Kelelahan jadi alasan Persib gagal hantam Malaysia U-23
Jum'at, 20 September 2013 - 23:31 WIB

Kelelahan jadi alasan Persib gagal hantam Malaysia U-23
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung hanya mampu meraih satu poin dalam pertandingan pertama Menpora Cup di Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (20/9). Faktor kelelahan membuat Pangeran Biru ditahan imbang Malaysia U-23 dengan skor akhir 2-2.
Dalam pertandingan lainnya, tim asal Australia, Central Coast Mariners berhasil mengalahkan Sriwijaya FC, 2-0. Di hari pembuka ini, semua tim peserta yang tergabung dalam Grup A mengandalkan para pemain lapis kedua.
Memulai laga, Persib memeragakan umpan-umpan panjang menyilang dalam serangan. Sedangkan bola pendek dengan tempo cepat, yang sudah menjadi kebiasaan Persib, tampak berkurang. Kehadiran beberapa pemain yang terhitung langka dalam line-up, tidak mengganggu stabilitas antarlini. Beberapa pemain yang mendapat kepercayaan lebih di laga kemarin antara lain Jajang Sukmara, Atep, Aang Suparman, Maman Abdurrahman dan kiper Cecep Supriatna.
Sementara itu, Malaysia U-23 lebih mengandalkan kolektivitas cepat antarlini. Keunggulan stamina dari pada pemain muda Harimau Malaya benar-benar dimanfaatkan tim pelatih mereka. Tim ini pun menampilkan pilar-pilar bayangan, mengingat sembilan pemain utama Malaysia U-23 tidak ikut dalam dalam skuad untuk Menpora Cup.
Meski permainan seimbang, Malaysia U-23 berhasil mencuri keunggulan lebih dulu. Tendangan Saaruindran di area penalti Persib pada menit ke-10 gagal dijangkau Cecep. Bola keras yang melengkung di tiang jauh mengubah skor menjadi 1-0.
Pangeran biru membutuhkan waktu delapan belas menit untuk menyamakan kedudukan. Tendangan keras Kenji Adachihara salah diantisipasi bek Harimau Malaya, Mohd Saad. Bola pun masuk ke gawang sendiri. Skor berubah 1-1.
Awal babak kedua, Persib mendapat hadiah penalti menyusul handsball Saaruindran. M Ridwan yang bertugas sebagai algojo berhasil memperdaya kiper Malaysia U23, Izham Roslan. Pangeran Biru berbalik unggul.
Namun kondisi ini tak mampu dipertahankan Firman Utina dkk. Menit 60, sundulan pemain pengganti Malaysia U23, Ridzuman meluncur keras ke gawang Persib. Setelah itu, beberapa peluang lahir, namun kedua tim kesulitan menambah angka.
Lima belas menit terakhir laga, Persib sudah terlihat kedodoran. Habisnya stamina membuat sejumlah kesalahan dilakukan Pangeran Biru. Meski begitu, kedudukan 2-2 tetap bertahan hingga laga usai.
"Dengan hanya dua hari persiapan, ditambah kelelahan sehabis tur Papua, penampilan para pemain tidak terlalu jelek. Kami masih bisa menguasai bola, alur serangan pun masih terlihat hingga pertandingan bisa seimbang dan saling menyerang. Memang dari segi timing turnamen ini kurang tepat buat kami," kata Pelatih Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman.
Dia pun mengapresiasi permainan tim lawan. Menurut Djanur, Malaysia U-23 merupakan kesebelasan tangguh karena sudah digembleng sejak lama. "Mereka beri perlawanan yang bagus. Kalau saja tidak ada kesalahan di lini belakang, mungkin Persib bisa menang," ucap pemain Persib era 1980-an ini.
Pelatih Malaysia, Ong Kim Swee mengaku banyak dirugikan keputusan wasit. Menurutnya, penalti yang diberikan pada Persib di awal babak kedua tidak seharusnya terjadi.
"Kami sudah menunjukkan permainan yang bagus. Tapi sayang keputusan wasit banyak yang tidak masuk akal. Yang kami tampilkan sekarang adalah pemain yang jarang diturunkan, karena sembilan pemain inti kami tidak ikut. Saya berharap, bertanding dengan lawan-lawan yang kelasnya lebih tinggi bisa mematangkan permainan tim in," katanya.
