Pilih Ricciardo, Newey ingat keputusan tim Williams
A
A
A
Sindonews.com - Direktur teknis Red Bull, Adrian Newey mengatakan keputusan tim untuk memberikan kursi kepada Daniel Riiciardo mengingatkannya pada keputusan Williams untuk membawa Damon Hill ketimbang Riccardo Patrese. Selain, itu, tim yang bermarkas di Keynes Milton, selalu memberikan kesempatan kepada pembalap muda.
Red Bull telah masuk dalam proses yang panjang dan berliku untuk menentukan siapa yang akan bermitra dengan Sebastian Vettel tahun depan. Sebelumnya ada sejumlah nama besar yang siap menggantikan Mark Webber, mereka adalah Fernando Alonso, Kimi Raikkonen, dan Daniel Ricciardo.
Akan tetapi, Red Bull justru memberikan kesempatan kepada pembalap mudanya itu untuk meneruskan jejak Webber di tim. Sebenarnya, sosok Ricciardo bukan seorang pembalap yang asing di tim ini. Pembalap berusia 24 tahun tersebut, memulai karirnya di F1 pada tim HRT yang juga memiliki kerja sama dengan Red Bull, sebelum akhirnya dipromosikan ke Toro Rosso tahun lalu.
Sekarang Red Bull berharap bisa melihat pembalap mudanya itu bersaing di balapan F1 tahun depan. "Sejak Webber resmi mengumumkan pengunduran dirinya, kami semua (Christian Horner, saya, Helmut Marko, dan Dietrich Mateschitz), sering melakukan diskusi untuk menentukan siapa pembalap yang tepat menggantikannya," aku Newey dilansir Planetf1, Rabu (4/9/2013).
"Sebenarnya kami bisa mengambil pengendara yang berpengalaman, tapi seiring berjalannya waktu kami melihat pilihan terakhir dan menyimpulkan bahwa kami memutuskan untuk memilih pembalap muda dan berbakat. Ricciardo adalah yang paling menjanjikan, karena ia telah berada dalam program pembalap tim," tambahnya.
Keputusan ini mengingatkan Newey kepada tim Williams. Pasalnya, mereka pernah mengalami situasi yang sama seperti Red Bull. Tapi mereka pada akhirnya menentukan pilihannya kepada Damon Hill pada balapan di tahun 1993, dan bukan kepada veteran Riccardo Patrese.
"Keputusan ini benar-benar mengingatkan saya kepada tim Williams. Sebab antara Red Bull dan Williams, sama-sama mengalami situasi yang sulit seperti ini," tutupnya.
Red Bull telah masuk dalam proses yang panjang dan berliku untuk menentukan siapa yang akan bermitra dengan Sebastian Vettel tahun depan. Sebelumnya ada sejumlah nama besar yang siap menggantikan Mark Webber, mereka adalah Fernando Alonso, Kimi Raikkonen, dan Daniel Ricciardo.
Akan tetapi, Red Bull justru memberikan kesempatan kepada pembalap mudanya itu untuk meneruskan jejak Webber di tim. Sebenarnya, sosok Ricciardo bukan seorang pembalap yang asing di tim ini. Pembalap berusia 24 tahun tersebut, memulai karirnya di F1 pada tim HRT yang juga memiliki kerja sama dengan Red Bull, sebelum akhirnya dipromosikan ke Toro Rosso tahun lalu.
Sekarang Red Bull berharap bisa melihat pembalap mudanya itu bersaing di balapan F1 tahun depan. "Sejak Webber resmi mengumumkan pengunduran dirinya, kami semua (Christian Horner, saya, Helmut Marko, dan Dietrich Mateschitz), sering melakukan diskusi untuk menentukan siapa pembalap yang tepat menggantikannya," aku Newey dilansir Planetf1, Rabu (4/9/2013).
"Sebenarnya kami bisa mengambil pengendara yang berpengalaman, tapi seiring berjalannya waktu kami melihat pilihan terakhir dan menyimpulkan bahwa kami memutuskan untuk memilih pembalap muda dan berbakat. Ricciardo adalah yang paling menjanjikan, karena ia telah berada dalam program pembalap tim," tambahnya.
Keputusan ini mengingatkan Newey kepada tim Williams. Pasalnya, mereka pernah mengalami situasi yang sama seperti Red Bull. Tapi mereka pada akhirnya menentukan pilihannya kepada Damon Hill pada balapan di tahun 1993, dan bukan kepada veteran Riccardo Patrese.
"Keputusan ini benar-benar mengingatkan saya kepada tim Williams. Sebab antara Red Bull dan Williams, sama-sama mengalami situasi yang sulit seperti ini," tutupnya.
(dka)