Dongkrak mental menang
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung bersiap melakoni laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013. Bertempat di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Pangeran Biru akan menghadapi tuan rumah Persija Jakarta, Rabu sore (28/8).
Namun, harus diakui, kekalahan 1-2 di pertandingan kontra Persidafon Dafonsoro di Bandung akhir pekan lalu, sempat membuat mental Atep dkk menurun. Tim Pelatih pun melakukan penanganan khusus terhadap psikologis pemain.
Pelatih kepala Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman mengatakan, kekalahan yang di luar dugaan, terlebih di laga krusial, bisa mengurangi kepercayaan diri. Namun dia menjamin, anak asuhnya sudah bangkit dan melupakan hasil menyakitkan di pertandingan terakhir Persib.
"Memang cukup terasa kekalahan kemarin berpengaruh terhadap mental kami. Tapi saat ini hal itu sudah bukan masalah. Saya coba mengembalikan mental dan motivasi bermain. Kami sudah melupakan kekalahan dari Persidafon, motivasi para pemain sudah bangkit kembali," ucapnya di sela sesi uji coba lapangan Maguwoharjo, Sleman, kemarin.
Di sesi latihan tersebut, Djanur lebih menekankan pada sentuhan bola para pemainnya. Hal serupa dilakukan saat menjalani latihan di Stadion Siliwangi Bandung, sebelum keberangkatan ke Sleman.
Bertandang ke Sleman, Persib membawa dua puluh pemainnya, termasuk tiga penjaga gawang. Yaitu I Made Wirawan, Shahar Ginanjar, dan Cecep Supriatna. Sedangkan dua pilar utama Pangeran Biru, striker Hilton Moreira dan playmaker Firman Utina, ditinggal di Bandung. Hilton menderita cedera lutut kanan saat berhadapan dengan Persidafon, sedangkan Firman mendapat akumulasi kartu kuning.
"Pada beberapa kali sesi latihan sebelum melawan Persija, saya ingin mengembalikan kerja sama tim. Di pertandingan sebelumnya, kerja sama antarlini hilang. Saya berharap hal itu tidak terulang di laga nanti," kata pemain Persib era 1980-an ini.
Terkait kepindahan lokasi pertandingan yang semula digelar di Jakarta, Djanur mengaku tidak mempermasalahkannya. Bahkan Persib melihat banyak keuntungan yang diperoleh Sergio van Dijk dkk. Hal utama yang paling disyukuri Djanur adalah baiknya kualitas lapangan.
"Buat saya, pindah lokasi sama-menguntungkan, baik untuk Persib maupun Persija. Bagi kami, kualitas lapangan yang sangat bagus, mudah-mudahan membantu performa para pemain di pertandingan," ungkap pelatih berusia 53 tahun ini.
Djanur sendiri menyebut laga kontra Persija merupakan salah satu pertandingan favoritnya. Sejak dulu, ucapnya, persaingan antara tim Bandung dan Jakarta selalu menyuguhkan pertarungan sengit di lapangan hijau.
"Dari dulu juga selalu ada persaingan dengan Persija. Hanya saja dulu cuma di dalam lapangan. Kalau sekarang ditambah persaingannya dengan di luar lapangan (suporter)," pungkas Djanur.
Namun, harus diakui, kekalahan 1-2 di pertandingan kontra Persidafon Dafonsoro di Bandung akhir pekan lalu, sempat membuat mental Atep dkk menurun. Tim Pelatih pun melakukan penanganan khusus terhadap psikologis pemain.
Pelatih kepala Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman mengatakan, kekalahan yang di luar dugaan, terlebih di laga krusial, bisa mengurangi kepercayaan diri. Namun dia menjamin, anak asuhnya sudah bangkit dan melupakan hasil menyakitkan di pertandingan terakhir Persib.
"Memang cukup terasa kekalahan kemarin berpengaruh terhadap mental kami. Tapi saat ini hal itu sudah bukan masalah. Saya coba mengembalikan mental dan motivasi bermain. Kami sudah melupakan kekalahan dari Persidafon, motivasi para pemain sudah bangkit kembali," ucapnya di sela sesi uji coba lapangan Maguwoharjo, Sleman, kemarin.
Di sesi latihan tersebut, Djanur lebih menekankan pada sentuhan bola para pemainnya. Hal serupa dilakukan saat menjalani latihan di Stadion Siliwangi Bandung, sebelum keberangkatan ke Sleman.
Bertandang ke Sleman, Persib membawa dua puluh pemainnya, termasuk tiga penjaga gawang. Yaitu I Made Wirawan, Shahar Ginanjar, dan Cecep Supriatna. Sedangkan dua pilar utama Pangeran Biru, striker Hilton Moreira dan playmaker Firman Utina, ditinggal di Bandung. Hilton menderita cedera lutut kanan saat berhadapan dengan Persidafon, sedangkan Firman mendapat akumulasi kartu kuning.
"Pada beberapa kali sesi latihan sebelum melawan Persija, saya ingin mengembalikan kerja sama tim. Di pertandingan sebelumnya, kerja sama antarlini hilang. Saya berharap hal itu tidak terulang di laga nanti," kata pemain Persib era 1980-an ini.
Terkait kepindahan lokasi pertandingan yang semula digelar di Jakarta, Djanur mengaku tidak mempermasalahkannya. Bahkan Persib melihat banyak keuntungan yang diperoleh Sergio van Dijk dkk. Hal utama yang paling disyukuri Djanur adalah baiknya kualitas lapangan.
"Buat saya, pindah lokasi sama-menguntungkan, baik untuk Persib maupun Persija. Bagi kami, kualitas lapangan yang sangat bagus, mudah-mudahan membantu performa para pemain di pertandingan," ungkap pelatih berusia 53 tahun ini.
Djanur sendiri menyebut laga kontra Persija merupakan salah satu pertandingan favoritnya. Sejak dulu, ucapnya, persaingan antara tim Bandung dan Jakarta selalu menyuguhkan pertarungan sengit di lapangan hijau.
"Dari dulu juga selalu ada persaingan dengan Persija. Hanya saja dulu cuma di dalam lapangan. Kalau sekarang ditambah persaingannya dengan di luar lapangan (suporter)," pungkas Djanur.
(aww)