing tim, langsung menginstruksikan anak asuh mereka untuk bermain cepat dan terbuka. Bagi SFC sendiri, partai ini merupakan bagian dari pembalasan dendam mereka, atas kekalahan 4-2 di Tenggarong di putaran pertama lalu. Sebaliknya, Mitra Kukar sendiri ingin membuktikan bahwa mereka tim yang mampu mengembalikan konsistensi mereka.
Pelatih kepala SFC Kas Hartadi menuturkan, untuk membalas kekalahan di putaran pertama lalu dan mengembalikan kepercayaan diri terlebih dihadapan pendukung sendiri, maka semua pemain harus bekerja keras selama 90 menit, guna mendapatkan kemenangan.
''Tidak ada pengecualian, semua pemain harus bergerak dan kerja keras. kami akan menjaga ketat semua pergerakan pemain mereka. Saya tahu, Mitra Kukar memburu kemenangan di kandang kami. Jadi untuk mendapatkan poin tiga, kami harus all-out,” tegasnya.
Pelatih asal Solo ini mengingingkan, permainan anak asuhnya harus lebih bergairah seperti saat mereka mengalahkan Arema Indonesia 3-1 di Palembang beberapa waktu lalu. Sayangnya, Kas Hartadi masih kecewa dengan sikap PT Liga Indonesia yang menyatakan kalau playmaker SFC, Erick Weeks Lewis, tidak bisa dimainkan karena dapat hukuman akumulasi kartu kuning.
Itu setelah pihak SFC mendapatkan faksimil resmi dari PT Liga Indonesia, mengenai siapa saja pemain yang dilarang tampil saat laga SFC versus Mitra Kukar nanti. Tertulis, memang hanya ada satu pemain saja dari kubu SFC, Erick Weeks Lewis, yang dinyatakan dapat akumulasi kartu kuning. Pemain asal Liberia itu harus absen dengan alasan sudah mendapatkan kartu kuning lima kali.
''Kasus ini baru pertama kali saya alami. Sebelumnya tidak pernah ada kasus revisi kartu kuning seperti ini. Selepas pertandingan kita selalu dapat kertas hasil pertandingan asli dan waktu itu hanya ada dua pemain kita yang dapat kartu kuning, yakni Ponaryo Astaman dan Jupriyanto. Kini malah direvisi Erick nambah kartu kuning lagi, jelas ini buat kita bingung,” tandasnya.
Terlepas dari itu, Kas Hartadi tetap akan memilih fokus pada pertandingan yang diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan diri pemain. “Kita lihat saja nanti, yang jelas kami harus bangkit dan mengambil kemenangan,” tukasnya lagi.
Sementara pelatih Mitra Kukar Stefan Hansson mengatakan, kunci dari ambisi untuk menembus posisi kedua, ada pada laga ini. atas dasar itulah, dirinya akan memberi tekanan kepada SFC. “Tapi jika kalah, maka kami akan tergeser. Karena itu, kita tidak ingin anak-anak terpeleset,” ujarnya.
Walaupun ada ambisi besar bagi Hansson untuk mempecundangi SFC, tapi dia tetap mengingatkan Hamkah Hamzah dkk untuk mencermati semua pergerakan pemain SFC.
''SFC akan bermain lebih baik, jika menghadapi tim tangguh. Itu yang selalu ditunjukkan mereka saat bermain tandang atau kandang. Kami akan bermain lebih baik dari mereka, tapi saya juga tahu mereka tetap lawan yang berbahaya. Tidak ada pemain yang absen kecuali Seftia Hadi yang berhalangan,” tutupnya.
SFC
Pelatih : Kas Hartadi
Rivky Mokodompit (PG), Fandy Mochtar, Abdul Rahman, Lee Dong Won, Mahyadi Panggabean, Ahmad Jufrianto, Ponaryo Astaman, Ramdhani Lestaluhu, Tantan Dzalikha, Boakay Eddie Foday, Herman Dzumafo
Mitra Kukar
Pelatih : Stefan Hansson
Joice Sorongan (PG), Dedi Gusmawan, Hamka Hamzah, Park Chul Yung, Zulkifly Syukur, Daniel Frangipane, Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi, Zulham Zamrun, llija Spasojevic, Esteban Herrera
(aww)