Dalam pertandingan lainnya, tim asal Australia, Central Coast Mariners berhasil mengalahkan Sriwijaya FC, 2-0. Di hari pembuka ini, semua tim peserta yang tergabung dalam Grup A mengandalkan para pemain lapis kedua.
Memulai laga, Persib memeragakan umpan-umpan panjang menyilang dalam serangan. Sedangkan bola pendek dengan tempo cepat, yang sudah menjadi kebiasaan Persib, tampak berkurang. Kehadiran beberapa pemain yang terhitung langka dalam line-up, tidak mengganggu stabilitas antarlini. Beberapa pemain yang mendapat kepercayaan lebih di laga kemarin antara lain Jajang Sukmara, Atep, Aang Suparman, Maman Abdurrahman dan kiper Cecep Supriatna.
Sementara itu, Malaysia U-23 lebih mengandalkan kolektivitas cepat antarlini. Keunggulan stamina dari pada pemain muda Harimau Malaya benar-benar dimanfaatkan tim pelatih mereka. Tim ini pun menampilkan pilar-pilar bayangan, mengingat sembilan pemain utama Malaysia U-23 tidak ikut dalam dalam skuad untuk Menpora Cup.
Meski permainan seimbang, Malaysia U-23 berhasil mencuri keunggulan lebih dulu. Tendangan Saaruindran di area penalti Persib pada menit ke-10 gagal dijangkau Cecep. Bola keras yang melengkung di tiang jauh mengubah skor menjadi 1-0.
Pangeran biru membutuhkan waktu delapan belas menit untuk menyamakan kedudukan. Tendangan keras Kenji Adachihara salah diantisipasi bek Harimau Malaya, Mohd Saad. Bola pun masuk ke gawang sendiri. Skor berubah 1-1.
Awal babak kedua, Persib mendapat hadiah penalti menyusul handsball Saaruindran. M Ridwan yang bertugas sebagai algojo berhasil memperdaya kiper Malaysia U23, Izham Roslan. Pangeran Biru berbalik unggul.
Namun kondisi ini tak mampu dipertahankan Firman Utina dkk. Menit 60, sundulan pemain pengganti Malaysia U23, Ridzuman meluncur keras ke gawang Persib. Setelah itu, beberapa peluang lahir, namun kedua tim kesulitan menambah angka.
Lima belas menit terakhir laga, Persib sudah terlihat kedodoran. Habisnya stamina membuat sejumlah kesalahan dilakukan Pangeran Biru. Meski begitu, kedudukan 2-2 tetap bertahan hingga laga usai.
"Dengan hanya dua hari persiapan, ditambah kelelahan sehabis tur Papua, penampilan para pemain tidak terlalu jelek. Kami masih bisa menguasai bola, alur serangan pun masih terlihat hingga pertandingan bisa seimbang dan saling menyerang. Memang dari segi timing turnamen ini kurang tepat buat kami," kata Pelatih Persib Djadjang 'Djanur' Nurdjaman.
Dia pun mengapresiasi permainan tim lawan. Menurut Djanur, Malaysia U-23 merupakan kesebelasan tangguh karena sudah digembleng sejak lama. "Mereka beri perlawanan yang bagus. Kalau saja tidak ada kesalahan di lini belakang, mungkin Persib bisa menang," ucap pemain Persib era 1980-an ini.
Pelatih Malaysia, Ong Kim Swee mengaku banyak dirugikan keputusan wasit. Menurutnya, penalti yang diberikan pada Persib di awal babak kedua tidak seharusnya terjadi.
"Kami sudah menunjukkan permainan yang bagus. Tapi sayang keputusan wasit banyak yang tidak masuk akal. Yang kami tampilkan sekarang adalah pemain yang jarang diturunkan, karena sembilan pemain inti kami tidak ikut. Saya berharap, bertanding dengan lawan-lawan yang kelasnya lebih tinggi bisa mematangkan permainan tim in," katanya.
(aww)