Pelatih timnas San Marino mengundurkan diri
A
A
A
Sindonews.com - Timnas San Marino dikenal sebagai tim yang paling lemah di dunia. Tapi mungkin sedikit yang menyadari bahwa selama 15 tahun timnas negara kecil itu dilatih satu orang.
Pelatih itu adalah Giampaolo Mazza, yang sehari-hari bekerja sebagai guru olahraga. Dan ia baru saja mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih La Serenissima-julukan San Marino.
Mazza memilih mundur setelah timnya jakah telak 0-8 dari Ukraina di laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup H, dan seperti biasa menyelesaikan babak kualifikasi di urutan terbawah grupnya.
"Penyesalan adalah bahwa kita tidak pernah memenangkan pertandingan resmi , tapi saya bangga bahwa kita tidak pernah menggunakan pemain naturalisasi." kata Mazza kepada Mediaset.
"Tim ini telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dan kami juga selalu bermain dengan keberanian," tambahnya.
Mazza lahir di Genoa, Italia. Ia pernah bermain di San Marino Calcio bermain di Serie C, serta lima kali memperkuat timnas San Marino. Ia sudah mengeyam dunia kepelatihan di usia 21 tahun.
Mazza ditunjuk menangani timnas negaranya di tahun 1998 -- dan baru berhenti 15 tahun kemudian, yang menjadikannya pelatih sebuah tim nasional bertahan paling lama di Eropa saat ini.
Selama 15 tahun melatih San Marino, ia menderita 75 kekalahan dari 76 pertandingan, di delapan kualifikasi turnamen besar (Piala Dunia dan Piala Eropa). Dari total 85 laga, hanya sekali mereka merasakan kemenangan yakni di laga persahabatan di tahun 2004 dengan skjor 1-0 melawan Liechtenstein.
Meskipun itu satu-satunya kemenangan Mazza, tapi yang ia kenang dalam hidupnya adalah pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2002, saat San Marino bermain imbang 1-1 lawan Latvia di tahun 2001. Itulah satu-satunya poin yang didapat Mazza di pertandingan kompetitif selama 15 tahun.
San Marino, yang pesepakbolanya berstatus amatir dan menggelutinya sebagai part time, adalah salah satu tim yang sering menjadi lumbung gol bagi lawan-lawannya di setiap babak kualifikasi. Mereka pernah kalah telak 0-13 dari Jerman, yang merupakan skor terburuknya.
Di daftar peringkat FIFA per Oktober 2013 mereka ada di peringkat paling bawah (207) bersama Bhutan, Anguilla, dan Turks & Caicos.
Pelatih itu adalah Giampaolo Mazza, yang sehari-hari bekerja sebagai guru olahraga. Dan ia baru saja mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih La Serenissima-julukan San Marino.
Mazza memilih mundur setelah timnya jakah telak 0-8 dari Ukraina di laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup H, dan seperti biasa menyelesaikan babak kualifikasi di urutan terbawah grupnya.
"Penyesalan adalah bahwa kita tidak pernah memenangkan pertandingan resmi , tapi saya bangga bahwa kita tidak pernah menggunakan pemain naturalisasi." kata Mazza kepada Mediaset.
"Tim ini telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dan kami juga selalu bermain dengan keberanian," tambahnya.
Mazza lahir di Genoa, Italia. Ia pernah bermain di San Marino Calcio bermain di Serie C, serta lima kali memperkuat timnas San Marino. Ia sudah mengeyam dunia kepelatihan di usia 21 tahun.
Mazza ditunjuk menangani timnas negaranya di tahun 1998 -- dan baru berhenti 15 tahun kemudian, yang menjadikannya pelatih sebuah tim nasional bertahan paling lama di Eropa saat ini.
Selama 15 tahun melatih San Marino, ia menderita 75 kekalahan dari 76 pertandingan, di delapan kualifikasi turnamen besar (Piala Dunia dan Piala Eropa). Dari total 85 laga, hanya sekali mereka merasakan kemenangan yakni di laga persahabatan di tahun 2004 dengan skjor 1-0 melawan Liechtenstein.
Meskipun itu satu-satunya kemenangan Mazza, tapi yang ia kenang dalam hidupnya adalah pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2002, saat San Marino bermain imbang 1-1 lawan Latvia di tahun 2001. Itulah satu-satunya poin yang didapat Mazza di pertandingan kompetitif selama 15 tahun.
San Marino, yang pesepakbolanya berstatus amatir dan menggelutinya sebagai part time, adalah salah satu tim yang sering menjadi lumbung gol bagi lawan-lawannya di setiap babak kualifikasi. Mereka pernah kalah telak 0-13 dari Jerman, yang merupakan skor terburuknya.
Di daftar peringkat FIFA per Oktober 2013 mereka ada di peringkat paling bawah (207) bersama Bhutan, Anguilla, dan Turks & Caicos.
(dka)