Letupan para 'buangan'?
A
A
A
Sindonews.com --Perseteruan Persela Lamongan lawan Persebaya tak bisa dilepaskan dari arus transfer pemain musim ini. Kedua tim saling bertukar pemain di pra musim Indonesia Super League (ISL) dan di antaranya menjadi transfer penting bagi klubnya sekarang.
Di Persela Lamongan ada nama Serdjan Lopicic, Arif Ariyanto, hingga Fery Ariawan yang notabene pernah berkostum klub kebanggaan Surabaya. Lopicic dan Arif Arianto telah menjadi bagian penting Persela di bawah arahan pelatih anyar Eduard Tjong.
Khusus Lopicic, sah untuk menjadikan laga ini sebagai ajang meletupkan pembuktian karena terbuang dari skuad Persebaya musim lalu. Walau berjasa mengantarkan Persebaya ke liga level atas, dirinya tidak masuk dalam rencana masa depan pelatih Rahmad Darmawan.
Soal pengetahuannya tentang Persebaya mungkin sudah tak berguna karena mantan timnya itu sudah berubah drastis. Tapi paling tidak dia memiliki ambisi khusus menghadapi masa lalunya. "Saya ingin bermain bagus dan mencetak gol ke gawang Persebaya," itu bukti semangat Lopicic.
Sedangkan Arif Arianto dan Feri Ariawan mungkin tidak langsung terlibat secara historis dengan Persebaya yang sebelumnya identik dengan Persebaya Divisi Utama. Keduanya pernah menjadi bagian Persebaya 1927 tapi akhirnya juga tersisih dari Surabaya.
Paling tidak masih ada sisi emosional ketika Feri dan Arif menghadapi tim asal Surabaya. Jika dirunut perjalanan karir mereka selama di Persebaya 1927, belum ada hal yang menarik untuk dibahas karena keduanya belum pernah menjadi lakon utama.
Transfer lain yang paling menonjol tentu saja Fandi Eko Utomo. Pemain yang dibesarkan Persela Lamongan dan pernah menyabet gelar juara ISL U-21 ini pilih kembali ke Surabaya setelah menjalani musim terbaiknya di Stadion Surajaya pada ISL 2012-2013 silam.
Fandi yang semula dianggap sebagai bintang masa depan Persela, akhirnya tak tahan dengan godaan Persebaya yang membangun tim secara instant. Namun pilihan tersebut agaknya sedikit melenceng dari impiannya karena terlihat jarang dipakai.
Anak kandung pemain legendaris Persebaya Surabaya Yusuf Ekodono ini kesulitan bersaing dengan pemain senior macam Greg Nwokolo maupun M Ilham. Tapi bukan fenomena mustahil jika kemudian dia diberi kesempatan menghadapi tim yang membesarkannya.
Jika diturunkan, maka ambisi Fandi mungkin bukan mengalahkan mantan timnya. Namun lebih terlihat sebagai ambisi pribadi, yakni membuktikan kepada Rahmad Darmawan bahwa dirinya memiliki kriteria mencukupi dan siap sebagai pemain utama.
Toh, pemain tim nasional U-23 ini tidak memiliki masa lalu buruk dengan Persela Lamongan. Dia meninggalkan Lamongan dengan baik-baik atau menjadi keputusannya sendiri. Layak ditunggu bagaimana letupan seorang Fandi seandainya diberi kepercayaan di hadapan LA Mania yang dulu memujanya.
Di Persela Lamongan ada nama Serdjan Lopicic, Arif Ariyanto, hingga Fery Ariawan yang notabene pernah berkostum klub kebanggaan Surabaya. Lopicic dan Arif Arianto telah menjadi bagian penting Persela di bawah arahan pelatih anyar Eduard Tjong.
Khusus Lopicic, sah untuk menjadikan laga ini sebagai ajang meletupkan pembuktian karena terbuang dari skuad Persebaya musim lalu. Walau berjasa mengantarkan Persebaya ke liga level atas, dirinya tidak masuk dalam rencana masa depan pelatih Rahmad Darmawan.
Soal pengetahuannya tentang Persebaya mungkin sudah tak berguna karena mantan timnya itu sudah berubah drastis. Tapi paling tidak dia memiliki ambisi khusus menghadapi masa lalunya. "Saya ingin bermain bagus dan mencetak gol ke gawang Persebaya," itu bukti semangat Lopicic.
Sedangkan Arif Arianto dan Feri Ariawan mungkin tidak langsung terlibat secara historis dengan Persebaya yang sebelumnya identik dengan Persebaya Divisi Utama. Keduanya pernah menjadi bagian Persebaya 1927 tapi akhirnya juga tersisih dari Surabaya.
Paling tidak masih ada sisi emosional ketika Feri dan Arif menghadapi tim asal Surabaya. Jika dirunut perjalanan karir mereka selama di Persebaya 1927, belum ada hal yang menarik untuk dibahas karena keduanya belum pernah menjadi lakon utama.
Transfer lain yang paling menonjol tentu saja Fandi Eko Utomo. Pemain yang dibesarkan Persela Lamongan dan pernah menyabet gelar juara ISL U-21 ini pilih kembali ke Surabaya setelah menjalani musim terbaiknya di Stadion Surajaya pada ISL 2012-2013 silam.
Fandi yang semula dianggap sebagai bintang masa depan Persela, akhirnya tak tahan dengan godaan Persebaya yang membangun tim secara instant. Namun pilihan tersebut agaknya sedikit melenceng dari impiannya karena terlihat jarang dipakai.
Anak kandung pemain legendaris Persebaya Surabaya Yusuf Ekodono ini kesulitan bersaing dengan pemain senior macam Greg Nwokolo maupun M Ilham. Tapi bukan fenomena mustahil jika kemudian dia diberi kesempatan menghadapi tim yang membesarkannya.
Jika diturunkan, maka ambisi Fandi mungkin bukan mengalahkan mantan timnya. Namun lebih terlihat sebagai ambisi pribadi, yakni membuktikan kepada Rahmad Darmawan bahwa dirinya memiliki kriteria mencukupi dan siap sebagai pemain utama.
Toh, pemain tim nasional U-23 ini tidak memiliki masa lalu buruk dengan Persela Lamongan. Dia meninggalkan Lamongan dengan baik-baik atau menjadi keputusannya sendiri. Layak ditunggu bagaimana letupan seorang Fandi seandainya diberi kepercayaan di hadapan LA Mania yang dulu memujanya.
(wbs)