Ingin lolos verifikasi, Persik manfaatkan dana talangan

Rabu, 20 November 2013 - 16:10 WIB
Ingin lolos verifikasi, Persik manfaatkan dana talangan
Ingin lolos verifikasi, Persik manfaatkan dana talangan
A A A
Sindonews.com —Belum adanya investor pasti jelang verifikasi kontestan liga unifikasi 2014, Persik Kediri terpaksa memanfaatkan dana talangan. Dana tersebut untuk membayar hutang klub sekaligus untuk membentuk tim agar lolos verifikasi akhir November ini.

Persik Kediri sebelumnya masih menanggung hutang sisa kompetisi Divisi Utama lalu sekira Rp500 juta. Namun manajemen mengatakan hutang tersebut bukan tunggakan gaji ke pemain, melainkan pengeluaran operasional klub. Hutang tersebut saat ini dilunasi dengan dana talangan.

“Kami memiliki dana talangan untuk membayar hutang sekaligus membentuk tim. Sebab untuk mencari sponsor dalam waktu cepat masih sangat sulit. Orientasi kami adalah Persik harus lolos verifikasi dulu. Kami sangat optimistis karena tak ada tunggakan apa pun,” ujar Sekretaris Persik Kediri Barnadi, Rabu (20/11).

Jika Persik dipastikan lolos verifikasi, dia memprediksi langkah mencari penyandang dana akan lebih leluasa. “Kami berharap dengan kepastian bermain di ISL musim depan, sponsor akan semakin yakin dalam bekerjasama dengan Persik,” lanjutnya.

Klub kolektor trofi Liga Indonesia 2003 dan 2006 tersebut memang menjadikan verifikasi sebagai target jangka pendek. Bahkan transfer pemain untuk musim depan pun belum dilakukan, mengingat verifikasi adalah aspek krusial yang menentukan keikutsertaan di liga.

Sepanjang sejarah di liga level tertinggi, ada dua penyandang dana terbesar yang pernah menghidupi Macan Putih. Pertama adalah pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan kedua adalah produsen rokok PT Gudang Garam.

Setelah APBD dilarang pemerintah, sumber dana dari PT Gudang Garam juga terancam mengering. Itu karena pada 2014 nanti rencananya iklan rokok bakal di larang di persepakbolaan nasional. Otomatis itu akan membatasi ruang gerak klub yang bermarkas di Stadion Brawijaya ini.

PT Gudang Garam adalah satu-satunya harapan terbesar ketika Persik mengalami kekurangan dana. Di Kediri, hanya produsen rokok itulah yang paling memungkinkan mengguyur klub ungu dengan dana milyaran rupiah. “Kalau aturan itu diberlakukan, jelas akan membatasi gerak Persik,” kata Barnadi.

Hingga kini sebenarnya Persik juga masih belum menemukan solusi konkrit seputar penggalian dana untuk klub. Klub yang baru saja kembali ke ISL setelah tiga musim di Divisi Utama tersebut bahkan sempat melelang pengelolaan klub Rp15 miliar agar selamat untuk mengikuti kompetisi musim depan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6655 seconds (0.1#10.140)
pixels